Kolaborasi APR dengan Kala Studio, Buat Koleksi Pakaian Ramah Lingkungan dari Serat Viscose-Rayon

Produsen serat viscose-rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR) berkolaborasi dengan fashion brand lokal Kala Studio untuk meluncurkan pakaian ramah lingkungan yang menggambarkan sosok perempuan masa kini yang tangguh, mandiri, dan kuat.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 27 Mei 2023, 20:30 WIB
Produsen serat viscose-rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR)berkolaborasi dengan fashion brand lokal Kala Studio. (Dok: APR dan Kala Studio)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen serat viscose-rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR) berkolaborasi dengan fashion brand lokal Kala Studio untuk meluncurkan pakaian ramah lingkungan yang menggambarkan sosok perempuan masa kini yang tangguh, mandiri, dan kuat. Peluncuran dilakukan di Jakarta Fashion Hub pada Sabtu (27/05/2023).

Kolaborasi ini mengambil tema "Philo Garden," menggambarkan sosok perempuan yang memiliki peran ganda dan secara alami menyebarkan cinta dalam segala aspek kehidupan. Koleksi ini juga menjadi representasi perempuan yang berdampak positif terhadap lingkungan sekitarnya.

Visi ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan APR2030 dalam menciptakan Inclusive Prosperity yang mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Kolaborasi APR x Kala Studio dalam koleksi “Philo Garden” meluncurkan 3 motif dan total 7 desainyang menggunakan viscose-rayon APR sebagai material utama.

"Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat menginspirasi perempuan hebat di luar sana untuk terus berkarya serta mendukung para fashion designer dan brand lokal lainnya untuk beralih kebahan baku yang ramah lingkungan dan mudah terurai," ujar kata Zoey Rasjid, Head of Marketing Communication APR, dalam keterangan rilis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (27/5/2023).

Menurutnya hal ini tidak hanya berlaku untuk produk-produk, tetapi juga untuk konsumen, sehingga bersama-sama kita dapat menjaga bumi lebih baik. Di kesempatan yang sama, Vina Artha Ameilya, CEO Kala Studio mengatakan bahwa kolaborasi dengan APR terwujud karena visi yang serupa. 

 


Tren Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan

APR x Kala Studio buat koleksi fesyen ramah lingkungan. (Dok: Kala Studio)

Utamanya menurut Vina adalah visi dalam eksplorasi bahan yang ramah lingkungan yang saat ini semakin diminati oleh pasar. "Kami ingin menjelajahi bahan-bahan yang ramah lingkungan dan APR menjadi salah satu pilihan utama kami," sambungnya. 

"Kampanye sustainable fashion APR yang mendorong fashion brand lokal untuk menggunakan material eco-friendly sangat sesuai dengan keinginan kami untuk ikut mendukungfashion yang lebih berkelanjutan,” tambah Vina.

Seperti diketahui, serat rayon APR memiliki tekstur lembut, memiliki daya serap yang tinggi danbersifat versatile atau mudah untuk dikombinasikan dengan material lainnya. Pengunaan serat rayon artinya juga mendukung tren sustainable fashion karena sifatnya yang terbarukan danbiodegradable (mudah terurai).

Tak hanya aktif dalam mengajak lebih banyak ekosistem fashion untuk menggerakkan sustainable fashion, APR juga aktif dalam kampanye Everything Indonesia, yang mengajak para desainermaupun UMKM dalam negeri untuk menggunakan produk yang berasal dari Indonesia. Adapun, koleksi APR x Kala Studio dapat dilihat secara offline di Jakarta Fashion Hub dan dibelisecara online melalui website Kala Studio


Bahan Tencel Ramah Lingkungan

Calla The Label melebarkan sayapnya ke kancah internasional. (Doc/Callathelabel)

Gagasan berkelanjutan terus diadopsi brand fesyen lokal. Menambah panjang daftarnya, jenama mode asal Bandung, Jawa Barat, Calla The Label, merilis koleksi teranyar mereka bermaterial serat ramah lingkungan.

Selain, rangkaian busana yang dalam peluncuruannya bekerja sama dengan aktris, sekaligus model Febby Rastanty ini juga diklaim bebas emisi karbon. Artikel koleksi, yang keseluruhannya berbahan TENCEL Carbon-Zero, ini berupa atasan, celana, outer, jaket, dan topi musim panas, menurut keterangan pada Liputan6.com, baru-baru ini.

Material ramah lingkungan ini telah diperkenalkan Lenzing Group, produsen serat TENCEL, sejak 2020. Dengan tetap membawa karakter utama serat TENCEL yang alami, nyaman di kulit, serta dapat terurai kembali ke alam, serat TENCEL Carbon-Zero menghadirkan standar baru material untuk tekstil dengan jejak emisi karbon yang telah diminimalisir selama proses produksinya, klaim mereka. 

Kehadiran serat TENCEL Carbon-Zero adalah inovasi dari Lenzing Group sebagai jawaban kebutuhan pasar akan solusi ekonomi sirkular dan memperkuat komitmen Lenzing untuk mencapai bebas emisi karbon pada 2050.


Motif Unik

Calla The Label melebarkan sayapnya ke kancah internasional. (Doc/Callathelabel)

Kolaborasi ini sekaligus jadi wujud komitmen Lenzing Group merespons permintaan terhadap produk fesyen berkelanjutan dan secara nyata bisa mengurangi dampak emisi karbon. "Dengan memilih produk fesyen dengan serat TENCEL Carbon-Zero, artinya konsumen telah turut berkontribusi merawat Bumi dan lingkungan," sebut Margret Marito, Marketing and Branding Manager Lenzing Group SEA and Oceania.

Di koleksi ini, Calla The Label menampilkan motif unik dan bernuansa ceria bertajuk "River" dan "Seeds." Desain "River" terinspirasi kata-kata dari penulis legendaris, Maya Angelou, "A woman in harmony with her spirit is like a river flowing. She goes where she will without pretense and arrives ather destination prepared to be herself and only herself."

Yang artinya, "Wanita yang selaras dengan jiwanya selayaknya sungai yang mengalir. Ia pergi ke mana pun ia mau tanpa kepura-puraan dan tiba di tujuan lain siap jadi dirinya sendiri dan hanya dirinya sendiri."

Desain grafis dinamis dengan dominasi warna turquoise merefleksikan aliran sungai yang mengalir dengan kelokan atau tantangan di dalam arus. Namun, sebanyak apapun kelok tantangan yang dihadapi, aliran sungai tersebut bakal bermuara di samudra.

Terkait koleksi ini, Febby mengungkapkan, "Seperti sungai yang terus mengalir, yang berpadu dengan keharmonisan diri dan alam semesta, akan memampukan kita mengatasi tantangan di depan mata dan pada akhirnya membawa kita ke tujuan akhir."

 

Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya