Liputan6.com, Kuta - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) siapkan dana Rp 140 miliar untuk menambah dua kapal. Pengadaan kapal itu bagian dari nilai investasi perseroan sejak 2022 yang disiapkan sebesar Rp 250 miliar.
Hingga kuartal I 2023, PT Jasa Armada Indonesia Tbk memilki 87 fleets atau armada. Armada kapal itu terdiri 56 tug boat, 26 pilot boat dan lima mooring boat.
Advertisement
Perseroan berencana menambah empat kapal baru. Direktur Operasi dan Management PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Muhammad Iqbal menuturkan, perseroan telah merilis tiga unit kapal Pandu yang sudah terkirim pada April 2023. "InsyaAllah satu lagi 1 Juli delivered. Posisi 98 persen finishing,” ujar dia.
Pada 2023, perseroan akan investasi dua unit kapal seperti kapal tunda abimanyu. Iqbal menuturkan, untuk pengadaan kapal tersebut membutuhkan waktu tergantung dari jenis kapal. Untuk kapal tunda seperti abimanyu membutuhkan pengadaan sekitar 18 bulan, sedangkan kapal pandu seperti Srikandi di atas 1 tahun. "2023 kita selesai proses lelangnya,” ujar dia.
Untuk dua kapal baru tersebut diperkirkaan selesai sekitar Juni-Juli 2025. "Kurang lebih kita investasikan satu unit Rp 68 miliar-Rp 70 miliar. Butuh dana Rp 140 miliar untuk dua unit kapal tersebut,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Reini Deifianti menuturkan, dana kebutuhan investasi pengadaan kapal sekitar Rp 250 miliar. Dana tersebut termasuk untuk tambahan dua kapal tersebut. Dana investasi berasal dari kas internal. Sedangkan untuk belanja modal pada 2023 disiapkan dana Rp 124 miliar.
"Jadi yang saat dana IPO itu kita sudah kontribusikan untuk investasi. 90 persen untuk capex dan 10 persen modal kerja,” ujar Reini.
Jasa Armada Indonesia memperoleh dana Rp 461,89 miliar dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 22 Desember 2017.
Selain rencana investasi, perseroan juga berharap dapat catat kinerja keuangan 2023 lebih baik dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sekitar 5 persen.
“Kalau mau bilang persentase harus lebih baik dari pertumbuhan ekonomi 5-6 persen. Kita bisa lebih dari situ,” ujar Reini.
Laba Naik 25,1 Persen pada Kuartal I 2023
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih Rp 47,1 miliar pada kuartal I 2023. Laba bersih itu naik 25,1 persen dari Rp 37,7 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba tersebut ditopang meningkatnya pendapatan sebesar 36,8 persen menjadi Rp 291,6 miliar pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun lalu Rp 213 miliar. Sedangkan aset naik 6 persen menjadi Rp 1,6 triliun pada akhir kuartal I 2023.
Kontribusi terbesar pendapatan diperoleh dari jasa penundaan kapal (towage) sebesar Rp221,6 miliar atau 76 persen dari total pendapatan, diikuti oleh jasa pengangkutan lainnya sebanyak Rp41,6 miliar atau 14,3 persen. Jasa pemanduan (pilotage) dan pengelolaan kapal masing-masing senilai Rp14,9 miliar dan Rp13,5 miliar dengan kontribusi 5,1 persen dan 4,6 persen dari total pendapatan.
Pendapatan perusahaan yang diperoleh dari jasa yang diberikan di pelabuhan umum sebesar Rp110,8 miliar, diikuti oleh terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) Rp52,8 miliar, serta terminal khusus (Tersus) sebesar Rp72,9 miliar.
"Kami bersyukur bahwa pendapatan IPCM selama kuartal I-2023 naik signfikan. Kendati terjadi kenaikan biaya bahan bakar dan lain-lain, IPCM tetap dapat membukukan kenaikan laba yang baik,” ujar Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Shanti Puruhita dikutip dari keterangan tertulis perseroan.
Perseroan berharap kondisi makro ekonomi pada kuartal I 2023 yang telah turut mendorong pertumbuhan industri dapat terus berlanjut dan dengan strategi IPCM yang tepat, kinerja IPCM ke depan dapat semakin baik lagi.
Advertisement
Perpanjangan Kerja Sama
Pada kesempatan IPCM Media Gathering, Shanti mengatakan. pada 18 April 2023, IPCM dan PT Nusantara Regas (NR) telah melakukan penandatanganan amandemen kedua untuk perpanjangan kerjasama pelayanan jasa kapal di Terminal Khusus PT Nusantara Regas yang berlokasi di wilayah perairan Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta.
Penandatangan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita dan Direktur Utama PT Nusantara Regas, Harry Budi Sidharta.
"Penyesuaian pada amandemen kerjasama dengan PT Nusantara Regas tersebut meliputi periode kerja sama selama 12 bulan berlaku efektif mulai dari 1 April 2023 sampai 31 Maret 2024,” kata dia.
Ia mengatakan, kontrak ini merupakan kelanjutan kontrak pelayanan yang telah berjalan sejak 2017 dan juga telah dilakukan amandemen kerja sama yang pertama untuk perpanjangan kerjasama sampai dengan 31 Maret 2023.
“Kerja sama ini menunjukkan tingkat kepercayaan Nusantara Regas atas pelayanan pandu dan tunda IPCM selama ini. Dengan adanya kontrak di atas, diharapkan sektor Terminal Khusus akan semakin besar kontribusinya terhadap total pendapatan Perseroan,” ujar dia.