Liputan6.com, Jakarta Layanan My Photo Stream yang dirilis Apple sejak 12 tahun lalu, akan ditutup pada 26 Juli 2023. Terkait rencana ini pengguna diberikan kesempatan untuk mengunggah gambar dan video selama 30 hari terakhir (hingga 1.000 foto/video) dari perangkat Apple ke iCloud.
My Photo Stream merupakan pendahulu dari iCloud Photos yang memungkinkan pengguna Apple mengakses gambar dan klip video mereka di lebih dari satu perangkat.
Advertisement
Dalam dokumen dukungan yang dilihat oleh MacRumors, dikutip dari Engadget, Senin (29/5/2023), Apple mengatakan My Photo Stream akan berhenti mengunggah foto secara otomatis ke server perusahaan pada 26 Juni 2023.
Sampai batas akhir itu foto dan video pengguna akan tetap ada di iCloud selama 30 hari hingga penonaktifan resmi pada 26 Juli 2023.
Karena setiap gambar dan video yang diunggah ke iCloud melalui My Photo Stream disimpan dalam format dan resolusi aslinya di setidaknya salah satu perangkat Apple pengguna, mereka tidak akan kehilangan kenangan berharga apa pun sebagai bagian dari proses penonaktifan.
Jika pengguna ingin memiliki akses ke gambar tertentu pada perangkat tertentu, Apple menyarankan pengguna menyimpannya ke Photo Library sebelum 26 Juli 2023.
Di iPhone dan iPad, pengguna dapat menyimpan gambar dari My Photo Stream dengan membuka aplikasi Photos, masuk ke album My Photo Stream, memilih foto yang ingin disimpan, lalu ketuk tombol Share untuk menyimpannya ke Photo Library.
Apple mengakhiri dokumen dukungan dengan mencatat, "iCloud Photos adalah cara terbaik untuk menyimpan foto dan video yang kamu ambil di semua perangkat dan disimpan dengan aman di iCloud."
Apple Punya Lebih dari 1,7 Juta Aplikasi di App Store pada Tahun 2022
Apple mengungkapkan bahwa di tahun 2022 lalu, platform distribusi aplikasi mereka App Store sudah menampung lebih dari 1,7 juta aplikasi.
Secara rinci, tercatat dalam 2022 App Store Transparency Report, terdapat 1.783.232 aplikasi di App Store pada tahun lalu.
Dalam laporan tersebut juga dicatat beberapa catatan lain. Misalnya, ada 6.101.913 pengajuan aplikasi yang sudah dilakukan tinjauan, serta 1.679.694 aplikasi ditolak.
Mengutip 9to5mac, Rabu (24/5/2023), 92.598 aplikasi ditolak karena masalah keamanan, 1.018.415 ditolak karena masalah performa, 152.391 alasan bisnis, 212.464 karena masalah desain, 441.972 karena masalah legal, sisanya 79.736.
Selain itu, terdapat 253.466 pengajuan aplikasi yang disetujui setelah penolakan. Tercatat juga ada 186.195 aplikasi yang dihapus dari App Store dengan kategori terbanyak dari game yaitu mencapai 38.883.
Terkait penarikan aplikasi di App Store karena permintaan pemerintah, permintaan terbanyak berasal dari China mainland yang mencapai 1.435, diikuti India (14), Pakistan (10), Rusia (7), dan Turki (2).
Laporan perusahaan pembuat iPhone itu juga menyebut ada 36.974.015 developer Apple yang terdaftar, dan perusahaan juga telah menghentikan 428.487 akun developer.
"Sebagian besar penghentian akun pengembang yang diajukan banding dihapus dari App Store karena penipuan. Akibatnya, sebagian besar banding dari penghentian tersebut ditolak," tulis Apple.
"Pengembang dapat dihentikan dari Apple Developer Program karena sejumlah alasan, yang paling umum adalah ketika akun ditemukan terhubung dengan akun pengembang lain yang dihentikan."
Lebih lanjut, "rata-rata jumlah mingguan akun pelanggan yang mencari di App Store" mencapai 373.211.396. Tercatat juga rata-rata aplikasi diunduh setiap pekannya mencapai 747.873.877.
Dikutip dari The Verge, pada tahun 2021, Apple menjanjikan laporan semacam ini bakal dirilis setiap tahun.
Advertisement
Apple Cegah Transaksi Lebih dari USD 2 Miliar
Sebelumnya, Tim Apple App Store mengungkap telah mencegah transaksi mencurigakan senilai lebih dari USD 2 miliar atau Rp 29,7 triliun sebagai potensi penipuan.
Tak hanya itu, tim Apple App Store juga telah memblokir hampir 1,7 juta pengajuan aplikasi terkait pelanggaran privasi, keamanan, dan kebijakan konten pada tahun 2022.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan melawan penipuan akun, Apple juga menghentikan 428.000 akun pengembang yang diduga melakukan kegiatan penipuan.
Tim App Store juga menonaktifkan 282 juta akun pelanggan terindikasi penipuan, dan memblokir pembuatan 105.000 akun pengembang dicurigai melakukan kegiatan penipuan.
Perusahaan juga melindungi pengguna dari ratusan ribu aplikasi berbahaya tahun lalu, dengan menolak hampir 400.000 aplikasi pelanggar privasi, seperti mencoba mengumpulkan data pribadi pengguna Apple tanpa izin atau pengetahuan mereka.
"Dalam lebih dari satu kasus tahun ini, tim review aplikasi menemukan aplikasi yang menggunakan kode berbahaya dengan potensi untuk mencuri kredensial pengguna dari layanan pihak ketiga," kata Apple dikutip dari Bleeping Computer, Jumat (19/5/2023).
Aplikasi yang Ditolak App Store
Tim App Store juga melaporkan, ada sebanyak 153.000 aplikasi ditolak karena menyesatkan pengguna dan menyalin aplikasi yang sudah diajukan sebelumnya.
Sementara itu, sekitar 29.000 aplikasi ditolak masuk ke App Store karena menggunakan fitur tidak didokumentasikan atau tersembunyi.
"Hampir 24.000 aplikasi diblokir atau dihapus dari App Store karena melanggar aturan bait-and-switch seperti ini pada tahun 2022."
Apple menambahkan, tim App Review memeriksa rata-rata lebih dari 100.000 pengajuan aplikasi setiap minggu, dengan sekitar 90 persen di antaranya dalam proses peninjauan dalam waktu 24 jam.
Perusahaan berbasis di Cupertino itu juga menyebutkan, mereka telah memblokir sekitar 3,9 juta kartu kredit curian sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk melakukan pembelian penipuan di App Store.
Advertisement
Apple Tangani Penipuan dengan Serius
"Apple menangani penipuan kartu kredit dengan sangat serius, dan tetap berkomitmen untuk melindungi App Store dan penggunanya dari tekanan semacam ini," kata perusahaan itu.
Terakhir, Apple telah menghapus lebih dari 147 juta ulasan dan peringkat penipuan dari App Store pada tahun 2022 setelah memproses lebih dari 1 miliar untuk mendeteksi penipuan.
Apple mengatakan App Store memiliki lebih dari 650 juta pengguna mingguan rata-rata di seluruh dunia dan menawarkan platform distribusi aplikasi global untuk lebih dari 36 juta pengembang terdaftar.
Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)
Advertisement