Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Bambang Wuryanto bicara peluang kader Nahdlatul Ulama (NU) menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Politikus yang akrab disapa Pacul ini mengatakan, bisa dilihat keputusan politik yang pernah diambil oleh PDIP.
Merujuk pada sejarah, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pernah berpasangan dengan Hamzah Haz yang merupakan kader NU ketika menjabat sebagai Presiden RI. Megawati juga maju di Pemilu 2004 dengan kader NU yaitu Hasyim Muzadi.
Advertisement
Kemudian, Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden dua periode didampingi oleh kader NU. Dengan Jusuf Kalla pada periode pertama dan Ma'ruf Amin pada periode kedua.
"Iya kita lihat dong putusan-putusan yang di politik, kan putusan dulu dulu," ujar Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Namun, Pacul tidak ingin bicara apakah Ganjar pasti berpasangan dengan kader NU di 2024 untuk mengulangi kemenangan Jokowi.
"Ya dua kali dengan NU ya monggo aja ya artinya, apa itu hampir pasti dari NU pak Pacul? kalau hampir pasti sih kita enggak berani katakan ya," ujarnya.
Meski, ia mengakui peluang Ganjar bersama kader NU maju di Pilpres 2024 terbuka. "Tetapi ada dinamika yang kaya gitu kan," ujarnya.
Nasaruddin Umar Tampil Bareng Ganjar
Belakangan, Ganjar tampil bersama dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Keduanya tampil bersama di Manado, Sulawesi Utara pekan lalu.
Bambang mengakui, kemana Ganjar melakukan safari politik sudah diatur. Yaitu oleh elite PDIP atas penugasan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Dua elite PDIP yang mengatur adalah Dolfie dan Said Abdullah.
"Itu yang ngatur Said sama Dolfie. Penjadwalannya mereka. Said Abdullah dan Dolfie. Jadi mereka yang menjadwalkan ke mana ke mananya," jelasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement