Terima Dubes Uni Eropa, Menko Airlangga Matangkan Persiapan Joint Mission Indonesia dan Malaysia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Deputy Prime Minister/Minister for Plantation and Commodities Malaysia H.E. Dato’ Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof direncanakan menghadiri rangkaian kegiatan Joint Mission ke Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia pada 30-31 Mei 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2023, 11:56 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Delegasi RI bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E Mr. Vincent Piket. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Deputy Prime Minister/Minister for Plantation and Commodities Malaysia H.E. Dato’ Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof direncanakan menghadiri rangkaian kegiatan Joint Mission ke Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia pada 30-31 Mei 2023.

Sebelum keberangkatan, Airlangga sebagai Ketua Delegasi RI bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E Mr. Vincent Piket pada Rabu (24/5/2023). Mereka membahas berbagai persiapan program dan kegiatan yang akan dilakukan RI dan Malaysia selama di Brussels, Belgia.

Kegiatan Joint Mission merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral kedua menteri pada bulan Februari 2023 lalu. Tujuannya untuk menyuarakan perhatian kedua negara kepada sejumlah pejabat Komisi dan legislator Parlemen Eropa terhadap kebijakan regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang dinilai diskriminatif dan akan berdampak negatif pada akses pasar sejumlah komoditas, terutama kelapa sawit ke Uni Eropa.

Dalam misi itu juga akan diidentifikasi dan langkah-langkah yang dapat ditempuh agar ketentuan tersebut tidak akan membebani dan memberikan dampak negatif terutama kepada para pelaku petani kecil (smallholders) kelapa sawit dan komoditas lainnya yang berdampak atas ketentuan EUDR tersebut.

"Kami ingin menekankan bahwa EUDR membebani petani kecil, karena mereka harus mematuhi prosedur administratif sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan regulasi tersebut" ujar Menko Airlangga, dalam keterangannya Kamis (25/5/2023).

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, peraturan ini dapat mengecualikan peran penting petani kecil dalam rantai pasokan global dan gagal untuk mengakui signifikansi dan hak mereka.

 

 

 


Turut Dibahas IEU-CEPA

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Delegasi RI bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E Mr. Vincent Piket. (Foto: Istimewa).

Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk membahas state of play Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Hal itu pun telah dibahas oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen saat pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima pada 21 Mei 2023 lalu agar dapat segera diselesaikan dengan target akhir tahun ini atau paling lambat di awal tahun 2024.

Dalam pertemuan, keduanya sepakat dan berkomitmen untuk terus mendorong percepatan penyelesaian perundingan sesuai target yang ditetapkan kedua Leaders dimaksud.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah dan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan. Adapun Duta Besar Uni Eropa didampingi oleh pejabat terkait Kedubes Uni Eropa di Jakarta.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya