Peserta Kartu Prakerja Gelombang 53 Buruan Beli Pelatihan Sebelum Hangus!

Bagi peserta program Kartu Prakerja gelombang 53 yang telah dinyatakan lolos pada Kamis (25/5/2023), dihimbau untuk segera melakukan pembelian pelatihan pertama.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Mei 2023, 10:00 WIB
Bagi peserta program Kartu Prakerja gelombang 53 yang telah dinyatakan lolos pada Kamis (25/5/2023), dihimbau untuk segera melakukan pembelian pelatihan pertama. (Prakerja.go.id)

Liputan6.com, Jakarta  Bagi peserta program Kartu Prakerja gelombang 53 yang telah dinyatakan lolos pada Kamis (25/5/2023), dihimbau untuk segera melakukan  pembelian pelatihan pertama.

"Udah lolos? Langsung beli pelatihan sekarang juga ya! Jangan lupa sambungkan juga e-wallet atau rekening bank kamu untuk #JadiBisa terima insentif pasca pelatihan," tulis Kartu Prakerja di laman Instagram resminya @prakerja.go.id, Minggu (28/5/2023).

Batas waktu pembelian pelatihan pertama adalah 15 hari setelah peserta dinyatakan lolos gelombang sebagai peserta Kartu Prakerja.Saldo pelatihan juga akan kedaluwarsa jika peserta tidak membeli pelatihan lainnya dalam 15 hari setelah penyelesaian (hingga pemberian penilaian dan ulasan) pelatihan pertama.Artinya, jika mengacu pada tanggal pengumuman kelolosan peserta Kartu Prakerja gelombang 53, maka masih tersisa waktu untuk membeli pelatihan hingga 8 Juni 2022. 

Berikut cara memilih pelatihan Kartu Prakerja 2023:

  1. Pilih pelatihan sesuai pekerjaan saat ini: Keahlian apa yang bisa mendukung karirmu saat ini?
  2. Pilih pelatihan yang sesuai minatmu: Keahlian apa yang sedang mau kamu pelajari?
  3. Sesuai

Tujuanmu: Mau kerja 'X' tapi belum percaya diri, jadi ambil pelatihan dulu untuk memperdalam ilmu, atau tujuan pribadi lainnya. 

Manajamen Pelaksana Kartu Prakerja menegaskan, memilih pelatihan ini merupakan kesempatan sekali seumur hidup bagi peserta yang sudah ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja.Sebab setiap pembelian pelatihan yang sudah dilakukan merupakan sepenuhnya tanggung jawab para peserta. Oleh karena itu, selalu cek berulang-ulang sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.

 

 

 

 


Penyandang Down-Syndrome Punya Hak Bekerja, Program Kartu Prakerja Solusinya

Kartu Prakerja

Sebelumnya, bisa bekerja adalah hak setiap orang, termasuk anak dengan down-syndrome. Semangat belajar dan berkembang dari sosok Ikhlas harus dimiliki juga oleh setiap masyarakat Indonesia.

Dilansir dari instagram @prakerja.go.id, Rabu (24/5/2023), Pemerintah mencoba memfasilitasi para penyandang down-syndrome melalui Program Kartu Prakerja.

Sebagai contoh, Kartu Prakerja menyebut bahwa Hotel Gran Melia Jakarta membuka kesempatan kerja bagi orang berkebutuhan khusus ataupun disabilitas, salah satunya dengan menerima penyandang down-syndrome untuk menjadi karyawan magang (program belajar kerja) pada Mei 2023.

Program ini merupakan kerjasama antara Gran Melia Jakarta dengan Yayasan Persatuan Orang Tua Anak dengan down-syndrome (POTADS).

Salah satunya M. Ikhlas Dwi Kurnia saat ini berusia 21 tahun. Ia ditempatkan didepartemen front office yang salah satu tugasnya termasuk menyambut para tamu hotel saat kedatangan. Ikhlas akan magang setiap hari Senin, Selasa, dan Jumat.

"Skill yang dimiliki Mas Ikhlas terdapat banyak kelebihan, kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain, kepercayaan dirinya bagus, mempunyai sikap atau attitude yang baik," kata Director of Human Resources Gran Melia Jakarta Rudi Santoso.

Menurut Manajemen Kartu Prakerja, dari Ikhlas kita bisa belajar bahwa setiap orang bisa belajar dan mengembangkan dirinya dengan batasan apapun selama ia memiliki kemauan.

"Fokus kepada hal yang kita bisa kontrol. Jangan sibuk mengeluh untuk hal yang di luar kontrol kita," tulis @prakerja.go.id. 


Mulai Kartu Prakerja dari Nol, Menko Airlangga: Kini Jadi Inspirasi Negara Lain

Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menceritakan berbagai tantangan dalam menjalankan program Kartu Prakerja sejak awal. Mulanya, pemerintah harus berhadapan dengan realita yang tidak sesuai ekspektasi, lantaran adanya hantaman pandemi Covid-19.

"Kartu Prakerja tentu ada tantangan di awal dan ke depan. Awalnya arahan bapak Presiden di bulan November (2019) dalam ratas, menugaskan saya untuk membuat Kartu Prakerja. Isinya seperti apa, bentuknya seperti apa, yang urus siapa, cari sendiri," kata Menko Airlangga dalam acara perayaan 3 Tahun Prakerja di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Pada saat persiapan per Maret 2023, ia melanjutkan, pemerintah terpaksa mengubah konsep program Kartu Prakerja secara dadakan. Tujuan memberikan pelatihan retraining dan reskilling secara langsung terpaksa beralih menjadi online gara-gara adanya pembatasan sosial. 

Baru saja berlangsung sebulan, program Kartu Prakerja dengan skema semi bansos terbentur hambatan digital akibat sistem yang down. Namun, Airlangga menyebut pemerintah tidak patah arang, dan terus melakukan perbaikan seiring berjalannya program.  

Hasilnya, Airlangga bersyukur program Kartu Prakerja bisa terus memberikan manfaat kepada para pesertanya. Bahkan, ia menyebut program tersebut sudah diakui negara lain sebagai salah satu contoh startup e-government pertama dunia.

"Namun, Kartu Prakerja adalah sebuah model pertama dari program yang namanya government to people, merupakan program e-government yang pertama yang dilaksanakan di Indonesia, bahkan yang pertama di berbagai negara. Jadi Kartu Prakerja adalah startup e-government," tuturnya. 

Infografis: Waspada Joki Kartu Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya