Pemprov DKI Jakarta Kaji Pemberlakuan WFH untuk Dukung Rangkaian KTT ASEAN

Jakarta akan menjadi tuan rumah ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM)/Post Ministerial Meetings (PMC) pada 8-14 Juli dan KTT ASEAN Plus/ASEAN+3 Summit yang dilaksanakan pada 5-7 September.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2023, 08:36 WIB
Peserta parade membawa bendera anggota ASEAN saat berjalan dalam Parade Asean di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Acara tersebut merupakan 'kick off' keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 yang puncaknya akan berlangsung dua kali, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2023 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan KTT ASEAN Plus di Jakarta pada September 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan rapat koordinasi dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/5/2023). Rapat tersebut membahas persiapan acara terkait KTT ASEAN.

Pertama, ada ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM)/Post Ministerial Meetings (PMC) yang berlangsung pada 8-14 Juli dan KTT ASEAN Plus/ASEAN+3 Summit yang dilaksanakan pada 5-7 September.

Diketahui, rangkaian KTT ASEAN akan dilanjutkan di Jakarta usai pelaksanaan di Labuan Bajo pada awal Mei 2023.

Ada sejumlah hal yang dibahas, antara lain rute lalu lintas dari hotel para delegasi di ruas Jalan Sudirman, Thamrin, dan Gatot Subroto menuju venue.

"Ada pula rencana mengerahkan anak-anak sekolah untuk memeriahkan acara dan menyambut kedatangan para delegasi di Jakarta. Kemeriahan juga akan dihadirkan melalui media luar ruang sehingga masyarakat juga tersosialisasi dengan baik," kata Heru, Rabu (24/5/2023).

Heru juga mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta  tengah mengkaji wacana pemberlakuan bekerja dari rumah (work from home) bagi masyarakat. Ini sebagai bagian usaha untuk menyukseskan penyelenggaraan rangkaian KTT ASEAN.

Pembahasan kajian tersebut juga akan melibatkan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

Selain itu, ada pula pembahasan soal perbaikan jalan hingga penyambutan rombongan delegasi berbagai negara.

“Berbagai kesiapan penyelenggaraan rangkaian KTT ASEAN di Jakarta dilakukan gotong royong, kerja sama lintas sektoral, di antaranya dalam perbaikan jalan dan penerangan lampu jalan dilakukan oleh Dinas Bina Marga, pengaturan lalu lintas dilakukan oleh Dinas Perhubungan, lalu Dinas Kesehatan menyiapkan dokter yang diperlukan di lokasi penginapan, dan Dinas Pendidikan menyiapkan anak-anak sekolah untuk menyambut para rombongan delegasi berbagai negara," tutur Heru.

"Setiap gedung perkantoran di Jakarta juga bisa menyemarakkan dengan memasang umbul-umbul atau spanduk, sehingga kemeriahan itu kita hadirkan bersama-sama,” tambah Heru.

 


Harap Masyarakat Jakarta Mendukung Rangkaian KTT ASEAN

Sementara itu, Sekjen Kemenlu RI Cecep Herawan memaparkan, sebanyak 36 negara dan berbagai organisasi internasional akan menghadiri AMM/PMC, sedangkan untuk KTT ASEAN Plus akan dihadiri 26 negara dan organisasi internasional. Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan acara bertaraf internasional tersebut.

"Ini adalah perhelatan yang besar karena negara mitra utama pun akan hadir. Sehingga, butuh sinergi yang erat dengan Pemprov DKI bagaimana kita bisa bersama-sama menyukseskan rangkaian acara ini," kata Cecep.

Ia juga berharap, masyarakat dapat tersosialisasi dengan baik dan mendukung rangkaian acara ini.

"Kami tadi sepakat, insya Allah dari bulan Juli, syukur-syukur bulan Juni sudah bisa dimasifkan kegiatan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat yang akan kita lakukan secara bersama-sama dan serentak. Dengan demikian, ada rasa kepemilikan yang utuh dari masyarakat terhadap kegiatan ataupun rangkaian pertemuan ASEAN di DKI Jakarta," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya