Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Arab Saudi di Indonesia meluncurkan visa elektronik untuk tiga kategori kunjungan, kerja, dan izin tinggal pada Kamis (25/5/2023).
Dengan adanya e-visa ini, maka visa yang sebelumnya berbentuk stiker tidak lagi berlaku.
Advertisement
Mulai Kamis 25 Mei, visa elektronik ini sudah dapat diajukan di Indonesia.
Program yang datang dari arahan Kerajaan Arab Saudi ini ditujukan untuk mempermudah pengurusan visa Arab Saudi, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan kunjungan terbanyak.
Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Faisal Abdullah H. Amodi, mengatakan bahwa program e-visa dilakukan untuk memberikan kemudahan dan fasilitas kepada masyarakat yang akan pergi ke Arab Saudi, "Termasuk WNI," ucapnya.
Kemudahan tersebut sudah terbukti dari banyaknya e-visa haji -yang telah lebih dulu diberlakukan- yang dapat dibuat dalam sehari.
Faisal mengatakan bahwa, "Dalam sehari bisa mengeluarkan sekitar 25.000 visa haji."
"Ini adalah kemudahan dalam menggunakan teknologi," tambahnya.
"Program ini sejalan dengan visi Arab Saudi 2030," ucap Faisal dalam sambutannya pada acara peluncuran di gedung Kedutaan Arab Saudi Jakarta.
Akan ada tiga macam e-visa, yaitu visa kerja, visa izin tinggal, dan visa berkunjung.
Stiker visa yang tidak lagi berlaku juga akan mengubah cara pengecekan keabsahan visa, yaitu diganti dengan menggunakan kode QR. Ketentuan lainnya seperti tes kesehatan dan langkah pengajuan tetap berlaku, hanya prosesnya dipersingkat.
Selain di Indonesia, pemberlakuan visa elektronik Arab Saudi ini juga akan dilakukan di tujuh negara lainnya.
Bukti Komitmen Kerja Sama Arab Saudi dengan Indonesia
Sistem e-visa ini mempermudah dan mempercepat proses pembuatannya, "Sistem yang lama tidak mungkin mengeluarkan 45.000 dalam dua jam saja," kata Faisal.
Selain memberi kemudahan, Faisal menjelaskan bahwa ini juga berkaitan dengan visi 2030 Arab Saudi, "Salah satu programnya yaitu memberi kemudahan di bidang kekonsuleran."
Visa elektronik Arab Saudi disebut akan segera diberlakukan untuk seluruh dunia. Tahun ini akan diberlakukan di tujuh negara, termasuk Indonesia.
Pemberlakuan e-visa ini juga menunjukkan komitmen dan perhatian Arab Saudi untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.
"Menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Kedutaan Arab Saudi untuk mempermudah proses pembuatan visa," ucap Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Syafaat Gofur.
Menurut Gofur, program ini akan mempermudah warga Indonesia yang ingin berkunjung ke Arab Saudi.
"Mudah-mudahan bisa mempersingkat proses pembuatan," tambahnya. "Semua secara global memang sudah menuju pada budaya visa yang elektronik."
Perihal keamanan, Gofur mengatakan bahwa pengamanannya sudah didukung teknologi, "Pengamannya akan ada barcode dan sebagainya."
Advertisement
Arab Saudi Dilanda Cuaca Panas, Jemaah Haji Diminta Waspada
Arab Saudi sambut para jemaah haji dari berbagai dunia, termasuk dari Indonesia. Cuaca panas patut diwaspadai.
Jemaah calon haji Indonesia diminta mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan mempersiapkan diri membawa peralatan, seperti payung, kacamata hitam, botol minum, dan obat-obatan.
Pada Selasa pukul 10.00 Waktu Arab Saudi cuaca di Madinah mencapai 34 derajat Celsius dan beberapa hari sebelumnya pada siang hari cuaca bisa mencapai 39 derajat Celsius.
Semenjak siang sampai sore hari mencapai di atas 41 derajat hingga 42 derajat Celsius. Sementara pada malam hari, suhu udara turun menjadi 30 sampai 35 derajat Celsius, dikutip dari laman Antara, Rabu (24/5/2023).
Berdasarkan pantauan di situs cuaca, perkiraan dalam satu minggu ke depan suhu di Arab Saudi akan sama, yakni pada siang hari, suhu diperkirakan mencapai 42 derajat Celsius.
Sekretaris Petugas PPIH Arab Saudi Daker Madinah Abdillah mengatakan perbedaan suhu udara tersebut perlu diwaspadai karena di Tanah Air, suhu udara jarang menyentuh angka 40 derajat atau lebih.
Sambut Jemaah Haji, Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umroh Musim Ini Per 4 Juni 2023
Sementara itu, dalam rangka menyambut jemaah haji tahun ini, Kementerian Haji dan umroh di Arab Saudi telah mengumumkan bahwa izin umroh pada musim ini akan ditutup per 4 Juni 2023.
Dilaporkan Saudi Gazette, Selasa (23/5/2023), Kementerian Haji dan Umroh Saudi juga menegaskan bahwa visa umroh tidak bisa dipakai untuk melaksanakan haji.
Jemaah dengan visa umroh diminta untuk mengakhiri ritual pada 20 Dzulqaidah atau 18 Juni 2023.
Dirjen Keamanan Publik di Arab Saudi turut mengumumkan bahwa warga yang tidak punya izin masuk khusus untuk musim haji akan diminta berputar balik pada titik-titik masuk di jalanan menuju Mekkah.
Aturan pelarangan itu mulai diterapkan pada tanggal 25 Syawal lalu berdasarkan panduan haji 1444 H.
Berdasarkan panduan tersebut, kendaraan dan ekspat harus kembali ke daerah asalnya kecuali mereka punya izin masuk untuk bekerja di lokasi-lokasi suci di Mekkah.
Advertisement