Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan, keberangkatan haji tahun 2023 diprioritaskan untuk lanjut usia atau Lansia. Alhasil, setiap kloter keberangkatan didominasi oleh para nenek dan kakek yang masih penuh semangat untuk beribadah ke Tanah Suci.
Seperti yang terlihat di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, tepatnya di area keluar dari Makkah Route, para jemaah haji lansia ini penuh semangat menarik koper kabin mereka menuju ruang tunggu keberangkatan pesawat Saudi Airlines.
Advertisement
Meski beberapa dari mereka ada yang berjalan dibantu dengan tongkat, tapi tangan yang lain masih penuh energi menarik koper. Belum lagi mereka harus membawa jaket, perbekalan agar tetap hangat selama di Tanah Suci.
"Semangat ayo semangat!" Teriak seorang nenek yang disambut teman-temannya sesama dari Garut, Jawa Barat.
Namun, ada juga jemaah haji lansia yang sudah payah tak bisa berjalan. Hingga mengharuskan mereka menggunakan kursi roda dan harus didorong oleh petugas di bandara.
Titin, jemaah asal Garut yang sudah berusia 68 tahun mengatakan, dia dalam kondisi sehat untuk mengikuti ibadah haji. Dia mengaku menunggu 10 tahun untuk mendapat panggilan ke Tanah Suci itu.
"Saya nunggu 10 tahun. Alhamdulillah dari pembimbing dikasih tahu kalau tahun ini saya bisa berangkat," kata dia.
Karena berangkat sendiri tak ada sanak keluarga, Titin mengaku berkenalan dengan jemaah lain saat masih di Asrama Pondok Gede Bekasi. Dengan begitu, dia dan jemaah yang satu kloter dengannya, bisa saling menjaga.
"Di sini sudah pada sepuh, banyak yang janda, sendirian. Jadi kita harus saling jaga," kata Titin.
Jemaah Haji Lansia Saling Mengingatkan
Dia pun tak lupa untuk saling mengingatkan membawa obat-obatan pribadi. Seperti untuk masuk angin, flu, batuk, panas atau demam, alergi, hingga kebutuhan vitamin selama di Arab Saudi.
Usianya yang sudah tak lagi muda, badannya yang sudah renta, membuat Titin dan jemaah lansia lainnya rentan terhadap cuaca ekstrem selama di Tanah Suci. Karenya Titin mengingatkan jemaah lain yang masih menunggu keberangkatan untuk membawa baju hangat dan kaos kaki yang cukup.
"Bawa jaket, kaos kaki, baju salin yang lengkap, dipisahin sama anak saya. Buat tidur, buat sehari-hari, jadi tinggal pakai, yang penting enggak begitu kedinginan atau kepanasan," celotehnya yang menggunakan bahasa Sunda.
Indonesia memberangkatkan 66.943 jemaah calon haji lansia. Mereka adalah jemaah haji yang berusia 65 tahun ke atas. Jumlah mereka sepertiga dari seluruh jemaah haji reguler tahun ini yang mencapai 203.320 orang.
Advertisement
Jemaah Haji Kloter Pertama Langsung Bisa Sholat Arbain Mulai Zuhur Hari Ini
Sementara itu, jemaah haji Indonesia kloter pertama dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) telah sampai di Madinah pada Rabu (24/5/2023) pagi Waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah yang berjumlah 390 orang ini langsung menempati hotel Grand Plaza Badr Al-Maqam yang terletak tidak jauh dari Masjid Nabawi.
Jemaah yang diangkut dengan 9 bus ini disambut hangat oleh para petugas sejak di Bandara Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah hingga ke penginapannya.
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Daerah Kerja (Daker) Madinah, Arief Nurrawi menyebut, jemaah akan mulai melaksanakan sholat arbain atau sholat 40 waktu berjamaah mulai Zuhur ini.
"Perkiraannya jika melihat waktu sekarang mereka akan mulai sholat Arbain setelah Zuhur," kata Arief.
Meskipun demikian Arief meminta kepada para petugas bimbingan ibadah per-kloter untuk mengedukasi jemaah, khususnya lansia untuk tetap mengutamakan kesehatan fisik dan tidak memaksakan melakukan ibadah sunah. Sehingga nanti diharapkan bisa mengikuti prosesi ibadah haji hingga akhir dengan baik.
"Para petugas bimbingan ibadah kloter, saya sarankan untuk memberitahu para jemaah untuk tidak memaksakan ibadah-ibadah sunah yang bisa mengakibatkan kelelahan saat nanti melaksanakan rukun dan wajib haji," kata Arief.