Alami Keguguran Berulang, Bisakah Hamil Lagi?

Saat mengalami keguguran berulang, pasangan mungkin merasa khawatir tidak akan mendapat keturunan lagi. Namun kondisi ini ternyata bisa dievaluasi dan ditangani dengan tepat.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 27 Mei 2023, 11:00 WIB
dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah – IVF Centre Kanadi Sumapraja

Liputan6.com, Jakarta Saat mengalami keguguran berulang, pasangan mungkin merasa khawatir tidak akan mendapat keturunan lagi. Namun kondisi ini ternyata bisa dievaluasi dan ditangani dengan tepat.

"Bukan berarti wanita yang mengalami keguguran berulang tidak dapat memiliki keturunan. Perawatan dan dukungan intensif dapat meningkatkan kesempatan untuk tercapainya kehamilan yang sukses," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah – IVF Centre Kanadi Sumapraja melalui pesan elektronik, Sabtu (27/5/2023).

Kanadi menjelaskan, kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram disebut keguguran.

Keguguran ditandai dengan:

- Keluarnya darah,

- Rasa mulas, dan

- Diikuti dengan pembukaan mulut rahim.

Sedangkan keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut. "Apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi."

Menurut Kanadi, normalnya, sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran. Namun keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal.

"Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya," ujarnya.

 


Beberapa Faktor Penyebab Keguguran Berulang

Faktor penyebab kejadian keguguran berulang dapat dibagi menjadi kelainan di sisi janin atau di sisi ibu.

"Kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini," jelasnya.

Lebih lanjut, Kanadi mengungkapkan, kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur. "Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat."

Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu. "Kelainan pada sisi ibu umumnya mengakibatkan terjadinya keguguran berulang di usia kehamilan yang lebih lanjut. Kondisi yang mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan, seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran."

Selain itu, gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan, yang berakibat pada keguguran.

Pengaruh pola gaya hidup juga mempengaruhi, lanjut Kanadi. "Yang berpotensi memicu terjadinya gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga, serta tidak menjaga pola makan yang baik juga berpotensi menjadi penyebab kejadian keguguran."


Pemeriksaan Keguguran Berulang

Menurut Kanadi, pada awalnya dokter akan melakukan karakterisasi dari jenis keguguran berulang yang Anda alami.

"Hal ini penting untuk menentukan prioritas jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Mencari penyebab kejadian keguguran berulang pada dasarnya tidak mudah," katanya.

Saat ini, melakukan pemeriksaan kromosom padajaringan yang berasal dari keguguran belum menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan. Sehingga tidak diketahui, apakah keguguran tersebut terjadi pada kehamilan dengan janin yang normal atau tidak normal.

"Kejadian keguguran berulang yang tidak terjelaskan hanya dapat ditegakkan jika sudah dilakukan pemeriksaan menyeluruh tetapi tidak ditemukan adanya kelainan. Sebagian besar pasangan yang mengalami kejadian keguguran berulang berada di dalam kategori ini," jelasnya.

 


Pemeriksaan yang Dilakukan

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain:

- Pemeriksaan USG untuk melakukan penilaian pada bentuk rahim dan selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan teropong ke dalam rahim (histeroskopi)

- Tes darah ibu untuk menyingkirkan kelainan pembekuan darah, gangguan metabolik,gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun

- Tes darah ayah dan ibu untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan kromosom

- Analisis sperma, untuk melihat kualitas sperma

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya