Polemik Ruko Pluit, Brando Susanto: Darmadi dan Gani Jalankan Tugas Konstitusional Bukan Provokasi Warga

Brando menegaskan, sebagai anggota DPR, sudah selayaknya mereka berada di tengah masyarakat, merekam gejolak situasi kebatinan masyakarat untuk ditindaklanjuti.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2023, 22:50 WIB
Sekretaris PDI Perjuangan Jakarta Utara Brando Susanto menanggapi polemik pembongkaran ruko di Pluit. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris PDI Perjuangan Jakarta Utara Brando Susanto menanggapi polemik yang terjadi antara penyewa, pemilik ruko blok Z4 Utara dan Z8 Selatan dengan Ketua RT 011/RW 03 Riang Prasetya, di jalan Niaga, Pluit, Penjaringan Jakarta Utara baru-baru ini.

Polemik ini kian memanas saat Riang Prasetya mempersoalkan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Darmadi Durianto dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Gani Suwondo Lie mengunjungi lokasi pembongkaran saluran air depan ruko di kompleks pertokoan jalan Niaga, dalam rangka menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

Brando menegaskan, sebagai anggota DPR, sudah selayaknya mereka berada di tengah masyarakat, merekam gejolak situasi kebatinan masyakarat untuk ditindaklanjuti.

"Kita tidak bisa mendiskreditkan satu pihak, karena kedua anggota dewan dari PDI Perjuangan tersebut menjalankan tugasnya yakni menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat atas polemik yang terjadi di ruko Jalan Niaga," tegas Brando Susanto. Sabtu, (27/05/2023).

Intinya, lanjutnya, kedua Dewan PDIPerjuangan ini, hanya melakukan tugas konstitusi saja dengan niatan baik.

"Tentu yang diharapka ketika mendengar dari kedua belah pihak, termasuk Ketua RT yang memiliki pandangan hukum berbeda dengan pemilik ruko. Saya melihat hal ini adalah bagian dari tugas yang diemban mereka (red: DRD dan ketua RT) dan tidak ada niatan provokatif, apalagi backing-backingan, jadi akan cari solusi terbaik bisa melalui  musyawarah mufakat di wilayah terkait," Ungkap Brando Susanto.

Brando Susanto juga mendorong agar polemik ini sebaiknya tidak dibawa ke ranah politis serta tidak membangun narasi provokatif  yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.

“Baiknya dilakukan dialog terbuka sesama pemerintah dan pihak-pihak terkait, serta masyarakat terdampak,” katanya.

Menurut Brando, dengan dialog, sesama akan saling terbuka dan dapat meredam situasi yang memanas terkait polemik ruko Pluit.

“Langkah konkrit untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan yaitu dialog. Pihak eksekutif, legislatif, aparat keamanan, camat, lurah, RT/RW serta masyarakat yang merasa dirugikan perlu ditempatkan pada suatu ruang dialog agar persoalan ini menemui titik terang dan sama-sama tidak saling curiga,” ujarnya.

 


Tak Ada yang Salah

Dikatakannya, baik Darmadi Durianto dan Gani Suwondo serta ketua RT Riang Prasetya tidak ada yang salah, karena sama-sama menjalankan fungsi dan tugasnya dan menginginkan jalan terbaik dari persoalan tersebut.

“Kita fokus ke tugas pihak terkait sebenarnya tidak ada masalah, maka perlu koordinasi yang intens agar sama-sama tidak merasa dirugikan. Hal sepele tapi di satu sisi rasa kemanusiaan serta kerukunan dan persatuan perlu dijunjung. Di lokasi tersebut ada manusia, dan mereka mencari makan serta rezeki untuk keluarga. Kita perlu menempatkan kemanusiaan itu. Tapi kita juga perlu menjaga persatuan. Maka jalan dialog perlu kita bangun, ” tutup Brando Susanto.

Infografis Ragam Komentar Nasihat PDIP ke Gibran Usai Bertemu Prabowo. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya