Liputan6.com, Jakarta Proyek PLWI adalah ekosistem blockchain berbasis konten. Tujuan dari proyek PLWI untuk menciptakan sinergi antara pemegang kekayaan intelektual (IP), pembuat konten dengan kemampuan pengembangan, investor yang mencari proyek dengan kemungkinan sukses, dan pengguna dalam ekosistem.
Dilansir dari Coinmarketcap, proyek PLWI memiliki kripto utilitas yang dapat digunakan dalam ekosistem jaringan PLWI yaitu PLWI Token.
Advertisement
NFT dan aset kripto yang dikeluarkan untuk proyek PLWI akan digunakan untuk seluruh kekayaan intelektual lebih dari sekadar konten tunggal. Seiring berkembangnya ekosistem, nilai seluruh aset yang dikeluarkan juga akan meningkat.
Banyak pengguna terpesona oleh pengalaman yang ditawarkan PLWI dan menunjukkan dukungan untuk konten dan pembuat konten, yang pada gilirannya memungkinkan konten ini bertahan.
Konten yang terus disukai oleh banyak generasi dapat berkembang menjadi budaya di luar industri dan disertai dampak ekonomi yang luar biasa.
Dalam industri konten, pengguna bukan sekadar konsumen. Pengguna berbagi pengalaman mereka sendiri dalam terlibat dengan konten kepada pengguna lain, selanjutnya mempengaruhi arah pembuatan konten dan pengguna bahkan ikut serta dalam membuat konten melalui berbagai cara.
Pembuat konten juga memahami pengaruh dari pengguna dan memperhatikan pendapat mereka, yang memungkinkan pertumbuhan cepat industri konten. Ini bahkan lebih untuk industri game.
Dengan partisipasi dari pengguna, pembuat konten game dapat memperbarui dan meningkatkan konten mereka secara instan. Upaya tersebut memotivasi pengguna untuk terus berpartisipasi. Inilah yang telah dialami oleh banyak pembuat konten game.
Visi PLWI
Proyek PLWI mengejar ekosistem partisipatif untuk mengumpulkan partisipasi aktif dan dukungan dari para peserta ekosistem untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tujuan utamanya adalah untuk membentuk Organisasi Otonomi Terdesentralisasi (DAO). DAO akan diimplementasikan oleh teknologi blockchain dan diterapkan secara sistematis berdasarkan anggota ekosistem, tingkat partisipasi, dan perluasan ekosistem.
Advertisement
Gerak Harga Bitcoin Masih Dibayangi Sentimen Utang AS
Harga Bitcoin (BTC) sempat naik tipis 0,06 persen bergerak di kisaran USD 26.810 atau setara Rp 400,5 juta (asumsi kurs Rp 14.940 per dolar AS) pada Selasa, 23 Mei 2023. Namun penguatan tak bertahan dan Bitcoin kembali terkoreksi cukup dalam pada Kamis.
Pergerakan BTC cenderung terbatas disebabkan dari hasil pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik Kevin McCarthy berakhir tanpa kesepakatan tentang bagaimana langkah untuk menghindari potensi default atau gagal bayar utang.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan karena Amerika Serikat tidak pernah mengalami gagal bayar utang sebelumnya maka akan sulit memprediksi bagaimana dampaknya ke pasar aset kripto.
“Namun, jika The Fed melakukan langkah mendorong suku bunga lebih tinggi, maka akan menyebabkan tekanan kepada aset kripto, khususnya BTC,” kata Panji, dalam siaran pers dikutip, Kamis (25/5/2023).
Panji menambahkan, harga Bitcoin cenderung bergerak di kisaran USD 26.600 atau setara Rp 397,4 juta hingga USD 27.800 atau setara Rp 415,3 juta pada pekan ini.
“Investor masih menunggu perkembangan lebih lanjut plafon utang AS dan risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal AS untuk menganalisis kebijakan moneter yang akan diambil dan data indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada April yang dirilis Jumat,” jelas Panji.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.