Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Raya Waisak 2567 BE/2023 atau yang jatuh pada 4 Juni mendatang, telah dilakukan sejumlah persiapan oleh umat Buddha. Rencananya, Candi Borobudur menjadi salah satu tempat ibadah yang akan diikuti ribuan umat Buddha.
Hal ini diungkap Dirjen Bimas Buddha pada Kementerian Agama, Supriyadi kepada Liputan6.com, Jumat, 26 Mei 2023. Dari sisi persiapan dilaporkan telah mencapai 90 persen.
Advertisement
"Saat ini yang sudah kita sepakati dengan pihak pengelola Candi Borobudur itu. Sekitar 4.500 sampai 5.000 umat Buddha," ujar Supriyadi.
Rencananya akan ada sejumlah menteri yang akan menghadiri kegiatan di Candi Borobudur. Antara lain dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, dan Kementerian Agama. Terkait kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pihaknya belum dapat memastikan hal tersebut.
"Ini kan ritual ya, jadi beliau (Presiden) tidak ke sana, mungkin nanti acara lain yang perayaan ya," ucap Supriyadi.
Supriyadi menjelaskan, pada perayaan Waisak di Candi Borobudur akan diikuti sejumlah umat Buddha dari berbagai wilayah Indonesia. Selain itu terdapat biku asal Thailand, Malaysia, dan Singapura yang berjalan kaki dari negara asalnya.
"Yang jalan itu kan (biku) akan ikut di acara Waisak ya," jelasnya.
Perayaan Hari Raya Waisak juga Dilaksanakan di Candi Sewu dan Candi Baha
Saat ini kondisi para biku yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam kondisi baik. Hal itu dikarenakan mereka telah terbiasa dan sering berjalan di hutan.
"Sehingga kondisi beliau saat ini sehat-sehat saja, happy-happy saja sampai sekarang ini," tutur Supriyadi.
Selain dilakukan di Candi Borobudur, perayaan Hari Raya Waisak turut dilaksanakan di Candi Sewu dan Candi Baha. Itu artinya umat buddha di sejumlah daerah secara masif tetap merayakan Waisak.
"Tapi secara nasional itu dipusatkan di Candi Borobudur," jelas Supriyadi.
Supriyadi meminta, umat Buddha pada perayaan Waisak tahun ini dapat menjadikan perenungan kembali pada masa Covid-19. Aktualisasi Buddha Dharma dan kehidupan dinilai penting dan diharapkan umat Buddha dapat merefleksikan hal tersebut.
"Aktualisasi Buddha Dharma dan kehidupan penting sehingga bisa merefleksikan kembali atas Buddha Dharma dan kehidupan untuk menjadi orang Baik," pintanya.
Advertisement
Umat Buddha Memiliki Kedewasaan dalam Berpolitik
Disinggung soal memasuki tahun politik, Supriyadi menilai, umat Buddha sudah memiliki kedewasaan dalam berpolitik. Umat Buddha telah dapat memilah dan memilih dengan baik pada Pemilu nanti.
"Apapun pilihannya untuk keutuhan NKRI," pungkas Supriyadi.