Liputan6.com, Jakarta - Mengubah pola makan menjadi lebih banyak nabati atau gaya makan ala Mediterania dapat menambah harapan hidup hingga 10 tahun, ungkap studi pemodelan yang diterbitkan di jurnal PLOS Medicine.
Menggunakan data dari studi pada 2019, para peneliti dari University of Bergen di Norwegia membuat alat online bernama Food4HealthyLife untuk menghitung harapan hidup berdasarkan kebiasaan makan.
Advertisement
Mereka ingin menggunakan bukti yang sudah ada mengenai pengaruh kesehatan dari berbagai jenis makanan dan menerapkannya untuk menunjukkan bagaimana perubahan pola makan dapat memengaruhi lama hidup seseorang.
Hal ini disampaikan oleh penulis utama studi dan profesor di departemen publik global kesehatan di University of Bergen, Lars T. Fadnes.
Ia menambahkan bahwa alat ini tidak dimaksudkan untuk memprediksi masa hidup individu, tetapi untuk memperkirakan kesehatan populasi berdasarkan asumsi saat ini.
Tim peneliti menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan berbasis tumbuhan dan mengurangi makanan olahan dapat menambah satu dekade harapan hidup seseorang, dibandingkan dengan diet ala Amerika yang banyak mengandung gula tambahan, biji-bijian olahan, dan daging olahan.
"Diet optimal yang kami sajikan mirip dengan diet Mediterania tradisional, tetapi juga relatif dekat dengan pola makan nabati," kata Fadnes kepada Insider.
Selain umur yang lebih panjang, bukti juga menunjukkan bahwa perbaikan pola makan dapat meningkatkan suasana hati, menurunkan berat badan, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Manfaat Makan Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian
Menurut penelitian tersebut, kacang-kacangan merupakan makanan yang sangat baik untuk meningkatkan harapan hidup, diikuti oleh biji-bijian utuh dan kacang-kacangan.
Selain itu, buah-buahan dan sayuran juga berkaitan dengan umur yang lebih panjang, begitu pula dengan mengonsumsi ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan ikan kod.
Prediksi model ini didukung oleh bukti yang ada dan rekomendasi para ahli bahwa diet Mediterania adalah salah satu cara makan yang paling sehat.
Pola makan yang optimal, ungkap penelitian tersebut, juga mirip dengan kebiasaan makan di Zona Biru, wilayah di dunia di mana orang hidup dengan umur panjang dan sehat.
Advertisement
Hindari Gula, Daging, dan Biji-Bijian
Penelitian tersebut juga membantu memprediksi makanan apa saja yang sebaiknya dihindari agar seseorang bisa hidup lebih lama, kata Fadnes.
Menghindari gula, biji-bijian, dan daging olahan juga berkaitan dengan harapan hidup yang lebih panjang.
Bukti menunjukkan bahwa makanan olahan meningkatkan risiko penyakit seperti kanker.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mengonsumsi daging merah berdampak negatif pada kesehatan, meski ada beberapa bukti yang masih belum jelas.
Beberapa Perubahan Kecil Dapat Menambah Tahun Hidup
Penelitian ini memprediksi bahwa mulai usia 20 tahun, beralih dari pola makan standar Amerika ke pola makan yang kaya akan kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, hasil bumi, dan kacang-kacangan dapat menambah 10,7 hingga 13 tahun harapan hidup seseorang.
Tapi, menurut Fadnes, Anda masih bisa mendapatkan manfaatnya tanpa mengubah pola makan secara total.
"Bagi sebagian orang, memungkinkan untuk makan dengan pola yang lebih atau kurang optimal. Sementara untuk yang lain, langkah-langkah kecil yang bermanfaat dari titik awal yang tidak sehat masih bisa dilakukan dan tetap dapat menambah harapan hidup hingga 6 tahun," tuturnya.
Advertisement