Liputan6.com, Jakarta - PT BNP Paribas Asset Management atau BNP Paribas AM mengincar pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) hingga 10 persen pada 2023.
Direktur BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani Siboe menuturkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan dana kelolaan hingga 10 persen pada tahun ini.
Advertisement
"AUM BNP Paribas gabungan KPD dan reksa dana Rp 33,7 triliun hingga April 2023, target akhir tahun kita ingin tumbuh 10 persen dari total AUM per Desember," kata Maya di sela konferensi pers peluncuran produk reksa dana berbasis ESG, Selasa (23/5/2023).
Dia bilang, dalam rangka mencapai target tersebut pihaknya menambah produk reksa dana baru berbasis ESG yang bertajuk Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity.
Reksa dana saham ini mewadahi masyarakat Indonesia untuk mendukung upaya kolektif menjaga keberlanjutan lingkungan dan sosial masyarakat untuk masa depan lewat investasi yang tidak hanya mempertimbangkan aspek keberlanjutan, melainkan juga memiliki kriteria pengukuran yang jelas dan transparan.
BNP Paribas Indonesia ESG Equity menjadi reksa dana berbasis ESG yang ke-3 yang diluncurkan oleh PT BNP Paribas AM, dan bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan (Environment), sosial (Social) dan tata kelola (Governance) lewat pemilihan saham dalam portofolio reksa dana.
Peluncuran Reksa Dana Baru
Sebelumnya, PT BNP Paribas Asset Management atau BNP Paribas AM resmi meluncurkan Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity (BNP Paribas Indonesia ESG Equity/reksa dana).
Melalui reksa dana saham terbaru ini, BNP Paribas AM mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung upaya kolektif menjaga keberlanjutan lingkungan dan sosial masyarakat untuk masa depan, lewat investasi yang tidak hanya mempertimbangkan aspek keberlanjutan, tetapi juga memiliki kriteria pengukuran yang jelas dan transparan.
Hadirnya BNP Paribas Indonesia ESG Equity memperkuat komitmen PT BNP Paribas AM dalam mendukung keberlanjutan dalam rangka menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi masa depan.
BNP Paribas Indonesia ESG Equity merupakan reksa dana berbasis ESG yang ke-3 yang diluncurkan oleh PT BNP Paribas AM, dan bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan (Environment), sosial (Social) dan tata kelola (Governance) lewat pemilihan saham dalam portofolio reksa dana.
Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management Priyo Santoso menjelaskan, penerapan ESG dalam investasi yang dilakukan bukan sekedar tema. Ini merupakan wujud nyata perusahaan untuk mendorong partisipasi investor menuju sistem perekonomian yang berkelanjutan dan inklusif dengan mendukung program pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui tiga fokus utama, yaitu transisi energi rendah karbon, stabilitas lingkungan, dan kesetaraan dan pertumbuhan inklusif.
"Misi ini tercermin melalui metodologi ESG yang kami terapkan dalam reksa dana berbasis ESG kami," kata Priyo, Selasa (23/5/2023).
Proses pemilihan investasi yang digunakan dalam BNP Paribas Indonesia ESG Equity merujuk kepada prinsip dan pedoman integrasi ESG global perusahaan, dimana tim manajer investasi akan mengintegrasikan pertimbangan faktor-faktor ESG yang relevan ke dalam pengambilan keputusan investasi mereka.
Advertisement
Portofolio Investasi
Dengan demikian, BNP Paribas Indonesia ESG Equity akan cenderung menempatkan investasinya pada saham- saham dari emiten yang memiliki kepedulian tinggi dan menerapkan praktik yang baik dalam hal lingkungan, sosial dan tata kelola. Pemilihan ini dilakukan guna menghindarkan investor dari eksposur terhadap praktik bisnis yang berpotensi terlibat dalam kegiatan yang kontroversial, yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja saham perusahaan tersebut.
"Melalui Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity, kami juga mengajak para investor untuk memantau kontribusi investasi mereka terhadap aspek ESG, lewat dua indikator yang kami keluarkan, yaitu Skor ESG (ESG Score) dan Jejak Karbon (Carbon Footprint) dari reksa dana. Berbeda dengan produk ESG lainnya, kami memaparkan hasil pengukuran ini secara transparan dan berkala, dan akan tercantum dalam Fund Fact Sheet yang dikeluarkan setiap bulan," kata dia.
Skor ESG dan Jejak Karbon dihitung di level portofolio reksa dana secara keseluruhan, dimana Skor ESG merupakan skor relatif yang menunjukkan kontribusi suatu perusahaan terhadap aspek lingkungan (E) sosial (S) dan tata kelola (G). Sedangkan Jejak Karbon menunjukkan emisi karbon yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dihitung dalam satuan ton CO2 per tahun.
Dengan hasil pengukuran ini, PT BNP Paribas AM bertujuan mengajak investor untuk bersama-sama menggandeng emiten di pasar modal untuk menuju praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Komitmen kuat PT BNP Paribas AM untuk berada di garda depan dalam menyuarakan pentingnya menjaga keberlanjutan telah tercermin dari langkah-langkah mendukung ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif, baik dari solusi investasi maupun edukasi.
Usung Tema Keberlanjutan
BNP Paribas Indonesia ESG Equity sendiri merupakan reksa dana keempat yang mengusung tema keberlanjutan yang dikelola oleh perusahaan, setelah sebelumnya PT BNP Paribas AM menjadi yang pertama di industri untuk memperkenalkan kombinasi integrasi ESG dengan prinsip Syariah pada 2016.
Berdasarkan data IDX, di akhir 2022 PT BNP Paribas AM juga mencatatkan dana kelolaan tertinggi dalam lingkup reksa dana saham onshore yang mengusung tema sustainable investment, lewat BNP Paribas SRI Kehati (dengan total dana kelolaan Rp 1,981 Triliun per Desember 2022). PT BNP Paribas AM kini mengelola 4 reksa dana yang mengusung tema berkelanjutan dengan total AUM Rp 5,58 triliun per Maret 2023.
Saat ini, BNP Paribas Indonesia ESG Equity tersedia di beragam platform digital, yaitu Bareksa dan Bareksa Prioritas, IPOT, serta Pluang. Ke depan, reksa dana ini akan hadir di lebih banyak mitra distribusi bank dan nonbank untuk menjangkau lebih banyak investor.
“Kami percaya investasi berbasis ESG sebagai pilihan tepat yang dapat dilakukan sekarang, terutama bagi generasi muda sebagai The Future Makers, untuk masa depan yang lebih baik. Sebagai investor, kami memilih untuk menyuarakan serta memberikan pengaruh melalui investasi yang kami lakukan, yaitu lewat investasi berbasis ESG, agar emiten di pasar modal Indonesia dapat memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang," pungkasnya.
Advertisement