Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi Meta kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya, sebagai bagian dari "tahun efisiensi" yang tengah berjalan.
Pemangkasan karyawan yang terkini adalah putaran ketiga dari serangkaian PHK, yang pertama kali dilakukan bulan Maret 2023. Total, akan ada 10 ribu pekerja yang dipangkas menurut induk Facebook itu.
Advertisement
Mengutip Engadget, Jumat (26/5/2023), tidak diketahui persis berapa karyawan Meta yang terdampak putaran terakhir PHK ini.
Namun tampaknya, mereka yang kehilangan pekerjaannya adalah orang-orang di bidang non-teknik seperti pemasaran, komunikasi, dan perekrutan, seperti dilaporkan Reuters dari LinkedIn.
Laporan lain juga menyebut, Meta juga bakal memangkas hampir 500 pekerja dari kantornya di Irlandia, atau sekitar 20 persen dari tenaga kerjanya di sana.
Perusahaan menolak berkomentar soal PHK Meta terbaru. Namun, seorang juru bicara merujuk ke memo yang dibagikan oleh Mark Zuckerberg dengan karyawan musim gugur lalu, dalam PHK putaran awal dengan 11 ribu pekerja terdampak.
Dalam pesan tersebut, CEO Meta itu mengatakan bahwa kondisi ekonomi telah "menyebabkan pendapatan kita jauh lebih rendah" dari yang diharapkan.
Zuckerberg kala itu juga menggambarkan PHK sebagai "beberapa perubahan tersulit yang kami buat dalam sejarah Meta" dan "apa yang kami butuhkan untuk maju."
Zuckerberg juga diketahui telah blak-blakan soal perlunya lebih banyak "efisiensi", bahkan menyebut tahun 2023 sebagai "tahun efisiensi" Meta. Ia mengatakan ingin menciptakan struktur manajemen yang lebih datar di perusahaan.
"Saya terus percaya bahwa memperlambat perekrutan, meratakan struktur manajemen kita, meningkatkan persentase perusahaan yang bersifat teknis dan memprioritaskan proyek secara lebih ketat akan meningkatkan kecepatan dan kualitas pekerjaan," ujarnya.
Dengan PHK Meta putaran terakhir, paling tidak ada 21.000 pekerja yang kehilangan pekerjaannya sejak November 2022 lalu.
Meta Mau PHK Lebih Banyak Karyawan
Meta sendiri sempat mengumumkan detail tentang PHK mereka di 2023. Hal ini merupakan bagian dari upaya perampingan dan restrukturisasi yang dilakukan selama berbulan-bulan.
Adapun total karyawan yang akan di-PHK Meta sebanyak 10.000 orang, di tengah berbagai gelombang PHK perusahaan-perusahaan teknologi.
Mengutip The Washington Post, Kamis (20/4/2023), dalam memo internal Meta yang diperoleh media ini, Kepala Sumber Daya Manusia Meta, Lori Goler, menulis, perusahaan akan mulai memberi tahu karyawan di tim teknis yang terdampak PHK ini.
Meta juga siap untuk mengumumkan tim yang baru ditata ulang dan hierarki manajemen saat raksasa medsos ini berusaha jadi lebih ramping dan efisien.
Adapun karyawan yang terdampak PHK ini termasuk tim yang bekerja di Facebook, WhatsApp, Messenger, Instagram, dan divisi virtual reality Reality Labs.
Advertisement
Jadi Masa yang Sulit
Dalam memo tersebut, Goler menyarankan agar sejumlah karyawan tidak datang ke kantor jika tidak penting untuk peran atau jabatan mereka. Keputusan PHK dibuat oleh para pemimpin senior sebagai bagian dari upaya restrukturisasi yang lebih luas.
"Ini akan menjadi masa yang sulit karena kami mengucapkan selamat tinggal kepada teman dan kolega yang telah berkontribusi begitu banyak untuk Meta," kata Goler.
"Ini akan memakan waktu bagi semua orang, bagi mereka yang pergi maupun tetap tinggal, untuk memproses berita besok dan saya tahu tim akan muncul satu sama lain dengan kasih sayang, dukungan, dan kepedulian," kata Goler.
Sementara itu, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, ribuan karyawan mengomentari atau bereaksi terhadap catatan Goler di forum internal. Banyak pekerja mengunggah emoji wajah memberi hormat dan menangis.
Karyawan dengan Pekerjaan Terampil Ikut Kena Imbas
Meta diperkirakan akan memangkas ribuan karyawan yang memiliki pekerjaan terampil. Misalnya engineer dan staf teknis lainnya yang membantu membangun produk perusahaan.
PHK karyawan Facebook merupakan momen sedih yang jarang terjadi bagi insinyur di Meta yang telah lama menikmati jaminan pekerjaan, gaji tinggi, otonomi, dan kebebasan mengerjakan proyek yang mereka inginkan.
Selain itu, pekerjaan engineer merupakan begitu dibutuhkan oleh banyak perusahaan di Silicon Valley, tetapi justru dipangkas di Meta.
Juru bicara Meta, Dave Arnold, mengonfirmasi memo tersebut memang benar dikirimkan di kalangan internal perusahaan. Namun ia menolak berkomentar akan hal ini.
Adapun karyawan yang terkena dampak diberitahu pada Rabu pagi, meski prosesnya mungkin berbeda untuk pekerja di luar Amerika Utara.
(Dio/Isk)
Advertisement