Liputan6.com, Jakarta - FBI menyadari ancaman menakutkan yang bakal terjadi atas Ratu Elizabeth II selama turnya di California 40 tahun lalu. Saat itu perjalanan Ratu ke California terjadi selama Troubles, konflik 30 tahun di Irlandia Utara di mana lebih dari 3.500 orang tewas.
Mengutip laman People, Sabtu (27/5/2023), untuk pertama kalinya, dokumen yang baru-baru ini dideklasifikasi mengungkapkan plot pembunuhan sang ratu. Badan penegak hukum federal mengetahui ancaman pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth selama kunjungannya ke AS bersama Pangeran Philip pada 1983.
Advertisement
Ratu dan Duke of Edinburgh diundang oleh Presiden Ronald Reagan saat itu untuk melihat negara asalnya. Pihak berwenang mengetahui beberapa minggu sebelumnya bahwa seorang simpatisan yang diduga dari Tentara Republik Irlandia ingin menyakitinya.
Pasangan kerajaan itu tiba di Royal Yacht Britannia pada 26 Februari 1983. Ratu menghabiskan seminggu menjelajahi tempat-tempat terbaik dari California, The New York Times melaporkan pada saat itu.
Dalam file FBI yang dilihat oleh People, pada bulan Februari 1983 seorang petugas Departemen Kepolisian San Francisco dihubungi oleh petugas lain yang "merupakan pelindung tetap dan kenalan biasa dengan [pelindung tak dikenal] Klub Dovre. (Klub Dovre memiliki reputasi populer sebagai "bar republik" yang sering dikunjungi oleh simpatisan Tentara Republik Irlandia Sementara (PIRA)."
Menurut laporan itu, pelindung tak dikenal itu memberi tahu petugas terakhir bahwa putrinya "telah dibunuh di Irlandia Utara oleh peluru karet". Selain itu terungkap bahwa dia berencana untuk melakukan pembunuhan raja Inggris.
Menghubungi Pelindung Ratu Elizabeth II
Dokumen tersebut ikut menyebutkan, "Pria ini juga mengklaim bahwa dia akan mencoba untuk menyakiti Ratu Elizabeth dan akan melakukannya dengan menjatuhkan beberapa benda dari Jembatan Golden Gate ketika berlayar di bawahnya atau akan mencoba untuk membunuh Ratu Elizabeth ketika dia mengunjungi Taman Nasional Yosemite,"
Keterangan di dokumen mencatat bahwa Secret Service berencana menutup jalan setapak di Jembatan Golden Gate saat kapal mendekat. File tersebut menambahkan bahwa pihak berwenang berencana untuk menghubungi pelindung, "yang telah diwawancarai dalam kasus PIRA dan umumnya kooperatif, meskipun dia tidak menyembunyikan simpatinya untuk PIRA."
Kunjungan kerajaan ke AS terjadi selama Troubles, konflik 30 tahun di Irlandia Utara yang memisahkan serikat pekerja dan nasionalis tentang apakah Irlandia Utara harus tetap berada di Inggris atau bergabung dengan Republik Irlandia, lapor BBC. Kelompok dari kedua belah pihak seperti IRA dan Pasukan Relawan Ulster melakukan serangan, dan pasukan Inggris dikerahkan ke Irlandia Utara.
Advertisement
Biaya Pemakaman Ratu Inggris
Sebelumnya diberitakan bahwa Departemen Keuangan Inggris melaporkan pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II merugikan Pemerintah Inggris hingga 201,4 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun. Ratu terlama Inggris telah meninggal pada 8 September 2022 lalu dalam usia 96 tahun di Kastil Balmoral di Skotlandia.
Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, pada masa berkabung nasional selama 10 hari sebagian besar bisnis dan tempat kerja tetap buka. Tetapi banyak acara dibatalkan, diadakan menjelang pemakamannya di Westminster Abbey pada 18 September.
Diperkirakan 250.000 anggota masyarakat melihat ratu Inggris terbaring di negara bagian London selama masa berkabung, dengan banyak orang mengantri di jalan-jalan London selama lebih dari 24 jam. Lalu mendiang dimakamkan di Kapel St. George di Kastil Windsor, Berkshire.
Dilansir dari CNBC, Jumat, 19 Mei 2023, laporan tersebut telah merinci biaya dari pemerintah Inggris. Kemudian biaya yang harus ditanggung pemerintah di Skotlandia, di mana prosesi mobil jenazah yang lambat dan satu hari berbaring di negara bagian diadakan adalah 18,756 juta pounsterling. Departemen Keuangan Inggris pusat mengatakan ini telah dikembalikan.
Kekayaan Raja Charles III Meningkat
Sementara itu, sebagai informasi, penerus dan putra ratu yaitu Raja Charles III diurapi dan dimahkotai pada 6 Mei selama akhir pekan tiga hari perayaan penobatan yang diperkirakan menelan biaya antara 50 juta pounsterling dan 100 juta pounsterling.
Mengutip kanal Global Liputan6.com, 22 Mei 2023, sulit dibantah bahwa Raja Charles III dan anggota keluarga Kerajaan Inggris lainnya merupakan salah satu magnet pemberitaan dunia. Gerak-gerik, selera fesyen, skandal masa lalu, hingga kekayaan mereka nyaris selalu menjadi topik menarik untuk dibahas.
Di tengah sorotan tanpa henti, faktanya, sejumlah laporan tidak menempatkan Monarki Inggris sebagai kerajaan paling tajir di dunia. Sebut saja laporan SCMP pada Juni 2022, yang menyebutkan bahwa kerajaan paling kaya adalah Arab Saudi dengan nilai taksiran US$ 1,4 triliun atau Rp20 kuadriliun.
Demikian pula dengan situs web therichest, yang mendudukkan Arab Saudi pada urutan pertama dengan perkiraan serupa. SCMP dan therichest menempatkan Kerajaan Inggris pada posisi kelima dengan nilai taksiran US$ 88 miliar atau sekitar Rp1,3 kuadriliun. Terlepas dari laporan itu, Raja Charles III disebut makin kaya raya. Menurut The Guardian, pasca Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September 2022, kekayaan bersihnya menjadi sekitar Rp34,2 triliun.
Advertisement