Wisata Kuliner ke Rumah Makan Kalkun Blora, Rasanya 'Mak Nyus' Bikin Ketagihan

Rumah Makan Kalkun lokasinya tidak jauh dari tempat wisata Waduk Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 27 Mei 2023, 12:00 WIB
Rumah Makan Kalkun lokasinya tidak jauh dari tempat wisata Waduk Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tentu tak asing dengan tempat kuliner satu ini. Rumah makan kalkun, begitulah orang mengenalnya.

Rumah makan ini berlokasi tak jauh dari tempat wisata Waduk Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Yaitu tepatnya berada di pinggir jalan raya Dukuh Gunungrowo, RT 09 RW 02, Desa Sambongrejo.

Menurut pemilik rumah makan kalkun, Keluk Peristiwahana, keberadaan rumah makan miliknya ini sudah lama berdiri. Adapun bukanya dari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Keluk mengaku, sebelum Covid-19, pernah merasakan ramai-ramainya pengunjung berdatangan sampai kendaraan yang parkir di sekeliling rumah makan miliknya pun selalu penuh. Kala itu, sehari-harinya sampai tak jarang menyembelih ayam kalkun hingga belasan ekor.

"Berdiri sejak 2016, berjalannya waktu terus Covid dua tahun, setelah itu terkadang nyembelih satu gak entek (tidak habis). Sebelum Covid itu perhari bisa nyembelih 12 ekor," ujar Keluk, panggilannya kepada Liputan6.com, ditulis Kamis (25/5/2023).

Keluk menjelaskan, ayam kalkun yang biasa disembelihnya itu per ekor harganya ratusan ribu, dan rata-rata memiliki bobot berat mencapai 9 kilogram hingga 10 kilogram.

"Ayam kalkun hidup, per kilonya itu sekitar Rp50 ribu," jelasnya.

Keluk mengaku, per ekor ayam kalkun yang sudah disembelih bisa dibikin sejumlah menu yang disajikan di rumah makan miliknya itu.

"Satu ekor yen digawe (jika dibikin) sate jadi 10 porsi. Terus rica-rica 5 porsi, terus bakar goreng 4 porsi," ungkapnya.

Selain yang disebutkannya itu, banyak menu sajian makanan, minuman maupun beberapa jenis camilan lainnya yang disediakan di rumah makan ini.

Namun yang paling disukai pengunjung dari dalam maupun luar daerah saat berkunjung atau dolan Blora, adalah menu sajian masakan kalkun.

"Paling disukai sate sama kalkun bakar. Kalkun bakar mung paha ngisor (cuman paha bawah)," jelasnya.

Keluk membeberkan, omzet warung makannya ini menurun drastis pasca pandemi Covid-19. Biasanya sebelum adanya wabah itu, omzet bersihnya dalam sehari mencapai jutaan rupiah. Bahkan, dirinya sempat membuka cabang. Namun sekarang situasi diakuinya sulit kembali seperti beberapa tahun lalu.

Dirasakan olehnya juga, omzetnya mengalami penurunan drastis setelah khususnya para pejabat lokal daerah Blora yang dulunya kerap datang, mengetahui ternyata Keluk kesehariannya aktif sebagai pegiat masyarakat.

"Dulu itu (omzet) Rp 1,8 juta sepi-sepine. Saban hari pejabat Blora banyak yang pada ke sini, rembukan-rembukan ya di sini. Mereka jadi tidak pernah ke sini lagi sejak pada tahu saya juga aktifis. Sekarang ya ada beberapa yang masih pesan antar," kata Keluk.

 


Harga Merakyat

Pengunjung warung makan kalkun, Irfan Syaiful Masykur saat dimintai tanggapan mengenai cita rasa kuliner kalkun yang satu-satunya ada di Blora ini mengatakan bahwa rasanya bikin nagih.

"Ya rasanya mak nyus mantap pokoknya, bikin nagih. Monggo yang ingin merasakan bisa datang langsung," ucap Irfan, panggilannya didampingi Sukisnan selaku Sekdes Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, saat berkuliner di rumah makan kalkun.

Diketahui dari daftar menu yang tersedia, harganya menu makanan relatif terjangkau. Yaitu khusus untuk sate kalkun seporsinya Rp50 ribu, bakar kalkun seporsinya Rp35 ribu, goreng kalkun seporsinya Rp35 ribu, dan rica-rica kalkun seporsinya Rp30 ribu.

Juga tumis kangkung seporsinya Rp10 ribu, nasi bakul kecil Rp15 ribu, nasi bakul besar Rp20 ribu, nasi porsi Rp4 ribu, es teh/panas Rp4 ribu, es jeruk/panas Rp5 ribu, susu putih Rp5 ribu, soda gembira Rp15 ribu, kopi hitam Rp5 ribu, serta lain sebagainya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya