Liputan6.com, Jakarta - Dalam sehari, setidaknya umat Islam sholat lima waktu. Sholat tak lagi menjadi kewajiban, melainkan kebutuhan.
Secara sederhana, ulama KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengumpamakan, hidup seorang muslim jika disederhanakan hanyalah menunggu dari sholat ke sholat lainnya. Sholat adalah nadi kehidupan muslim.
Sholat menunjukkan tunduknya hamba kepada penciptanya. Sholat juga merupakan kepasrahan, sekaligus doa kepada Yang Maha Kuasa.
Baca Juga
Advertisement
Tiap sholat, ada doa yang selalu dibaca setelah takbiratul ikhram, yakni iftitah. Keutamaan doa iftitah luar biasa. Rasulullah SAW sendiri bersabda bahwa doa iftitah adalah pembuka pintu langit.
Mengutip laduni.id, doa yang dibaca setelah takbiratul ihram ini adalah doa yang merupakan ketetapan dari Rasulullah SAW.
Doa iftitah mengandung pujian atas kebesaran Allah Azza Wa Jalla dan pengakuan kelemahan seorang hamba hingga memerlukan perlindungan dan pengampuanan dari-Nya.
Permohonan petunjuk agar diberikan akhlaq yang mulia dan dihindarkan dari berbagai akhlaq yang buruk, demikian keterangan yang terdapat dalam kitab Ibanatul Ahkam.
Simak Video Pilihan Ini:
Doa Iftitah Pembuka Pintu Langit
Masih dari laman yang sama, Ibnu Umar RA pernah meriwayatkan bahwa pada Suatu waktu kami shalat bersama Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba ada seorang jama’ah bersuara “Allahu akbar kabiirau Walhamdulillahi katsiro wasubhanallahi bukrataw waashila”
lantas Rasulullah SAW bertanya “siapa yang mengatakan kalimat tadi?” orang yang bersuara tadi menjawab “saya Ya Rasul..!” Kemudian Rasulullah berkata “Saya heran dengan kalimat itu, karena kalimat itu mampu membuka pintu-pintu langit.”
Lalu Ibnu Umar berkata semenjak mendengar pernyataan Rasulullah SAW itu (tentang do’a iftitah) aku tidak pernah meninggalkan bacaan kalimat tersebut.
Advertisement
Lafal Doa Iftitah
Adapun bacaan dan terjemahan dari doa iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram (rakaat pertama) sebelum surat Al-Fatihah adalah sebagai berikut:
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻭﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻜﺮﺓ ﻭﺍﺻﻴﻼ
(Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw waashila)
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.”
ﺃﻧﻰ ﻭﺟﻬﺖ ﻭﺟﻬﻲ ﻟﻠﺬﻯ ﻓﻄﺮ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﺣﻨﻴﻔﺎ ﻣﺴﻠﻤﺎ ﻭﻣﺎ ﺃﻧﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ
(Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin)
“Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.”
ﺍﻥ ﺻﻼﺗﻰ ﻭﻧﺴﻜﻰ ﻭﻣﺤﻴﺎﻱ ﻭﻣﻤﺎﺗﻰ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻻﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﻭﺑﺬﻟﻚ ﺍﻣﺮﺕ ﻭﺍﻧﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ
(Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin)
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.”
Tim Rembulan