Buntut Kasus Vinicius, Bos LaLiga: LaLiga Lindungi Pemain dan Perangi Rasisme

Bos LaLiga memastikan tekadnya untuk melindungi pemain dan memerangi rasisme setelah munculnya kasus Vinicius Jr.

oleh Thomas diperbarui 26 Mei 2023, 22:00 WIB
Striker Real Madrid, Karim Benzema (kanan), merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Liverpool bersama Vinicius Junior yang memberinya assist dalam pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB. Real Madrid menang 1-0 dan lolos ke perempat final Liga Champions dengan agregat 6-2. (AP Photo/Bernat Armangue)

Liputan6.com, Jakarta- LaLiga sedang dalam sorotan pecinta bola di akhir Mei 2023. Kompetisi kasta tertinggi di Spanyol itu digundang kasus rasisme lagi. Kali ini korbannya adalah winger Real Madrid asal Brasil, Vinicius Junior.

Vinicius jadi korban pelecahan rasial saat Real Madrid dijamu Valencia di Stadion Mestallla pada lanjuan LaLiga akhir pekan kemarin. Para pendukung tim tuan rumah diduga menyanyikan nyanyian bernada rasis yang ditujukan kepada Vinicius.

Alhasil, bintang muda Brazil itu terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pendukung Valencia yang menempati tribun Mario Kempes. Tidak lama berselang, Vinicius diganjar kartu merah usai menampar Hugo Duro menyusul perlakuan kurang mengenakan dari pemain Valencia yang diterimanya. Cemoohan yang ditujukan padanya pun semakin keras dilontarkan.

Usai pertandingan, melalui akun Twitternya Vinicius mengunggah pernyataan mengenai insiden yang baru saja dialaminya.

“Ini bukan yang pertama, atau yang kedua, atau yang ketiga. Rasisme normal di La Liga. Di sepak bola mereka pikir itu normal, federasi juga – dan lawan mendorongnya,” ujarnya.

Menanggapi insiden yang dialami Vinicius, LaLiga menggelar jumpa pers dengan tema United Againts Racism pada Kamis (25/5/2023) malam WIB. Acara ini dihadiri langsung Presiden LaLiga Javier Tebas. Pada kesempatan tersebut Tebas menegaskan LaLiga selalu memberikan dukungan kepada seluruh pemain tanpa memandang perbedaan apalagi warna kulit.

"Terkait sikap rasisme, kami sudah begitu lama memerangi rasisme di LaLiga, selama bertahun-tahun. Bahkan, sampai membuat saya menurunkan ahli untuk menangani masalah ini," kata Javier Tebas saat jumpa pers.


Keinginan LaLiga

Presiden LaLiga Javier Tebas

Demi mengurangi kasus rasisme di LaLiga, Tebas ingin memiliki kekuatan lebih menanggani masalah ini. Pasalnya selama ini kasus rasisme ditangani oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).

"Saya ingin menekankan bahwa otoritas disiplin (seperti memberikan sanksi kepada pelaku rasisme) adalah ranah Federasi Sepak Bola Spanyol, bukan LaLiga. Itu sebabnya kami meminta untuk memiliki kekuatan itu," ucap Tebas.


Sayangi Vinicius

Presiden La Liga, Javier Tebas menilai Barcagate tidak hanya berpengaruh bagi Barcelona namun juga berimbas dan dapat merusak reputasi Liga Spanyol. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Tebas juga menegaskan pihaknya sangat mendukung Vinicius. Dirinya yakin Vinicius bisa menjadi wajah baru LaLiga selanjutnya setelah Lionel Messi meninggalkan Barcelona. Bagi Tebas, Vinicius merupakan aset penting LaLiga.

"Ketika Vinicius bergabung ke Real Madrid, ke tim seniornya, saya pernah mengatakan kepada salah satu sponsor kami yang bertanya siapa menurut Anda pemain yang dapat menggantikan Lionel Messi di LaLiga? Saya katakan Vinicius  yang bisa menggantikan Lionel Messi," turut Javier Tebas.

"Vinicius dapat menggantikan Lionel Messi sebagai bintang LaLiga. Dia pemain yang sangat berbeda dengan kemampuan menggiring bola yang sangat baik. Saya juga selalu mengatakan bahwa suatu saat nanti dia bisa memenangi Ballon d'Or. Saya mengatakan ini karena saya menilai dia adalah aset yang sangat penting bagi Real Madrid dan juga LaLiga."


Klasemen

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya