KBRI Tokyo Bantah Narasi Video Viral Diduga WNI Terobos Stasiun Shinkansen Jepang

KBRI Tokyo menegaskan tak ada kasus WNI menembak tiket Shinkansen.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Mei 2023, 14:00 WIB
Video TikTok diduga 8 WNI dideportasi dari Jepang karena "menembak" tiket Shinkansen.

Liputan6.com, Tokyo - Sebuah video sempat viral di media sosial karena mendokumentasikan dugaan delapan WNI menerobos masuk stasiun Shinkansen. Akibat dugaan tindakan tersebut, para WNI itu disebut dideportasi.

Sejumlah netizen Indonesia mengkritik ulah WNI di Jepang tersebut. Namun, kejadian itu sendiri belum terkonfirmasi kebenarannya.

Pada Sabtu (27/5), pihak KBRI Tokyo membantah adanya kejadian sebagaimana dinarasikan oleh video viral tersebut.

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka sudah berkomunikasi dengan otoritas terkait dan masyarakat Indonesia di Jepang, tetapi belum mendapat laporan valid," jelas keterangan resmi KBRI Tokyo yang dimuat Liputan6.com (28/5/2023).

Meski KBRI Tokyo masih enggan menyebut video itu adalah hoaks, pihak KBRI Tokyo memastikan bahwa kejadiannya bukan di Shinkansen

"Berdasarkan pendalaman video tersebut, peristiwa itu tidak terjadi di shinkansen tetapi di jalur kereta lokal biasa di wilayah Prefektur Aichi," ujar Meinarti Fauzie, Konsul/Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Tokyo kepada Liputan6.com.

Pihak KBRI Tokyo pun menegaskan kembali agar para WNI di Jepang mematuhi aturan-aturan setempat. 

"Meskipun peristiwa dalam video tersebut tidak dapat dikonfirmasi, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka mengimbau WNI untuk selalu mematuhi hukum setempat," Meinarti menambahkan.

Terkait isu deportasi, pihak Kedutaan Besar Jepang di Jakarta juga berkata bahwa hukuman menembus stasiun kereta seperti itu tidak deportasi, melainkan denda saja.


Bandara Narita Akan Menaikkan Biaya Retribusi Penumpang Internasional, Liburan ke Jepang Makin Mahal

Timnas Jepang mendapatkan sambutan hangat saat tiba di bandara Narita, Rabu (07/12/2022) waktu setempat sepulang dari perhelatan akbar Piala Dunia 2022. (AP/Shuji Kajiyama)

Pada kabar lain, Operator Bandara Narita Jepang berencana menaikkan biaya retribusi untuk penumpang internasional mulai September 2023. Angkanya diperkirakan mencapai 330 yen (sekitar Rp35,3 ribu) untuk biaya fasilitas, yang mencerminkan kenaikan harga dan biaya tenaga kerja baru-baru ini, kata seorang sumber pada Japan Today, dilansir Jumat (26/5/2023).

Berdasarkan rencana tersebut, operator Bandara Internasional Narita Corp akan menerima pembayaran maksimal 2.460 yen (sekitar Rp264 ribu) dan biaya layanan keamanan penumpang sebesar 20 yen (sekitar Rp2,1 ribu), keduanya berlaku efektif untuk tiket yang diterbitkan mulai 1 September 2023, sambung sumber tersebut.

Kenaikan harga retribusi penumpang internasional direncanakan untuk menutup biaya, termasuk memelihara dan mengoperasikan fasilitas, serta menjalankan pemeriksaan keamanan yang terjadi karena permintaan perjalanan udara telah pulih dengan cepat dari efek pandemi COVID-19.

Sementara penumpang dewasa berusia 12 tahun ke atas yang menggunakan Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Narita untuk keberangkatan akan mengalami kenaikan biaya fasilitas layanan penumpang sebesar 330 yen, jadi 2.460 yen, mereka yang berusia antara 2 dan 11 tahun akan dikenakan biaya 1.240 yen (sekitar Rp133 ribu), naik 170 yen, kata sumber itu.

Untuk biaya fasilitas tersebut, orang dewasa yang berangkat dari Terminal 3 akan membayar 1.370 yen (sekitar Rp147 ribu), naik 330 yen, dan anak-anak 690 yen (sekitar Rp74 ribu), naik 170 yen. Penumpang yang menggunakan Terminal 1 dan Terminal 2 bandara untuk transit internasional akan dikenakan biaya tambahan 170--1.230 yen (sekitar Rp18 ribu--Rp132 ribu) dalam biaya fasilitas layanan.

Sementara itu, biaya layanan keamanan penumpang rencananya akan dinaikkan sebesar 20 yen, jadi 550 yen (sekitar Rp59 ribu), untuk semua penumpang yang menggunakan Terminal 1 hingga 3. Penumpang yang menggunakan Bandara Narita naik hampir tiga kali lipat jadi 15,41 juta pada 2022 dari tahun 2021, dengan mereka yang menggunakan penerbangan internasional naik 4,8 kali lipat jadi 9,03 juta, menurut operator bandara.


Tarif JR Pass Juga Naik

Shinkansen yang juga dikenal dengan kereta peluru melewati stasiun di Hamamatsu pada Kamis (29/9/2019). Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang, selain pesawat terbang, dengan kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)

Tidak hanya biaya retribusi penumpang internasional di Bandara Narita, seiring longgarnya aturan perbatasan di Jepang, tarif JR Pass juga dilaporkan mengalami kenaikan. Sebagaimana diketahui, JR Pass memungkinkan pelancong mengakses tiket kereta yang dioperasikan Japan Railways Group (JR) dalam jumlah tidak terbatas.

JR tidak hanya mengelola jalur lokal paling nyaman untuk mencapai dan mengelilingi area wisata utama Jepang, JR Pass juga memungkinkan pelancong menggunakan jaringan kereta peluru shinkansen. Saat ini, melansir Japan Today, 24 April 2023, tiket tujuh hari berharga 29.640 yen (sekitar Rp3,3 juta), dan karena tarif shinkansen pulang pergi dari Tokyo ke Kyoto sekitar 26 ribu yen (sekitar Rp2,9 juta), membeli JR Pass adalah hal yang mudah jika Anda berencana mengunjungi dua kota tersebut.

Pun, bila ingin mampir, misalnya, ke Osaka, Hiroshima, atau Nagano, pelancong dapat menghemat banyak uang dengan JR Pass. Namun, pengeluaran akan lebih sulit dihitung setelah pengumuman harga JR Pass standar akan naik hampir 70 persen.

Harga Terbaru JR Pass

  • Pass 7 hari: 29.640 yen jadi 50 ribu yen (sekitar Rp5,6 juta)
  • Pass 14 hari: 47.250 yen jadi 80 ribu yen (sekitar Rp8,9 juta)
  • Pass 21 hari: 60.450 yen → 100 ribu yen (sekitar Rp11,1 juta)
Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya