Liputan6.com, Jakarta Apa kabar Ifa Isfansyah? Rupanya sutradara film Garuda Di Dadaku dan Sang Penari ini mendirikan lembaga pendidikan Jogja Film Academy atau JFA sejak 2014. Kini lembaga tersebut siap membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023-2024.
Dengan program studi D3 Produksi Film, Jogja Film Academy merupakan akademi khusus tentang perfilman pertama di Indonesia yang memungkinkan mahasiswanya fokus belajar memproduksi film.
Advertisement
Seperti diketahui, minat remaja Indonesia terhadap film dan sistem produksi di belakang layar meninggi seiring bangkitnya industri layar lebar Tanah Air. Sebuah kabar gembira kemudian disampaikan menantu Garin Nugroho.
“Untuk tahun akademik 2023-2024, JFA menambah kuota mahasiswa baru menjadi 105 mahasiswa dari Februari sampai Agustus 2023,” katanya lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (25/5/2023).
Rekam Jejak Pengajar
Ifa Isfansyah menjelaskan, JFA diperkuat dosen atau pengajar dengan rekam jejak nyata di industri film Indonesia maupun kancah festival. Ada peraih Piala Citra Lulu Hendra (Film Pendek Terbaik 2014) dan Wahyu Utami Wati (Film Dokumenter Pendek Terbaik 2017).
“Selain itu, Krisna Purna (Penata Musik Terbaik 2015), Akhmad Fesdi Anggoro (Penyunting Gambar Terbaik 2022), dan Albertus Nico Wicaksono mahasiswa JFA Angkatan 2019,” Ifa Isfansyah membeberkan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Jogja Film Academy
Nama yang disebut terakhir, sukses mengantar film Memorabila ke sesi Marche Du Cinema di Festival Film Cannes 2023. Ifa Isfansyah juga memperkuat tim pengajar di JFA.
“Jogja Film Academy berkomitmen menjawab tantangan di zaman baru dunia film, terus melahirkan bakat-bakat baru pembuat film. Prestasi yang telah dicetak pengajar adalah energi besar untuk mahasiswa JFA,” imbuhnya.
JFA Talent Incubator
Ifa Isfansyah menambahkan, selain fokus ke mahasiswa, JFA punya JFA Talent Project, yakni program pendanaan untuk merangsang alumni memproduksi karya film terbaik mereka.
“JFA Talent Incubator memfasilitasi dukungan pendanaan dan bantuan pendampingan produksi film cerita panjang terpilih dengan dukungan hingga 500 juta rupiah di setiap project-nya,” urai Ifa Isfansyah.
“Sedangkan JFA Film Fund berupa pendanaan hingga 50 juta rupiah yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bakat alumni setiap tahun agar film yang diinisiasi alumni mempunyai kemungkinan untuk diproduksi,” pungkasnya.
Advertisement