Inggris Ungkap Posisinya Terhadap China, Akui Berbeda Soal Nilai dan Isu Keamanan tapi Kerja Sama pada Isu Penting

Menlu Inggris menjelaskan bahwa negaranya mengusung tiga pilar, salah satunya terlibat langsung dengan China, secara bilateral dan multilateral, untuk menjaga dan menciptakan hubungan yang terbuka, konstruktif, dan stabil.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 26 Mei 2023, 16:06 WIB
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) James Cleverly menjelaskan posisi Inggris terhadap China, yaitu Inggris akan terlibat dalam isu-isu penting global (iklim, kesehatan, dan perdagangan), namun di lain sisi mengakui perbedaan dengan Beijing dalam hal nilai dan isu keamanan.

Dalam pernyataannya, Menlu Cleverly menjelaskan bahwa Inggris mengusung tiga pilar, yaitu:

  • Memperkuat perlindungan keamanan nasional, di mana ada ancaman terhadap rakyat atau kemakmuran Inggris
  • Memperdalam kerja sama dan memperkuat keselarasan Inggris dengan kawan dan mitra di kawasan Indo Pasifik dan di seluruh dunia
  • Terlibat langsung dengan China, secara bilateral dan multilateral, untuk menjaga dan menciptakan hubungan yang terbuka, konstruktif, dan stabil, yang mencerminkan kepentingan global China

Menyadari kedalaman dan kompleksitas sejarah dan peradaban China, sesuatu yang akan tercermin dalam kebijakan Inggris, dan segudang pencapaian China, Menlu Cleverly mengatakan, "Penemuan-penemuan China –kertas, percetakan, bubuk mesiu, kompas– telah mengubah nasib seluruh umat manusia. Kemudian malapetaka melanda, satu demi satu, beberapa disebabkan oleh agresi asing, yang lain datang dari China sendiri. Namun, selama 45 tahun terakhir saya telah melihat perubahan yang menakjubkan. Dengan memanfaatkan kecerdasan rakyatnya yang giat, China telah mencapai ekspansi ekonomi terbesar dan tercepat yang pernah terjadi di dunia."

Mengakui adanya sejumlah tantangan, Menlu Cleverly menambahkan, "Kita harus memiliki kepercayaan penuh pada kemampuan kolektif kita untuk terlibat secara penuh dan konstruktif dengan China, bukan sebagai tujuan itu sendiri, tetapi untuk mengatur risiko dan membuahkan hasil."


Dubes Jenkins: Indonesia Punya Tempat Khusus

Dubes Inggris Owen Jenkins dalam acara UK-Indonesia Great Higher Education Partnership di Jakarta, Kamis (1/12/2022). (Dok. Kedubes Inggris)

Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menuturkan bahwa Inggris menetapkan pendekatan yang jernih dan pragmatis terhadap China dan menghindari komentar-komentar inferior.

"Kita perlu mencapai tiga hal, yaitu melindungi keamanan nasional kita, bersekutu dengan teman-teman kita, terlibat dalam kerja sama dan berdagang dengan China, di mana kita bisa menyatukan kepentingan kita," ujar Dubes Jenkins.

"Kami percaya, mitra kami akan menyadari bahwa pendekatan yang jujur dan terbuka ini adalah pendekatan yang tepat untuk membangun stabilitas, keterbukaan, dan transparansi di Indo Pasifik."

Dubes Jenkins menuturkan, Indonesia memiliki tempat khusus di kawasan ini.

"Sebagai mitra yang sangat penting dan perannya sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2023. Kami akan terus terlibat secara aktif dengan Indonesia untuk membentuk masa depan Indo Pasifik sebagai kawasan yang terbuka, stabil, dan inklusif dengan ASEAN sebagai pusatnya," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya