Liputan6.com, Bali - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan tebar dividen 2022. Diperkirakan dividen yang diusulkan sekitar 60-70 persen dari laba bersih 2022.
Direktur Keuangan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sumarno menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk berikan nilai tambah kepada pemegang saham melalui dividen. Namun, Sumarno masih enggan mengenai jumlah pasti untuk usulan dividen. Akan tetapi, ia mengatakan, dividen yield yang akan dibagikan perseroan lebih menarik dari deposito.
Advertisement
“Tentunya berkomitmen seperti tahun sebelumnya beri nilai tambah pemegang saham, secara nilai belum (nilai belum bisa menyebutkan-red). Tetapi (dividen kita-red) lebih bagus dari deposito,” ujar Sumarno, saat media gathering IPCC, ditulis Jumat (26/5/2023).
Sementara itu, Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal, Reza Priyambada menuturkan, dividen yang akan diberikan berpotensi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan pembagian dividen IPCC pada 2022, 60-70 persen dari laba bersih.
“Dividen IPCC 60-70 persne dari laba bersih kurang lebih akan sama. Tunggu lampu hijau dari presiden komisaris dan pemegang saham mayoritas,” kata dia.
Adapun pada 27 Juni 2023, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu agendanya akan menetapkan mengenai penggunaan laba/rugi bersij perseroan untuk tahun buku 2022.
Pada 2022, Indonesia Kendaraan Terminal mencatat pendapatan tumbuh 40,58 persen menjadi Rp 726,57 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 516,83 miliar.
Pendapatan tersebut berasal dari kenaikan layanan jasa terminal sebesar 40,35 persen menjadi Rp 671,07 miliar. Pelayanan jasa barang tumbuh 18,06 persen menjadi Rp 38,43 miliar. Pendapatan pelayanan rupa-rupa usaha dan pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik masing-masing berkontri Rp 8,81 miliar dan Rp 8,25 miliar.
pendaAdapun perseroan mencatat laba tahun berjalan tumbuh 169,3 persen menjadi Rp 161,72 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 60,5 miliar.
Tebar Dividen Interim
Sebelumnya, PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPCC akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 22,7 miliar. Dividen interim tersebut setara dengan Rp 12,49 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (18/12/2022), Indonesia Kendaraan Terminal akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 22,7 miliar atau setara dengan Rp 12,49 per saham.
“Sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 14 Desember 2022,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Minggu (18/12/2022).
Sementara itu, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 22,7 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 22,7 miliar serta total ekuitas senilai Rp 1,11 triliun.
Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim Indonesia Kendaraan Terminal:
• Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 26 Desember 2022
• Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 27 Desember 2022
• Cum dividen di pasar tunai: 28 Desember 2022
• Ex dividen di pasar tunai: 29 Desember 2022
• Recording date: 28 Desember 2022
• Pembayaran dividen: 13 Januari 2023
Advertisement
Belanja Modal
Sebelumnya, seiring dengan kian meningkatnya aktivitas bongkar muat kendaraan dan sejumlah ekspansi wilayah yang dilakukan oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) pada 2023. Perseroan optimistis pada 2023 meski 2023 dinilai tidak akan mudah.
Dengan demikian, Indonesia Kendaraan Terminal menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) antara Rp 35 miliar-Rp 40 miliar untuk ekspansi bisnis.
Sebagian besar dana belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk perbaikan dan pengembangan infrastruktur dan suprastruktur yang untuk kelancaran kegiatan operasional di lapangan maupun kesisteman.
"Pada 2023, kami menyiapkan sekitar Rp35 miliar hingga Rp40 miliar untuk perbaikan dan pembenahan sejumlah sarana dan prasarana yang kami miliki. Untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional baik pelayanan secara fisik yang didukung dengan system yang memudahkan pelanggan dalam pelayanan," kata Direktur Keuangan dan SDM Sumarno dalam keterangan resmi, Selasa (3/1/2022).
Tak hanya itu, perekonomian Indonesia, terutama di bidang pelayanan industri otomotif dengan sejumlah kebijakan yang prudensial dan akomodatif dari pemerintah, IPCC berkeyakinan bahwa ekonomi Indonesia di tahun “Kelinci Air” ini tidaklah akan jatuh pada krisis.
Pemerintah akan terus menjaga daya beli masyarakat dan ketahanan industri agar roda perekonomian nasional dapat terus berjalan dan bertumbuh.
Hal itu sejalan dengan roda bisnis IPCC yang terus bergulir pada 2023. Pascasejumlah pencapaian positif pada 2022, IPCC akan terus melanjutkan ekspansi bisnisnya.