Ambisi Besar IKN Nusantara Sebagai Kota Masa Depan, Mobil Terbang Bukan Sekedar Mimpi

Bambang mencontohkan bahwa di IKN Nusantara akan menggunakan mobil terbang atau sky taxi. Sebuah drone yang bisa mengangkut 4 orang sekaligus dan tanpa awak.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 25 Mei 2023, 15:01 WIB
Pradesain istana negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Instagram@jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Menurut Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono, proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tak harus selesai pada 2024, melainkan sampai 2045 mendatang. 

"Satu hal yang ingin saya sampaikan secara pribadi, jangan dikecilkan (pembangunan IKN Nusantara) hingga 2024 saja karena kita membangun ibu kota ini sampai 2045," ungkap Bambang di Ciputra Artpreneur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).

Bambang mengungkapkan bahwa pembangunan di IKN Nusantara merupakan proyek ibu kota yang futuristis. Smart city yang inklusif, reselien,hijau dan berkelanjutan. "Yang kita bangun ini satu kota futuristis masa depan," kata dia.

Bambang mencontohkan bahwa di IKN Nusantara akan menggunakan mobil terbang atau sky taxi. Sebuah drone yang bisa mengangkut 4 orang sekaligus dan tanpa awak.

"Misalnya saya tanda tangan dengan Hyundai Corporation untuk membuat sky taxi atau mobil terbang, tapi saya sebutnya sky taxi, jadi satu drone besar yang bisa menampung sampai 4 orang, autopilot dan ini akan kita coba," ungkap dia.

Tak hanya itu, IKN Nusantara juga terbuka dengan penggunaan teknologi terkini lainnya. "Dan ini terbuka juga untuk kendaraan-kendaraan tanpa awak dan berbagai teknologi terbaru," kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan IKN Nusantara akan dilakukan secepatnya. Namun perlu diingat juga bahwa hal ini masih dalam proses pengerjaan.

“Harapan kita semua ingin sesegera mungkin pembangunan IKN di nusantara ini akan bergulir,” kata dia.

Penulis: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com  


Bukan Mobil Terbang, Elon Musk Percaya Transportasi Bawah Tanah adalah Solusi Macet dan Polusi yang Sebenarnya

Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Christophe Gateau/AFP

Elon Musk merupakan salah satu nama yang paling besar dalam dunia teknologi saat ini. Karya-karyanya seperti, mobil listrik Tesla sampai pesawat luar angkasa telah membuatnya menjadi seorang pionir dari perkembangan teknologi transportasi.

Namun, tidak disangka-sangka, Elon Musk menganggap bahwa mobil terbang merupakan ide yang bodoh. Padahal, mobil terbang sendiri mungkin dapat disebut sebagai salah satu lambang dari teknologi masa depan.

Dilansir fortune.com. Pada 2017 yang lalu, CEO Tesla ini pernah mengatakan bahwa mobil terbang bukanlah solusi yang tepat untuk transportasi perkotaan.

‘’Jelas, saya suka benda terbang, tetapi sulit untuk membayangkan mobil terbang menjadi solusi yang dapat diskalakan secara luas,” ucapnya.

Elon menjelaskan bahwa mobil terbang dapat menjatuhkan puing-puing yang dapat melukai orang di bawah. "Jika seseorang tidak memelihara mobil terbangnya dengan baik, kendaraan tersebut dapat menjatuhkan dop yang dapat mencelakai Anda," lanjutnya.

Alhasil, penerapan mobilitas udara ini malah dapat meningkatkan tingkat kecemasan masyarakat. Selain itu, Elon juga mencatat masalah kebisingan yang mungkin ditimbulkan oleh mobil terbang. Pasalnya, mobil terbang harus menghasilkan gaya ke bawah yang signifikan agar tidak jatuh. Gaya tersebut akan menghasilkan banyak angin sehingga membuat suara bising. 

Saat ini Musk, masih memilih untuk fokus pada solusi transportasi bawah tanah dibandingkan dengan mobil terbang. Hal ini terbukti dengan kinerja The Boring Company,  perusahaan jasa pembangunan terowongan dan infrastruktur Amerika Serikat yang dibentuk oleh Elon.

Perusahaan ini telah membangun sistem terowongan bawah tanah di Las Vegas. Kini Elon pun telah merencanakan untuk memperbanyak jumlah stasiunnya. Menurut Elon Musk, terowongan anti macet berbasis kendaraan listrik adalah solusi macet dan polusi di perkotaan bukan mobil terbang yang dibayangkan ada di masa depan.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya