Liputan6.com, Jakarta Seorang calon jemaah haji asal Gresik, Jawa Timur bernama Satiah binti Ngaijo (64) sempat tertahan di imigrasi Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Sabtu (27/5/2023) pagi waktu setempat. Hal ini lantaran paspor milik jemaah haji itu tertinggal di Embarkasi Surabaya (SUB) saat berangkat, Jumat kemarin.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Haryanto membenarkan adanya jemaah yang ketinggalan paspor. Pihaknya telah mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) agar bisa melanjutkan perjalanan ke hotel tempat jemaah haji Indonesia tinggal di dekat Masjid Nabawi.
Advertisement
"Ya, sudah kita tangani, Alhamdulillah sudah diterbitkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP)" Kata Haryanto di Bandara AMAA Madinah.
Haryanto memastikan, paspor milik Satiah sudah terdeteksi tertinggal di Embarkasi Surabaya. Menurut suami Satiah, paspor istrinya ketinggalan di bus Bandara Juanda, Surabaya saat para jemaah hendak naik pesawat.
"Ternyata paspor itu tertinggal di Surabaya, kemudian paspor itu nanti harus dibawa (dititipkan) di kloter berikutnya yakni kloter SUB-10," kata dia.
Lebih lanjut, Haryanto mengungkapkan, peristiwa ini sempat membuat Satiah dan suaminya yang menemani tertahan di Imigarasi Bandara AMAA Madinah selama dua jam.
2 Jam Tertahan di Bandara
Setelah diurus, akhirnya jemaah haji yang tergabung dalam Kloter SUB-09 ini bisa dikeluarkan dan selanjutnya diantar ke hotel tempat rombongannya tinggal di Madinah.
"Ada sekitar dua jam prosesnya, kita lakukan negosiasi bersama tim pada pihak imigrasi Saudi. Allhamdulillah jemaah bisa kita keluarkan dan janji paspor dikirim besok," ujar Haryanto.
"Sementara jemaah sudah kita antar ke penginapan haji di Sektor 5 Madinah," tambah dia.
Advertisement