Seniman Jalanan Yaman Mengisahkan Perang di Tembok Bekas Pertempuran

Seniman jalanan Yaman, Alaa Rubil, menggunakan bangunan-bangunan yang penuh dengan peluru di kota kelahirannya sebagai kanvas, melukiskan gambar-gambar kematian dan keputusasaan untuk menyoroti kengerian dan korban perang.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 27 Mei 2023, 17:00 WIB
Seniman jalanan Yaman mengisahkan perang di tembok bekas pertempuran
Seniman jalanan Yaman, Alaa Rubil, menggunakan bangunan-bangunan yang penuh dengan peluru di kota kelahirannya sebagai kanvas, melukiskan gambar-gambar kematian dan keputusasaan untuk menyoroti kengerian dan korban perang.
Foto yang diambil pada 10 Mei 2023 ini menunjukkan salah satu mural yang digambar oleh seniman jalanan Yaman, Alaa Rubil yang menggambarkan kerangka yang sedang memainkan alat musik biola dan dilukis di dinding di kota pelabuhan selatan Aden. (Saleh Al-OBEIDI / AFP)
Seniman Yaman, Alaa Rubil, menggunakan bangunan-bangunan yang penuh dengan peluru di kampung halamannya sebagai kanvas, melukiskan gambar kematian dan keputusasaan untuk menyoroti kengerian dan korban perang. (Saleh Al-OBEIDI / AFP)
Tidak lama setelah dimulainya konflik berdarah antara pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan pasukan pemberontak Huthi, kota pelabuhan selatan Aden, tempat Rubil tinggal, menjadi tempat pertempuran brutal. (Saleh Al-OBEIDI / AFP)
Alaa Rubil, 30 tahun, telah mendekorasi dinding sejak ia masih remaja, namun menemukan inspirasi selama pertempuran di kota kelahirannya, Aden, pada tahun 2015 antara pemberontak Houthi dan pasukan pro-pemerintah. (Saleh Al-OBEIDI / AFP)
Setelah pertempuran, Alaa Rubil ingin memberikan penghormatan kepada para korban sipil. (Saleh Al-OBEIDI / AFP)
Saat ini, jalanan Aden yang dipenuhi puing-puing berfungsi ganda sebagai pameran semi-permanen karya Rubil - dan sebuah bukti dari apa yang telah dialami penduduk kota tersebut. (Saleh Al-OBEIDI / AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya