Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengaku jika pihaknya banyak mendapat informasi terkait proses rekrutmen komisioner KPU dan Bawaslu di daerah transaksional. Dia meminta, agar KPU RI dan Bawaslu RI berhati-hati.
"Saya mendapatkan banyak masukan, banyak informasi, banyak rumor ini terkait dengan rekrutmen komisioner baik KPU maupun Bawaslu di kabupaten/kota. Isunya macam-macam. Saya berusaha tidak percaya, tetapi saya mau ingatkan kepada saudara-saudara KPU RI dan Bawaslu RI hati-hati Saya berusaha tidak percaya," kata Doli, saat rapat bersama Kemendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP, Senin (29/5/2023).
Advertisement
Doli menyebutkan, salah satunya adalah isu adanya transaksi di dalam proses rekrutmen anggota KPU serta Bawaslu di daerah. Dia pun menegaskan hal itu tidak boleh terjadi.
"Kalau pilihan saudara-saudara sekalian karena adanya transaksional, saya kira bangsa ini tidak akan memaafkan saudara-saudara sekalian," tegasnya.
Lebih lanjut, Doli meminta agar DKPP lebih cermat dalam hal rekrutmen tersebut. Selain itu, dia meminta agar masyarakat segera laporkan jika menemukan kasus tersebut.
"Jadi saya mengingatkan terutama DKPP ini kita harus cermati. Ini forum terbuka ada live streaming kalau ada orang-orang yang merasa melihat kejadian-kejadian begitu, Komisi II siap membuka diri kalau ada yang lapor. Supaya kita nggak ada ampun kalau soal gitu-gitu," ucapnya.
"Saya ingatkan kepada saudara Ketua, saudara Hasyim Ashyari, saudara Idham Khalik, saudara Pak Parsadaan Harahap, saudara Betty, saudara Sudrajat, saudara Agus, saudara Bagja, saudara Totok, Puadi, saudara Lolly. Saya atas nama teman-teman mengingatkan hati-hati jangan sampai ketahuan, kalau ketahuan saya kira, ya lihat saja nanti," sambung Doli.
Laporan Sejak Lama
Doli mengatakan, laporan semacam ini sudah terdengar sejak lama. Dia heran mengapa laporan itu tak berhenti hingga sekarang.
Doli meminta KPU dan jajaran untuk bertindak jujur. Dia ingin Pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan aman.
"Jadi di dalam kesempatan ini saya mau menyampaikan supaya berhati-hati karena kita sudah bertekad dari awal untuk membuat Pemilu 2024, pemilu yang berwibawa dan bersih jangan sampai kita mau bersih, berharap masyarakatnya yang bersih tapi kita tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," imbuhnya.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement