Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi mengatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum memenuhi syarat menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, kata Budi, diatur tentang persyaratan usia minimal bagi capres maupun cawapres yaitu 40 tahun.
Meski aturan itu tengah diuji di Mahkamah Konstitusi, namun Budi belum bisa dipastikan apakah MK bakal mengabulkan.
Advertisement
"Cuma kan 1 konstitusi tidak memungkinkan, oh iya sedang ada yang menggugat. Judicial Review 40 tahun batasan usia. Cuma kan apakah disetujui? Belum dong. Belum putus. Kalau belum putus kita pakai yang masih berlaku aja sekarang," ucapnya di DPP Projo, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Budi membantah bila ada perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Undang-Undang itu digugat ke MK. Menurutnya, hakim konstitusi punya pertimbangan sendiri.
"Enggak lah. Pasti hakim juga punya pertimbangan. Memang kalau kita belajar dari berapa negara misalnya Prancis dan Kanada, Prancis itu, umur 37 jadi presiden. Gubernur lebih muda lagi, kanada 33 tahun," ujarnya.
Meski demikian, kata Budi sebenarnya Gibran menjadi salah satu sosok yang juga masuk dalam bursa cawapres musyawarah rakyat Projo.
"Mas Gibran ada juga di beberapa daerah di Musra. Mengusulkan Mas Gibran sebagai wapres ya," kata Budi.
Hal ini dikatakan Budi untuk menanggapi adanya wacana menduetkan Prabowo Subianto dan Gibran di Pilpres 2024.
Desmonds Gerindra Sebut Pertemuan Gibran dan Prabowo Buat Panas PDIP
Pemanggilan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka usai bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, membuat PDI Perjuangan (PDIP) kena sindir oleh Desmond Junaidi Mahesa.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu, pertemuan Prabowo dan Gibran itu membuat partai berlambang banteng moncong putih itu panas.
"Apalagi seolah-olah dengan isyarat kemarin, Mas Gibran dengan Pak Prabowo kelihatan ada yang merasa kebakaran gitu," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/5/2023).
Meski diakuinya, wajar ada pihak-pihak yang panas dengan pertemuan tersebut. Apalagi politik masih dinamis.
"Ini yang terjadi kan. Wajar-wajar saja lah melihat politik ini dinamis. Dan Pak Prabowo selalu berpesan jagalah kedamaian jagalah pertemanan dalam rangka kita ini ke depan sama-sama menghadapi persoalan negara semakin berat," kata Desmond.
Dia pun menilai, kedekatan Prabowo dan Gibran bukan hal yang luar biasa. Gibran pernah datang ke Hambalang dijamu Prabowo jelang Pilkada 2020. Belakangan keduanya juga sangat akrab.
"Kalau kita lihat Mas Gibran sangat akrab dengan Pak Prabowo saya pikir wajar-wajar saja, enggak ada yang luar biasa. Kenapa Pak Prabowo bilang Gibran pernah datang ke Hambalang. Dijamu Pak Prabowo. Tapi kan enggak ada yang luar biasa," kata Desmond.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka
Advertisement