Liputan6.com, Pontianak - Keleput merupakan salah satu peralatan berburu yang digunakan masyarakat Dayak Kenyah di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Keleput memiliki fungsi yang hampir sama dengan sumpit, yang juga merupakan salah satu senjata berburu Suku Dayak.
Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, aktivitas berburu dengan keleput oleh masyarakat setempat disebut dengan ngeleput. Keleput memiliki beberapa bagian, di antaranya buluh sumpit, langan, piping, dan salo.
Buluh sumpit terbuat dari kayu yang dilubangi bagian tengahnya. Lubang tersebut digunakan untuk memasukkan anak sumpit.
Baca Juga
Advertisement
Adapun kayu yang biasanya digunakan adalah kayu ulin, kayu balet, atau kayu bitung berdiameter 2-3 cm. Lubang tengah pada buluh sumpit biasanya berdiameter sekitar 1 cm dengan panjang sumpit yang disesuaikan dengan tinggi penggunanya (sekitar 2 meter).
Sementara itu, langan atau anak sumpit terbuat dari pelepah daun talang. Terdapat dua jenis langan, yakni langan lat (anak sumpit tanpa besi dan logam) dan langan adang (anak sumpit yang ujungnya terdapat besi atau logam).
Anak sumpit ini ditempatkan pada wadah bertutup yang terbuat dari ruas bambu. Ruas bambu itu diukir dan diikat rotan. Wadah tersebut bisa menyimpan sekitar 50-100 anak sumpit.
Selanjutnya, piping adalah pendorong anak sumpit yang terbuat dari bagian dalam pelepah daun nanga, sedangkan salo merupakan racun sumpit yang dioleskan pada ujung anak sumpit. Racun ini diambil dari getah pohon salo, bisa ular kobra, atau bisa kalajengking. Konon, racun ini bisa mematikan manusia atau binatang dalam waktu singkat atau sekitar 2-3 menit saja.
Simak Video Pilihan Ini:
Meniup Anak Sumpit
Sementara itu, kegiatan ngeleput dilakukan dengan cara meniup anak sumpit melalui pipa pembuluh sumpit. Umumnya, anak sumpit akan terdorong sekitar 100 meter.
Ujung anak sumpit tersebut diberi keratin sekitar 3 cm agar ujung patah dan racun cepat bekerja. Namun, racun ini tidak dapat mematikan ayam dan hanya mematikan kijang, payau, monyet, beruang, pelanuk, babi hutan, dan burung. Meski binatang buruan tersebut mati karena racun, tetapi dagingnya tetap aman dikonsumsi.
Meski terdengar mudah, ternyata penggunaan keleput memerlukan keahlian khusus. Senjata ini tidak bisa dipegang sembarangan.
Alat berburu ini dilakukan dengan cara kedua tangan harus menghadap ke atas dan berdekatan. Posisi ngeleput bisa dilakukan dengan berdiri ataupun jongkok.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement