Sri Mulyani: Profesional Ekonomi Syariah Jangan Hanya Jago Kandang, Harus Mendunia!

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menginginkan para profesional Indonesia di bidang ekonomi syariah tidak hanya jago kandang, melainkan bisa merintis karir di lembaga internasional seperti di Islamic Development Bank (IsDB).

oleh Tira Santia diperbarui 26 Mei 2023, 17:15 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menginginkan para profesional Indonesia di bidang ekonomi syariah tidak hanya jago kandang, melainkan bisa merintis karir di lembaga internasional seperti di Islamic Development Bank (IsDB).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menginginkan para profesional Indonesia di bidang ekonomi syariah tidak hanya jago kandang, melainkan bisa merintis karir di lembaga internasional seperti di Islamic Development Bank (IsDB).

"Saya berharap ini merupakan suatu batu loncatan bagi para profesional ekonomi syariah Indonesia untuk bisa berprofesi dan mengukir kariernya di lembaga internasional seperti Islamic Development Bank. Jangan jadi jago kandang," kata Sri Mulyani dalam acara Anugerah Adinata Syariah di Kantor BSI, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Menurutnya, Indonesia perlu untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. SDM Indonesia tidak hanya mampu dan paham di bidang ekonomi keuangan saja melainkan juga harus memahami prinsip-prinsip Syariah. Sebab keahlian tersebut akan sangat dibutuhkan untuk meniti karir di lembaga internasional seperti islamic development Bank.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu bercerita, Pada Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IsDB) ke-48 pada 12-14 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Dewan Gubernur Islamic Development Bank secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia.

"Indonesia baru saja karena dua minggu yang lalu kami menghadiri acara tahunan islamic development Bank, sesuai dengan perintah dari bapak presiden dan wakil presiden kepada kami sebagai Menteri Keuangan dan sekaligus Gubernur dari islamic development Bank yang mewakili Indonesia kami mengupayakan untuk menaikkan share atau saham Indonesia di lembaga islamic development Bank," ujarnya.

Kepemilikan Saham di Islamic Development Bank

Atas pertimbangan tersebut, Indonesia memutuskan untuk meningkatkan kepemilikan saham di Islamic Development Bank dari posisi ke-12 menjadi posisi ke-3.

"Tadinya ranking 12 sebagai shareholder sekarang kita meningkat menjadi rangking yang ketiga. Ini adalah penugasan yang diberikan khusus oleh bapak presiden dan wakil presiden kepada kami, karena Indonesia sebagai ekonomi terbesar di dalam islamic development Bank size GDP kita yang terbesar sekitar USD 1.003 triliun itu jauh lebih besar dari Saudi yang merupakan dua tertinggi di sekitar USD 823 triliun," ujarnya.

Selain itu, kata Menkeu Presiden Islamic Development Bank menyebut Indonesia merupakan member terpenting dan terbesar, serta memiliki prestasi yang terbaik. Bahkan, negara-negara Islam lain diharapkan mampu mengikuti prestasi kinerja ekonomi Indonesia.

"Ini adalah sebuah pengakuan secara verbal terbuka dari Presiden islamic Development Bank. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan ekonomi terbesar di antara negara-negara Muslim merupakan pasar, dan sekaligus kesempatan untuk membuat ekosistem yang Islami namun juga memiliki kinerja yang menjawab tantangan zaman," pungkasnya.

 


Posisi Ekonomi Syariah Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia, Sri Mulyani: Kita Harus Rebut!

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam sambutan pada Acara Anugerah Adinata Syariah 2023, Jumat (26/5/2023).

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, posisi Indonesia dalam ekonomi dan keuangan syariah global berada dalam posisi yang membanggakan. Namun, dalam Global Islamic Economy Indicator kedudukan Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia.

Diketahui dalam Global Islamic Economy Indicator Score Rank 2022, Indonesia di peringkat ke-4, sementara Malaysia berada di peringkat pertama, kemudian disusul oleh Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

"Meskipun demikian harus diakui Indonesia masih kalah kalau diukur dari Global islamic indicator, Malaysia adalah ranking pertama, dan kita harus bisa mengambil posisi itu," kata Sri Mulyani dalam sambutan pada Acara Anugerah Adinata Syariah 2023, Jumat (26/5/2023).

Adapun Menkeu bercerita, Pada Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IsDB) ke-48 pada 12-14 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Dewan Gubernur Islamic Development Bank secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia.

"Indonesia baru saja karena dua minggu yang lalu kami menghadiri acara tahunan islamic development Bank, sesuai dengan perintah dari bapak presiden dan wakil presiden kepada kami sebagai Menteri Keuangan dan sekaligus Gubernur dari islamic development Bank yang mewakili Indonesia kami mengupayakan untuk menaikkan share atau saham Indonesia di lembaga islamic development Bank," ujarnya.

Atas pertimbangan tersebut, Indonesia memutuskan untuk meningkatkan kepemilikan saham di Islamic Development Bank dari posisi ke-12 menjadi posisi ke-3.

"Tadinya ranking 12 sebagai shareholder sekarang kita meningkat menjadi rangking yang ketiga. Ini adalah penugasan yang diberikan khusus oleh bapak presiden dan wakil presiden kepada kami, karena Indonesia sebagai ekonomi terbesar di dalam islamic development Bank size GDP kita yang terbesar sekitar USD 1.003 triliun itu jauh lebih besar dari Saudi yang merupakan dua tertinggi di sekitar USD 823 triliun," ujarnya.


Anggota Terpenting

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia H.E. Faisal bin Abdullah Al-Amudi, di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dok instagram

Selain itu, kata Menkeu Presiden Islamic Development Bank menyebut Indonesia merupakan member terpenting dan terbesar, serta memiliki prestasi yang terbaik. Bahkan, negara-negara Islam lain diharapkan mampu mengikuti prestasi kinerja ekonomi Indonesia.

"Ini adalah sebuah pengakuan secara verbal terbuka dari Presiden islamic development Bank. Saya berharap ini merupakan suatu batu loncatan bagi para profesional ekonomi syariah Indonesia untuk bisa berprofesi dan mengukir karirnya di lembaga internasional seperti islamic development Bank. Jangan jadi jago kandang dalam hal ini," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya Indonesia perlu untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. SDM Indonesia tidak hanya mampu dan paham di bidang ekonomi keuangan saja melainkan juga harus memahami prinsip-prinsip Syariah. Sebab keahlian tersebut akan sangat dibutuhkan untuk meniti karir di lembaga internasional seperti islamic development Bank.

"Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan ekonomi terbesar di antara negara-negara Muslim merupakan pasar, dan sekaligus kesempatan untuk membuat ekosistem yang Islami namun juga memiliki kinerja yang menjawab tantangan zaman," pungkasnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya