30 Mei 1961: Diktator Dominika Rafael Trujillo Ditembak Mati di Jalan Raya, Pembunuhnya Jadi Pahlawan Nasional

Hampir 30 tahun berkuasa, diktator Dominika ditembak mati. Salah satu penembak selamat dan justru jadi pahlawan nasional.

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 30 Mei 2023, 06:00 WIB
Rafael Trujillo, diktator Dominika, memegang kekuasaan selama tiga dekade, menekan kebebasan dan menganiaya lawan. (AFP)

Liputan6.com, Santo Domingo - Diktator Dominika, Rafael Trujillo dibunuh pada tanggal 30 Mei 1961.

Pemimpin bertangan besi yang berkuasa selama hampir 30 tahun itu akhirnya menyelesaikan kepemimpinannya yang kejam dan keras setelah ia mati ditembak.

Melansir BBC, pemerintahan Rafael Trujillo dianggap sebagai salah satu periode paling brutal dalam sejarah Republik Dominika. Memulai kekuasaannya pada tahun 1930, ia mengekang negara itu, tak menerima tentangan.

Masyarakat yang berani menentangnya akan dipenjara, disiksa, dan dibunuh. Tubuh para korbannya sering kali menghilang dan dikabarkan telah diumpankan ke hiu.

Tujuh orang diketahui terlibat dalam penyergapan dan pembunuhan Rafael Trujillo.

Salah satunya adalah Antonio Imbert yang kemudian diberi pangkat militer, Jenderal Imbert, untuk memungkinkannya menerima pensiun negara. 

Imbert secara resmi menjadi pahlawan nasional.

Trujillo ditembak mati saat larut malam, ia sedang dalam perjalanan dari ibu kota ke San Cristobal.

Di sebuah kendaraan, empat orang para penembak sudah bersiap menunggu mobil yang dikemudikan Trujillo lewat. 

Tiga orang bersenjata lainnya ditempatkan lebih jauh di jalan.

Tembakan pertama diluncurkan saat mobil Trujillo melaju kencang. Ketika Chevrolet itu melambat dan menepi, mereka segera menghadang dan menghalangi jalannya.

“Kemudian kami mulai menembak,” kata Imbert.

Trujillo dan sopirnya dipersenjatai dan mereka balas melawan. Imbert dan rekannya keluar dari mobil dan mendekati target mereka.

“Trujillo terluka, tapi dia masih bisa berjalan, jadi saya menembaknya lagi,” ucapnya.

Di akhir baku tembak, diktator, yang umumnya dikenal sebagai El Jefe, itu dibiarkan tergeletak mati di seberang jalan raya.


Pembunuhan yang Menyelamatkan Negara

Bendera Republik Dominika. (Twitter/@KevzPolitics)

Trujillo kemudian dibawa oleh rombongan Imbert, “Kami memasukkannya ke dalam mobil dan membawanya pergi.”

Mereka membawa tubuhnya ke rumah seorang komplotan, di mana akhirnya ditemukan oleh polisi.

“Satu-satunya cara untuk menyingkirkannya adalah dengan membunuhnya,” ucap Imbert.

Beberapa hari setelah pembunuhan, putra sang diktator, Trujillo Ramfis, mengambil alih kekuasaan.

Hampir semua orang yang terlibat dalam pembunuhan dan anggota keluarga besar mereka ditangkap. Dua rekan Imbert tewas dalam penangkapan, empat lainnya dipenjara dan ditembak.

Imbert bertahan hidup karena konsul Italia di Santo Domingo yang mengizinkannya bersembunyi di rumahnya selama enam bulan.

Sebuah plakat diletakkan di dekat tempat kematian Trujillo untuk memperingati pengorbanan Imbert beserta rekan-rekannya.

Pembunuhan ini dianggap sebagai “ajusticiamiento”, sebuah kata Spanyol yang menyiratkan keadilan sedang dilakukan.

“Kami orang Dominikan bereaksi sangat negatif ketika orang yang membunuh Trujillo disebut pembunuh,” kata Bernardo Vega, Sejarawan Dominika dan mantan duta besar untuk Washington.


11 April 1979: Diktator Uganda Idi Amin Digulingkan dari Kekuasaan

Idi Amin, diktator Uganda yang memerintah dari 1971 hingga 1979 (AP)

Kisah penggulingan diktator lainnya datang dari Uganda. 

Pada tanggal 11 April 1979, diktator Uganda Idi Amin melarikan diri dari ibukota Uganda, Kampala.

Pelarian diri Amin dilakukan ketika pasukan Tanzania dan pasukan Front Pembebasan Nasional Uganda mendekat untuk menggulingkannya, demikian seperti dikutip dari History, Senin (11/4/2022).

Dua hari kemudian, pemerintahan Uganda di Kampala jatuh dan pemerintah koalisi bekas politisi buangan mengambil alih kekuasaan.

Amin, kepala tentara dan angkatan udara Uganda dari tahun 1966, menguasai negara Afrika pada tahun 1971.

Seorang tiran dan nasionalis ekstrem, ia meluncurkan program genosida untuk membersihkan Uganda dari kelompok etnis Lango dan Acholi.

Pada 1972, ia memerintahkan semua orang Asia yang tidak mengambil kewarganegaraan Uganda untuk meninggalkan negara itu, dan sekitar 60.000 orang India dan Pakistan melarikan diri.

Orang-orang Asia itu terdiri dari bagian penting dari angkatan kerja di Uganda, dan ekonomi negara Afrika tersebut runtuh setelah kepergian mereka.

Baca selengkapnya di sini...


Diktator adalah Pemerintah dengan Kekuasaan Mutlak, Kenali Jenis dan Cirinya

Mendiang Diktator Spanyol, Francisco Franco (AFP PHOTO)

Namun, pemimpin seperti apakah yang disebut sebagai diktator? Apa yang membedakannya dengan pemimpin lain?

Diktator adalah pemimpin yang memegang kekuasaan mutlak dan tidak terbatas atas negara atau pemerintahannya. Pemerintah tirani adalah suatu bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh seorang diktator atau penguasa yang korup dan tidak adil. Diktator sering kali menggunakan cara kekerasan dan intimidasi untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan menindas oposisi atau kelompok-kelompok yang berbeda pendapat. Mereka cenderung tidak peduli dengan kebebasan sipil atau hak asasi manusia, dan seringkali menghancurkan demokrasi, kebebasan pers, dan oposisi politik.

Diktator adalah bentuk pemerintahan yang sering kali menyalahgunakan kekuasaan mereka dengan memperkaya diri sendiri dan kelompok elit mereka. Pemerintah diktator seringkali merampok kekayaan nasional dan sumber daya negara untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Sebagai pemerintah tirani, diktator seringkali tidak terikat oleh undang-undang atau mekanisme pengawasan yang biasa ada di sistem demokrasi atau pemerintahan berdasarkan hukum. 

Baca selengkapnya di sini...

Infografis Hakim Terjerat Kasus Suap Pengurusan Perkara di Mahkamah Agung. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya