Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla sekaligus mantan CEO Twitter Elon Musk begitu vokal tetapi juga memperhatikan pengembangan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Dalam konferensi di London baru-baru ini, ahli bisnis ini mengingatkan risiko AI atau kecerdasan buatan.
Advertisement
Menurut Elon Musk, secara umum teknologi memiliki kemungkinan untuk mengontrol manusia. Oleh karenanya, manusia harus hati-hati mengenai seberapa jauh potensi pengembangan AI.
Mengutip Gizchina, Jumat (26/5/2023), secara khusus Elon Musk mengklaim bahwa AI mungkin bisa mengendalikan manusia di masa depan. Meski hal itu mungkin tidak akan menghancurkan dunia, tetapi merupakan sebuah kemungkinan dan dunia harusnya tidak mengabaikannya begitu saja.
Elon Musk juga mengklaim bahwa AI dapat mengambil alih, "semua keamanan manusia" sehingga menjadikan dirinya semacam "pengasuh super".
"Kecerdasan buatan tingkat lanjut berisiko menghilangkan atau membatasi perkembangan manusia. Superintelligence adalah 'pedang bermata dua'. Jika Anda memiliki jin yang dapat memberdayakan dengan apa saja, itu bahaya," kata Elon Musk.
Sekadar informasi, beberapa perusahaan Elon Musk saat ini tengah mengembangkan AI, namun ia mengaku selalu mewaspadai teknologi tersebut. Pada Maret lalu, ia menandatangani surat terbuka yang menyerukan moratorium pengembangan kecerdasan buatan tingkat lanjut.
Mantan Bos Google juga Ingatkan Hal Serupa
Kini, Tesla banyak menggunakan teknologi AI dalam produknya. Faktanya, setelah menghubungkan Microsoft dengan OpenAI seperti halnya Google dengan DeepMind harus ada perusahaan ketiga yang ikut bersaing.
"Perlu ada perusahaan ketiga yang berkompetisi, OpenAI dan Microsoft tampaknya bekerja dengan baik, jadi X.AI (perusahaan AI Elon Musk) dan Twitter serta Tesla juga memiliki masa depan," kata Elon Musk.
Mantan Bos Google juga Ingatkan Hal Serupa
Mantan CEO Google Eric Schmidt juga memperingatkan hal yang serupa tentang pengembangan AI. Ia mengklaim bahwa konsekuensi pengembangan AI bisa merusak kemanusiaan.
Advertisement
AI Punya Dampak Bahaya Buat Kemanusiaan
Menurut Schmidt, seiring pengembangan AI selama beberapa tahun, ia merasa AI memiliki dampak bahaya pada kemanusiaan dan memiliki kemungkinan "membuat banyak, banyak, banyak orang terluka atau bahkan terbunuh."
"Ada skenario, bukan hari ini tapi segera, sistem ini bisa menemukan eksploitasi zero day di dunia maya atau menemukan jenis biologi baru. Sekarang, ini adalah fiksi hari ini, tetapi alasannya mungkin benar… Dan ketika itu terjadi, kami ingin siap mengetahui bagaimana memastikan hal-hal ini tidak disalahgunakan oleh orang jahat," kata Schmidt.
AI Lebih Rumit Dibandingkan Komprehensi Manusia
Schmidt juga menyebut, sistem AI menjadi lebih rumit dibandingkan komprehensi manusia. Perusahaan terus mengumumkan produk-produk baru tanpa pemahaman penuh tentang ancaman dari si AI. Dirinya percaya, hal ini bisa jadi tantangan dan mengingatkan bahwa manusia harus waspada ketika memperkenalkan produk baru.
Bahkan, CEO OpenAI Sam Altman juga mengakui dirinya takut dengan AI. Elon Musk juga menandatangani surat untuk menunda riset di bidang AI. Surat itu memperingatkan tentang potensi efek bencana pada masyarakat jika tata kelola yang tepat tidak diterapkan.
Advertisement