Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil surveinya, yang salah satunya memotret terkait elektabilitas tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
Hasilnya, nama Ketua Umum Prabowo Subianto mengungguli pesaingnya. Bahkan, saat disimulasikan dengan tiga nama dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, pria yang duduk sebagai Menteri Pertahanan itu juga berhasil duduk di peringkat atas.
Advertisement
"Hasilnya sebanyak 39,5% responden menegaskan pilihannya pada Prabowo, lantas 27,6% responden memilih Ganjar dan 26,7% menjatuhkan pilihan pada Anies. Sebanyak 6,2% responden menyatakan belum punya pilihan (undecided)," kata Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto, Rabu (24/5/2023).
Menurut dia, Prabowo Subianto dipersepsikan publik sebagai tokoh yang paling pemberani di mata publik, dan dianggap dekat dengan masyarakat.
"Prabowo unggul absolut atas para kompetitornya salah satu faktor penyebabnya adalah karena Ketua Umum Partai Gerindra itu dipersepsikan publik sebagai tokoh yang pemberani, strong leader, sekaligus mampu menjadi pemersatu bangsa," jelas Fetra.
Dalam analisis media monitoring yang dilakukan LSJ, lanjut dia, sentimen positif Prabowo juga selalu lebih tinggi dari tokoh-tokoh lain dalam enam bulan terakhir.
Ini salah satunya disebabkan oleh performance Prabowo sebagai komunikator politik yang santun, tidak suka mengumbar serangan dan pembunuhan kharakter kepada pihak manapun, serta selalu mengajak rukun (persatuan).
"Hampir tak pernah ditemukan jejak digital yang memperlihatkan Prabowo memberikan komentar negatif terhadap para kompetitornya. Inilah salah satu kepribadian pemimpin yang disukai publik," kata Fetra.
Adapun, survei LSJ dilaksanakan pada 9 sampai 17 Mei 2023 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1.200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis. Margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuesioner.
Elektabilitas Prabowo Terus Mencuat
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalip bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo berdasarkan hasil survei Litbang Kompas. Jubir Gerindra Budisatrio Djiwandono menyebut, pencapaian ini menjadi penyemangat untuk kader. Namun, Gerindra tak ingin merasa jumawa.
"Pencapaian ini tentu saja semakin menambah semangat kader-kader dan pengurus kami, namun mengingat pemilu masih 8 bulan lagi, kami tidak ingin terlena, merasa jumawa, apalagi takabur dengan hasil-hasil survei belakangan ini," kata Budi kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
Budi mengatakan, pengurus Gerindra dari pusat hingga daerah tetap berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam memperkuat struktur partai. Selain itu, terus konsisten menjalankan arahan Prabowo untuk turun langsung menyerap aspirasi rakyat.
"Serta menghindari segala bentuk narasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat," kata Waketum Gerindra ini.
"Kami akan terus menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat yang telah terbangun, dan akan senantiasa berjuang tanpa henti, demi terwujudnya Indonesia yang adil, makmur, dan terus maju," kata keponakan Prabowo ini.
Elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyalip bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Kondisi ini berdasarkan survei teranyar Litbang Kompas yang dirilis Rabu 24 Mei 2023.
Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Prabowo mencapai angka 24,5 persen. Menyalip Ganjar yang berada di urutan kedua dengan angka 22,8 persen.
Sementara itu, bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan di urutan ketiga dengan elektabilitas 13,6 persen.
Secara tren, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan cukup tinggi. Dari 18,1 persen pada Januari 2023 menjadi 24,5 persen pada Mei 2023.
Ganjar mengalami penurunan elektabilitas cukup tajam. Dari 25,3 persen pada Januari 2023 menjadi 22,8 persen pada Mei 2023.
Advertisement