Liputan6.com, Jakarta Dalam rangkaian pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade Meeting dan Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Detroit, Amerika Serikat, dilaksanakan pertemuan bilateral Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng pada Jumat pagi (26/5).
Menteri Mary Ng menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan Presidensi G20 2022 dan Keketuaan ASEAN 2023.
Advertisement
Lebih lanjut, Mary Ng menyampaikan harapannya untuk kedua negara dapat segara menyelesaikan perundingan Indonesia – Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) serta dapat segera mewujudkan komitmen kerja sama halal untuk produk – produk Kanada.
"Penyelesaian Indonesia - Kanada CEPA merupakan salah satu prioritas Presiden, selain itu juga mendorong terwujudnya kerja sama sertifikat halal Indonesia - Kanada," kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, MInggu (28/5/2023).
Sebagaimana diketahui Indonesia - Kanada akan kembali bertemu untuk Perundingan Putaran ke-5 Indonesia – Kanada CEPA di Otawa, Kanada pada 29 Mei-2 Juni 2023.
Diharapkan dengan adanya perjanjian dagang yang komprehensif dan kerjasama sertifikat halal dapat meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara khususnya perdagangan dan investasi. Kedua menteri juga berdiskusi tentang satuan tugas untuk kerja sama ekonomi Indonesia-Kanada, sehingga implementasi kerja sama ekonomi dapat lebih pragmatis dan praktis.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Mary Ng juga menyampaikan ketertarikan Kanada untuk kerja sama dengan Indonesia di sektor critical minerals.
“Kami baru saja bertemu dengan Vale Indonesia, kami melihat potensi kerja sama dengan Indonesia perihal teknologi dan input pada mining value chain agar sesuai TSM (Towards Sustainable Mining)”, tegas Menteri Ng.
Pada pertemuan tersebut juga dibahas kemungkinan Kanada untuk turut berpartisipasi dalam IPEF. Turut hadir dalam pertemuan bilateral tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani.
Indonesia-Kanada Sepakat Percepat Perundingan ICA-CEPA hingga Rekognisi Sertifikasi Halal
Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengajak Kanada untuk bersama-sama meningkatkan komitmen untuk mempercepat terselesaikannya perundingan persetujuan kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Kanada (ICA-CEPA).
Hal tersebut diutarakan Mendag Zulkifli Hasan saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng hari ini, Kamis (25/5) di Detroit, Amerika Serikat (AS).
“Saya optimistis upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia dan Kanada salah satunya dapat dicapai melalui Indonesia–Canada CEPA. Indonesia dan Kanada melakukan diskusi yang konstruktif dan signifikan dalam pembahasan teks perjanjian,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade/APEC MRT), 25–26 Mei 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Kanada sepakat bahwa IA—CEPA dapat segera selesai dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian kedua negara.
PerundinganIndonesia dan Kanada telah menyelesaikan perundingan putaran keempat ICA—CEPA pada 20–24 Februari 2023 di Bandung. Kedua negara pun saat ini bersiap untuk menyelenggarakan putaran kelima perundingan ICA–CEPA pada akhir Mei 2023 di Ottawa, Kanada.
Sementara itu, Menteri Mary Ng menyampaikan bahwa Kanada mendorong agar rekognisi sertifikasi halal dengan Indonesia dapat segera diselesaikan. Mendag Zulkifli Hasan mengatakan akan mendorong proses sertifikasi halal dan meminta akses produk pertanian Indonesia ke Kanada.
Menteri Mary Ng pun mengucapkan selamat atas keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah G20 pada 2022 lalu. Kanada juga meminta dukungan Indonesia untuk Kerangka Kerja Kesejahteraan Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific EconomicFrameworkforProsperity/IPEF).
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kebijakan hilirisasi di sektor pertambangan. Menteri Mary Ng menanggapi bahwa Kanada merupakan salah satu negara terdepan di dunia di bidang pertambangan. Dengan sektor pertambangan yang mengedepankan aspek inovasi, keberlanjutan, dan rantai pasok global, Menteri Mary optimistis Indonesia dan Kanada dapat menjalin kerja sama hilirisasi produk pertambangan yang bernilai tambah.
Advertisement
Sekilas Perdagangan Indonesia–Kanada
Pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 4,27 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia sebesar USD 1,27 miliar dan impor USD 2,99 miliar. Kanada juga merupakan negara tujuan ekspor ke-30 dan asal impor ke-14 bagi Indonesia. Sementara itu, pada Januari–Maret 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 971 juta atau naik 3,02 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Kanada antara lain karet alam, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, jaket, dan kertas. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada antara lain pupuk mineral, gandum dan meslin, serbuk kayu kimia, kedelai, dan serbuk kayu semikimia.