Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji asal Indonesia diimbau untuk selalu bawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Sebab, suhu di Tanah Suci, Madinah sedang sangat tinggi atau panas ekstrem.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, minum air mineral secara teratur 200 ml per jam akan menghhindarkan tubuh dari dehidrasi.
Baca Juga
Advertisement
“Mengingat suhu panas di Tanah Suci, diimbau jemaah selalu bawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi,” ujar Liliek saat konferensi pers update penyelenggaraan haji 1444H/2023M di Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dikutip dari laman Kemenag, Jumat.
“Juga minum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300 ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh,” ujar Liliek.
Liliek juga mengimbau agar Jemaah haji selalu memakai sandal, terutama saat keluar pemondokan.
Simak Video Pilihan Ini:
Sandal Ceper, No Jepit
Ia menyarankan agar Jemaah tidak memakai sandal jepit.
“Dianjurkan, pertama, Jemaah tidak menggunakan sandal jepit, biasanya disela ibu jari bisa lecet bila jarak jalan Jemaah jauh,” katanya.
Kedua, lanjutnya, di Masjidil Haram khususnya pada saat Sa’i, pas ditanjakan Marwah dan turunan Safa, lantai di area tersebut dengan tekstur yang tidak rata memicu tumit kaki pecah.
“Karenanya, dianjurkan Jemaah saat di Masjidil Haram membawa sepatu ceper bersih dan tidak menutup mata kaki dan digunakan saat terutama saat Sa’i, seperti sandal hotel,” ujarnya.
“Memakai sepatu ceper tersebut, selain nyaman juga tidak membuat cepat lelah saat Sa’i,” sambungnya.
Advertisement
Siapkan Tim Gerak Cepat
Dikatakan Liliek, para petugas Kesehatan yang bertugas di masjid Nabawi maupun di Masjidil Haram dibekali sandal yang dapat diberikan kepada Jemaah yang kehilangan sandalnya.
Menurutnya, petugas Kesehatan kita tempatkan di Bandara sebagai tim Kesehatan, ada tim Promosi Kesehatan dan Emergency Medical Team (EMT), tim gerak cepat dan dalam kondisi darurat EMT akan bergerak membantu jemaah.
“Semua petugas tersebut dibekali penyemprot air, air putih, kurma, sandal dan masker,” imbuhnya.
Hingga pukul 15.43 WIB, Kamis, 25 Juli 2023, jemaah yang sudah terbang ke Tanah Suci berjumlah 10.425 atau 27 kelompok terbang (kloter), yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 5.519 jemaah atau 22 kloter. Data tersebut khusus Jemaah, di luar petugas kloter.
Jemaah yang wafat atas nama Suprapto Tarlim Kertowijoyo, asal Demak, Jawa Tengah yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) Tiga Embarkasi Solo (SOC 03). Meninggal setelah mengalami serangan jantung pukul 04.00 WAS di Hotel Abraj Taba.
Tim Rembulan