Arab Saudi Dilanda Cuaca Panas, Jemaah Haji Diminta Waspada

Jamaah calon haji Indonesia diminta mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan mempersiapkan diri membawa peralatan, seperti payung, kacamata hitam, botol minum, dan obat-obatan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Mei 2023, 17:31 WIB
Umat Muslim berdoa selama bulan puasa Ramadhan di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah (9/4/2022). Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. (AFP/Abdel Ghani Bashir)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah calon haji Indonesia diminta mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan mempersiapkan diri membawa peralatan, seperti payung, kacamata hitam, botol minum, dan obat-obatan.

Pada Selasa pukul 10.00 Waktu Arab Saudi cuaca di Madinah mencapai 34 derajat Celsius dan beberapa hari sebelumnya pada siang hari cuaca bisa mencapai 39 derajat Celsius.

Semenjak siang sampai sore hari mencapai di atas 41 derajat hingga 42 derajat Celsius. Sementara pada malam hari, suhu udara turun menjadi 30 sampai 35 derajat Celsius, dikutip dari laman Antara, Rabu (24/5/2023).

Berdasarkan pantauan di situs cuaca, perkiraan dalam satu minggu ke depan suhu di Arab Saudi akan sama, yakni pada siang hari, suhu diperkirakan mencapai 42 derajat Celsius.

Sekretaris Petugas PPIH Arab Saudi Daker Madinah Abdillah mengatakan perbedaan suhu udara tersebut perlu diwaspadai karena di Tanah Air, suhu udara jarang menyentuh angka 40 derajat atau lebih.

"Jemaah harus waspada, paparan sinar matahari terus-menerus akan membuat kulit terbakar dan terasa di kulit, serta dehidrasi," kata Abdillah.

Sejumlah kiat dari petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) untuk jemaah haji ketika beraktivitas di Madinah. Selain memakai krim tabir surya, jemaah disarankan membawa botol minum yang bisa diisi air zam zam dari Masjid Nabawi saat di Madinah atau di Masjidil Haram saat di Mekkah.

 


Jemaah Dianjurkan Banyak Minum

Sebuah gambar pada 4 Juli 2022 menunjukkan pandangan umum Ka'bah (tengah) di Masjidil Haram, kota suci Mekah saat Arab Saudi menampung sekitar satu juta orang untuk ziarah haji. Satu juta peziarah yang divaksinasi di bawah usia 65 tahun akan menghadiri haji di bawah kondisi sanitasi yang ketat, dengan Masjidil Haram, digosok dan didesinfeksi 10 kali sehari. (Rania SANJAR / AFP)

Meski tidak haus, lanjutnya, jemaah diingatkan untuk minum minimal seteguk setiap setengah jam dan jemaah sebaiknya juga membawa semprotan air untuk sesekali disemprotkan ke wajah. Berbeda dengan Indonesia, udara di Arab Saudi, termasuk di Madinah, memiliki kelembaban rendah.

Akibatnya, kulit dan bibir mudah kering. Bila dibiarkan, dapat menimbulkan gatal-gatal dan bibir pecah-pecah. Untuk itu, perlengkapan yang tidak kalah penting dibawa jemaah adalah lip balm atau pelembab bibir dan body lotion yang mengandung zat penahan sinar ultraviolet.

Infografis Raja Salman Tangkap 11 Pangeran dan Pejabat Arab

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya