Liputan6.com, Jakarta - Saat ada kabar terkait video syur viral, Anda mungkin dapat dengan mudah menjumpai warganet yang sibuk mencari link-nya. Itulah yang baru-baru ini menimpa aktris Tanah Air, Rebecca Klopper.
Video syur 47 detik yang diduga milik Rebecca Klopper dan mantan kekasihnya, Rizky Pahlevi (Kipe) menghebohkan warganet. Tak terhitung berapa banyak akun di media sosial yang mencari link video tersebut.
Advertisement
Entah apa tujuannya mencari video syur 47 detik itu, untuk sekadar kepo atau ingin menikmati. Namun, menonton video porno tentu punya dampak negatifnya tersendiri.
Spesialis kedokteran jiwa, dr Wijaya Taufik Tiji sempat membahas apa-apa saja bahaya dalam menonton video porno. Taufik, menjelaskan, bahayanya ada pada adiksi.
Seperti diketahui, menonton video porno memang dapat menumbuhkan adiksi tertentu.
"Hati-hati, kalau dulu kita kenal adiksi atau kecanduan itu selalu terkait dengan zat seperti narkoba. Nah sekarang adiksi ini sudah beralih, tidak hanya pada obat-obatan. Tapi juga pada perilaku hubungan," ujar Taufik dalam webinar Let's Talk Pleasure beberapa waktu lalu.
Semakin Sering Nonton Porno, Semakin Candu
Taufik menjelaskan bahwa saat seseorang sering mencari konten pornografi, adiksi akan terjadi. Kecanduan itulah yang nantinya akan membuat seseorang sulit berhenti menonton video porno.
"Sering-sering kita mencari konten porno, hati-hati akhirnya kita akan adiksi terhadap konten porno tadi. Jadi itu juga harus dipilah dengan baik," kata Taufik.
Video Porno Pengaruhi Struktur Otak
Selain itu, ada pula beberapa dampak lainnya dari menonton film atau video porno. Pertama, perubahan pada struktur otak seperti dikutip dari laman VerywellMind.
Saat kecanduan video porno, struktur otak akan mengalami perubahan biologis. Hal satu ini kemudian berisiko membuat beberapa orang menjadi rentan terhadap kecanduan perilaku dan zat tertentu.
Studi yang dipublikasi dalam National Library of Medicine salah satu yang pernah membahasnya. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi konten pornografi dalam jumlah tinggi mengalami peningkatan reaksi otak.
Seperti kecanduan lainnya, menonton video porno kemudian akan memengaruhi jalur kerja otak, memengaruhi neurotransmitter yang disebut dopamin yang berperan dalam kesenangan dan hasrat.
Reaksi tersebut sama bahayanya dengan kecanduan zat atau perjudian yang bisa membuat seseorang ketagihan.
Advertisement
Dampak Kecanduan Video Porno pada Hubungan
Seringnya menonton konten pornografi juga bisa jadi menimbulkan masalah dalam hubungan. Beberapa orang beralih ke pornografi untuk mengatasi atau memenuhi hasrat seksual yang sulit didapatkan dari hubungan intim bersama pasangan.
Secara khusus, studi yang dipublikasikan dalam Journal of the International Association for Relationship Research menemukan jikalau pria yang sering menonton video porno cenderung menarik diri secara emosional dari pasangannya.
Pria ini cenderung mengembangkan sifat tertutup, dan bahkan mungkin jatuh ke dalam keadaan depresi setelah mengonsumsi pornografi secara berlebihan.
Memengaruhi Diri Sendiri
Selain itu, ekspektasi seseorang yang sudah kecanduan dengan video porno akan berubah. Meliputi bagaimana Anda melihat penampilan, seks, dan hubungan akan dipengaruhi oleh banyaknya konten pornografi yang Anda tonton.
Seseorang bisa terus-menerus merasa tidak cukup dan membandingkan diri sendiri dengan figur-figur yang mereka tonton dalam video porno.
Pornografi Menimbulkan Masalah Psikologis
Terkadang, menonton konten pornografi menjadi bentuk pelarian atau mekanisme penanggulangan seseorang untuk mengelola stres. Cara ini pun tidak direkomendasikan untuk menanggulangi stres.
Bahkan, kecanduan pornografi dapat membuat seseorang mengalami gangguan fungsi sehari-hari. Mulai dari menghambat produktivitas di tempat kerja, rumah, hingga lingkungan sosial.
Hal tersebut dikarenakan kebutuhan yang sangat besar untuk melihat orang lain melakukan hubungan seksual dapat menjadi lebih penting daripada pertemuan yang dijadwalkan dengan klien, menghadiri janji temu dengan dokter, atau bahkan meluangkan waktu yang sangat dibutuhkan untuk bersantai dan menikmati hari.
Kecanduan pornografi turut dikaitkan dengan gangguan suasana hati, disfungsi ereksi, hingga disfungsi seksual lainnya.
Advertisement