Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Sigit Djokosoetono terpantau sedang narik alias menjadi sopir taksi di sekitaran Jakarta pada Rabu (24/5/2023).
Dalam unggahan Instagram @sigitdjokosoetono, Bos Blue Bird yang satu ini telah mengangkut enam orang penumpang dan melewatkan 2 orang penumpang. Kondisi ini berbeda dari sebelumnya saat Sigit Djokosoetono hadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan rapat lainnya.
Advertisement
"Orientasi lapangan hari ini ah. Haus juga nih, siang-siang adem hari ini padahal. Udah 6 tamu naik, kelewat 2 orderan, bukan rejeki," kata Sigit dalam akun Instagramnya, Rabu (26/5/2023).
Tak hanya itu, Sigit Djokosoetono juga sempat membagikan momen mangkal atau mencari penumpang di wilayah perkantoran Epicentrum dan juga Kota Kasablanka.
Ia pun tidak lupa membagikan momen kebersamaan dengan Srikandi Blue Bird bernama Santi yang juga seorang sopir taksi wanita.
Kemudian, Sigit juga menyambangi pangkalan di Mal Pacific Place Jakarta sekaligus bertemu dengan mitra sopir taksi yang sudah 22 tahun bekerja dengan Blue Bird. Ia bilang, harapan sopir taksi tersebut ingin bisa pergi umroh.
"Mari kita doakan sama sama semoga program-program umroh @bluebirdgroup bisa berjalan," kata dia.
Alhasil, momen bos Blue Bird saat menjadi sopir taksi menjadi sorotan netizen baik di Instagram maupun Twitter.
"Luar biasa pak Sigit," tulis akun Instagram @rich***.
"Ini mah driver yang ngasih tip ke penumpang," cuit akun Twitter @riva****.
"Ini ngasih tip enaknya berapa?," kata akun @Vic***.
"Boleh dapat kembalian saham gak sih?," tulis akun Twitter @rif***.
Direktur Utama Blue Bird Beli 100 Ribu Saham BIRD
Sebelumnya, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Priawan Djokosoetono membeli saham BIRD pada April 2023 secara bertahap.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (7/5/2023), Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono membeli saham BIRD pada 5 dan 7 April 2023.
Pada 5 April 2023, Sigit beli 50.000 saham BIRD dengan harga Rp 1.700 per saham. Dengan demikian, nilai pembelian saham itu sebesar Rp 85 juta. Pada 13 April 2023, ia membeli 50.000 saham BIRD dengan harga Rp 1.600 per saham sehingga nilai pembelian saham Rp 80 juta. Total pembelian saham BIRD Rp 165 juta.
Adapun pembelian saham yang ditransaksikan itu 0,004 persen. Jumlah saham setelah transaksi pembelian saham BIRD, ia genggam 149.951.300 saham BIRD atau setara 5,993 persen.
“Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Blue Bird Tbk, Jusuf Salman.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2023
Sebelumnya, emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan dari sisi pendapatan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/4/2023), pendapatan neto Blue Bird pada kuartal I 2023 naik 55,19 persen menjadi Rp 1,04 triliun dari Rp 673,98 miliar pada kuartal I 2022.
Sementara, beban langsung pada periode yang sama naik 43,71 persen menjadi Rp 719,67 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 500,75 miliar. Dengan demikian, laba bruto Blue Bird melesat 88,39 persen menjadi Rp 326,34 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 173,22 miliar.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 144,90 miliar naik 314,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,92 miliar.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 161,46 persen sebesar Rp 123,26 miliar dari Rp 47,14 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 ikut naik menjadi Rp 49 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 18.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 7,05 triliun dari Rp 6,89 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 1,57 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 1,54 triliun. Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 5,47 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 5,35 triliun.