Liputan6.com, Mogadishu - Militan kelompok teroris Al-Shabaab melancarkan serangan mematikan di pangkalan militer Uni Afrika (UA) di Somalia pada Jumat 26 Mei 2023. Kedua belah pihak dilaporkan menderita banyak korban.
Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Al-Shabaab menyerang pangkalan operasi terdepan UA di Buulo Mareer, 129 km barat daya Ibu Kota Mogadishu.
Advertisement
Militan radikal itu menggunakan alat peledak rakitan yang dipasang di atas kendaraan dan sejumlah bomber bunuh diri, demikian seperti dikutip dari CNN (27/5/2023).
Gambar yang tidak diverifikasi yang dibagikan di saluran media Al-Shabaab menunjukkan sekitar selusin tentara Uganda, dengan tangan tertahan di belakang, ditangkap oleh para militan.
Pasukan dari Tentara Demokratik Rakyat Uganda ditempatkan di pangkalan operasi terdepan sebagai pasukan penjaga perdamaian di Somalia yang dilanda perang saudara.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Uganda mentweet pada Jumat pagi bahwa telah terjadi "serangan dini hari" di Somalia oleh Al-Shabaab dan bahwa Kementerian Pertahanan Uganda sedang mencari rincian lebih lanjut.
Kantor berita Reuters mengutip seorang kapten tentara Somalia yang mengatakan kedua belah pihak menderita banyak korban, tetapi tidak jelas berapa banyak orang yang tewas.
Menyusul bentrokan, bala bantuan ATMIS dan sekutu mampu menghancurkan senjata militan Al-Shabaab, kata kapten tentara Somalia.
AS dan Eropa Mengutuk Aksi Al-Shabaab
Kementerian Luar Negeri AS mengutuk serangan itu, membenarkan bahwa pasukan penjaga perdamaian Uganda yang dikerahkan ke pangkalan operasi depan Uni Afrika diserang.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan teman-teman korban dan berharap pemulihan penuh bagi mereka yang terluka. Amerika Serikat memuji keberanian dan pengorbanan pasukan yang berpartisipasi dalam misi penting ini. Kami mendukung mitra Somalia dan Uni Afrika kami dalam perjuangan untuk mengalahkan terorisme dan untuk memajukan perdamaian dan stabilitas bagi rakyat Somalia," tambah Kemlu AS.
Uni Eropa juga mengutuk serangan itu.
"Serangan terbaru terhadap tentara yang melakukan operasi dukungan perdamaian di Somalia ini hanya memperkuat komitmen kami untuk mendukung kawasan ini dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggungjawab atas serangan keji yang terus menerus terhadap warga Somalia dan mereka yang berusaha menstabilkan situasi di negara ini," katanya. dalam sebuah pernyataan.
"Pikiran dan doa kami ditujukan kepada keluarga dan rekan militer dari mereka yang terkena dampak."
Advertisement