Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Borine Technology Indonesia dengan Hamilton Beach asal Amerika Serikat (AS). PT Borine Technology Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur home appliances sedangkan Hamilton Beach adalah perusahaan peralatan rumah tangga dan peralatan restoran komersial.
Dalam MoU ini, PT Borine Technology Indonesia membeli produk Hamilton Beach dengan nilai mencapai USD 50 juta atau sekitar Rp 748,95 miliar untuk 2023.
Advertisement
Zulkifli Hasan mengatakan, MoU PT Borine Technology Indonesia dengan Hamilton Beach ini dapat menjadi gerbang pembuka kerjasama Hamilton Beach yang lebih besar lagi dengan perusahaan-perusahaan lain di Indonesia. Pasalnya, perusahaan tersebut tengah menjajaki peluang pemindahan hub manufaktur dari China ke Indonesia.
Kerjasama tersebut berpeluang akan menghasilkan potensi transaksi sebesar USD 350 juta per tahun, atau setara dengan Rp 5,24 triliun.
"Kami mendukung penuh upaya-upaya produsen dan eksportir Indonesia untuk menembus pasar global. Untuk itu, kami mengapresiasi upaya kerja sama yang dijalin PT Borine Technology Indonesia dengan Hamilton Beach Brand. Kami harapkan kontribusi signifikan bagi ekspor Indonesia ke AS di bidang peralatan dapur melalui kerjasama ini," kata Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/5/2023).
Adapun MoU ini terjalin melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago. Sejak 2021, ITPC Chicago telah memfasilitasi Hamilton Beach dalam mencari produsen peralatan dapur elektrik di Indonesia.
Kepala ITPC Chicago Iska Huberta Sinurat menyampaikan, Hamilton Beach memilih perusahaan Indonesia sebagai mitra karena percaya dengan kapasitas produksi dari Indonesia.
"Hamilton Beach telah melakukan kunjungan ke beberapa produsen peralatan dapur elektrik di Indonesia pada Februari 2023. Dari hasil kunjungan tersebut, terjalin MoU senilai USD 50 juta yang kita saksikan saat ini. MoU ini akan kami tindak lanjuti untuk memastikan rencana jangka panjang Hamilton Beach dapat terlaksana di Indonesia," ungkap Iska.
Indonesia-Kanada Sepakat Percepat Perundingan ICA-CEPA hingga Rekognisi Sertifikasi Halal
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengajak Kanada untuk bersama-sama meningkatkan komitmen untuk mempercepat terselesaikannya perundingan persetujuan kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Kanada (ICA-CEPA).
Hal tersebut diutarakan Mendag Zulkifli Hasan saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng hari ini, Kamis (25/5) di Detroit, Amerika Serikat (AS).
“Saya optimistis upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia dan Kanada salah satunya dapat dicapai melalui Indonesia–Canada CEPA. Indonesia dan Kanada melakukan diskusi yang konstruktif dan signifikan dalam pembahasan teks perjanjian,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade/APEC MRT), 25–26 Mei 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Kanada sepakat bahwa IA—CEPA dapat segera selesai dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian kedua negara.
Advertisement
Perundingan
Pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 4,27 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia sebesar USD 1,27 miliar dan impor USD 2,99 miliar. Kanada juga merupakan negara tujuan ekspor ke-30 dan asal impor ke-14 bagi Indonesia. Sementara itu, pada Januari–Maret 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 971 juta atau naik 3,02 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Kanada antara lain karet alam, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, jaket, dan kertas. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada antara lain pupuk mineral, gandum dan meslin, serbuk kayu kimia, kedelai, dan serbuk kayu semikimia.