Calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) melompati pagar saat hendak menuju Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023). (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)
Jauhnya akses masuk ke Stasiun Cikini bagi pejalan kaki memaksa calon penumpang KRL nekat melompati pagar pembatas yang dapat membahayakan keselamatan. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)
Pagar pembatas trotoar setinggi 70 centimeter dan membentang sepanjang 200 meter tersebut dipasang untuk menertibkan para pejalan kaki yang akan keluar dan masuk Stasiun Cikini. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)
Pagar pembatas trotoar ini kerap menjadi jalan pintas pejalan kaki meski telah terpasang spanduk larangan untuk melompati pagar tersebut. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)
Mereka tidak menghiraukan dan tetap nekat melakukan aksi lompat pagar yang sangat berbahaya. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)
Tujuan pagar tersebut dipasang awalnya untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di Jalan Pengangsaan Timur, Menteng, Jakpus. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)
Perjalanan dari pintu keluar area Stasiun Cikini dengan lokasi untuk menyeberang atau keluarga pagar tidak terlalu jauh. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)
Calon penumpang KRL melompati pagar di dekat spanduk larangan saat menuju Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023). (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)