Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia memastikan bila 30 persen dari jumlah kloter jamaah haji berusia lansia di atas 65 tahun. Makanya, banyak persiapan khusus yang dilakukan maskapai berplat merah tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setia Putra mengatakan, pengumuman Kementerian Agama mengungkapkan, terdapat 30 persen kuota yang diberikan pada jemaah haji lanjut usia dan jemaah berusia diatas 65 tahun.
Advertisement
"Garuda Indonesia punya pengalaman 60 tahun melayani jemaah haji, persiapannya memang kita lakukan segi operasional, pesawat, awak kabin, pilot khusus kita juga akan memberangkatkan petugas jemaah. Namun tahun ini ada hal khusus, karena pemberangkatan haji kita didominasi oleh usia 65 tahun ke atas. Makanya, awak kabin kita berikan pelatihan khusus," ujarnya, saat ditemui di Hangar 2 GMF, Selasa (23/5/2023).
Dari segi pelayanan awak kabin, Irfan memastikan, pihaknya akan mendampingi dari bandara, di dalam pesawat, hingga mendarat di Jeddah atau Madinah. Sebab, selain lansia, tantangan lainnya adalah, 80 persen calon jamaah haji nantinya baru pertama kali naik pesawat ke luar negeri dan juga berlatarpendidikan SMP atau sederajat.
"Jadi nanti misalnya di atas pesawat itu kan perjalanan jauh, diatas 10 jam, lalu kalau mau pakai toilet, nanti awak kabin akan mengajarkan tanpa harus membuatnya malu," katanya.
Tambahan Fasilitas
Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan tambahan fasilitas, seperti kursi roda untuk para jamaah yang dikhawatirkan mengalami kesulitan. Baik itu di luar pesawat dan di dalam pesawat, hingga pelayanan di bandara di Jeddah atau Madinah.
"Kita tetap berikan special attention (perhatian) kepada jemaah haji yang 65 tahun ke atas dan beberapa aktifitas awak kita siapkan, jadi teman-teman sudah tahu kalau penumpang kita banyak diisi oleh jemaah di atas 65 tahun," ungkapnya.
Advertisement