Bos Sinar Mas Franky Widjadja Diam-diam Genggam Saham BUMI 1,64 Miliar

Jumlah kepemilikan Franky Oesman Widjadja di saham BUMI setara dengan 0,44 persen. Sehingga ia menduduki posisi ke -11 dari 20 pemegang saham terbesar di BUMI.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 25 Mei 2023, 19:45 WIB
Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Kaltim Prima Coal. (Sumber: Laman Bumi Resources)
Liputan6.com, Jakarta
Bos Sinar Mas Franky Oesman Widjadja diam-diam menggenggam saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebanyak 1.640.611.600 atau 1,64 miliar saham.
 
Melansir laporan tahunan BUMI 2022, jumlah kepemilikan Franky Oesman Widjadja di saham BUMI setara dengan 0,44 persen. Sehingga ia menduduki posisi ke -11 dari 20 pemegang saham terbesar di BUMI.
 
Tak hanya itu, Franky juga diketahui memborong saham BUMI tersebut melalui PT BCA Sekuritas. Lantas, siapakah sosok konglomerat Franky Widjadja tersebut?
 
Franky Oesman Widjadja merupakan anak dari konglomerat pemilik Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari 2019 di usianya ke- 98 tahun.
 
Melansir Forbes, Kamis (25/5/2023), total kekayaan keluarga Widjaja mencapai USD 10,8 miliar atau Rp 161,36 triliun (asumsi kurs Rp14.941 per dolar AS) pada 2022.
 
Eka Tjipta Widjaja ini merupakan seorang imigran Tionghoa ke Indonesia yang menjual biskuit saat remaja. Saat ini, Sinar Mas mereka memiliki bisnis di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis dan telekomunikasi.
 
Sementara itu, Franky Oesman Widjadja menjalankan bisnis di bidang sawit dan menjabat sebagai Chairman dan CEO Golden Agri Resources.
 
Selain itu, Franky juga menduduki posisi Komisaris Utama di beberapa perusahaan milik Grup Sinar Mas, yakni Komisaris Utama PT Sinar Mas Agri Resources and Technology Tbk (SMAR) dan Presiden Komisaris PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).
 
 
 
 
 

Kinerja

Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2023. Bumi Resources Minerals mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal I 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (17/4/2023), PT Bumi Resources Minerals Tbk mencatat pendapatan USD 5,80 juta pada kuartal I 2023. Pendapatan tumbuh 95,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,96 juta.

Beban pokok pendapatan tumbuh 57,54 persen menjadi USD 2,16 juta selama tiga bulan pertama 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,37 juta. Laba bruto Bumi Resources Minerals melonjak 128,7 persen menjadi USD 3,63 juta pada kuartal I 2023 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 1,58 juta.

Beban usaha tumbuh 74 persen menjadi USD 1,94 juta pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,11 juta. Dengan demikian, laba usaha melonjak 258,5 persen menjadi USD 1,69 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 471.359.

Melihat kondisi tersebut, perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 14,53 persen menjadi USD 2,12 juta pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,85 juta.

Total ekuitas tercatat USD 957,23 juta pada kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 955,11 juta. Total liabilitas tercatat USD 132,29 juta pada kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 125,11 juta. Total aset perseroan tercatat USD 1,08 miliar hingga Maret 2023. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 9,77 juta pada kuartal I 2023.

Saham BRMS

Pada penutupan perdagangan Jumat, 14 April 2023, saham BRMS stagnan di posisi Rp 162 per saham. Saham BRMS dibuka naik empat poin ke posisi Rp 166. Saham BRMS bergerak di rentang Rp 168-Rp 161 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.490 kali dengan volume perdagangan 1.804.442 lot saham. Nilai transaksi harian saham Rp 29,6 miliar.


Faktor Pendorong Pertumbuhan Kinerja Keuangan Kuartal I 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Perusahaan membukukan produksi emas sebesar 79 kg ( naik 92 persen dari tahun lalu). Direktur Utama & CEO Bumi Resources Minerals Agus Projosasmito mengatakan, ada dua faktor yang mendorong kinerja keuangan Perusahaan yang semakin membaik. Pertama, kenaikan produksi emas dari periode sama pada tahun lalu.

“Kami berharap pabrik emas kami yang kedua di Palu akan terus meningkatkan produksinya secara bertahap sampai mencapai kapasitas penuh di pertengahan tahun ini. Kedua, peningkatan harga jual emas juga berkontribusi terhadap kinerja keuangan kami yang semakin membaik,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis.

Anak usaha dari Bumi Resources Minerals yakni PT Citra Palu Minerals (“CPM”) baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari pada November 2022.

Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh 4.000 ton bijih per hari pada pertengahan 2023. Selain pabrik baru tersebut, CPM juga sudah menjalankan pabrik lainnya dengan kapasitas yang lebih kecil yaitu 500 ton bijih per hari di Palu.

CPM saat ini mengoperasikan cadangan mineral sebesar 22 juta ton bijih dan sumber daya mineral sebesar 28 juta ton bijih, dengan rata-rata kandungan emas 2,4 g/t di Palu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya