Mudahkan Warga Belajar Sejarah Banyuwangi, Bupati Ipuk Tindaklanjuti Copy Digital Arsip ke ANRI

Arsip-arsip langka tentang Banyuwangi atau Banyuwangi Tempo Dulu turut memeriahkan acara pameran Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Banyuwangi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 29 Mei 2023, 21:13 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Menpan Azwar Anas di acara pameran Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam rangka peringatan Hari Kearsipan Nasional Tahun 2023 yang berlangsung di Banyuwangi

Liputan6.com, Banyuwangi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merasa senang arsip-arsip langka tentang Banyuwangi atau Banyuwangi Tempo Dulu turut memeriahkan acara pameran Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam rangka peringatan Hari Kearsipan Nasional Tahun 2023 yang berlangsung di Banyuwangi pada Senin-Selasa (22-23 Mei 2023) lalu.

Rangkaian acara peringatan Hari Kearsipan Nasional di Banyuwangi dimulai dengan rapat koordinasi nasional (Rakornas) yang diikuti seribu peserta dari lembaga arsip dan arsiparis se-Indonesia, hingga pameran arsip bersejarah. 

Pameran yang dihelat di Hotel El Royal tersebut, menyajikan arsip sebagai memori kolektif bangsa. Memori kedaerahan Banyuwangi menjadi salah satu yang ditonjolkan dalam event tersebut. Seperti surat-surat masa kolonial, foto Banyuwangi tempo dulu, hingga arsip terbaru seputar perkembangan Banyuwangi.

Adapula surat tertanggal 12 Juli 1691 yang merupakan balasan dari Gubernur Jenderal VOC Johannes Camphuijs kepada susuhunan Blambangan, Pangeran Senapati dan Pangeran Mancanegara, sebagai tanda persahabatan. Adapula arsip tentang pembangunan benteng Utrecht di Banyuwangi pada 1877.

Tidak hanya yang berupa surat atau catatan, sejumlah foto juga tak ketinggalan dihadirkan. Di antaranya yang menarik adalah foto kehadiran Wakil Presiden Republik Indonesia Moh Hatta ke Wongsorejo pada 1955.

“Warga Banyuwangi bisa datang menyaksikan pameran penting ini. Supaya kita bisa mengetahui lebih jauh tentang daerah kita,” kata Ipuk Fiestiandani.

Bersamaan dengan peringatan Hari Kearsipan Nasional itu, Ipuk mengatakan juga akan menindaklanjuti kerja sama dengan ANRI agar nantinya arsip-arsip tentang Banyuwangi yang ada di sana, bisa dibagikan ke arsip daerah Banyuwangi.

“Setidaknya kita memiliki copy digitalnya. Sehingga warga Banyuwangi tidak perlu ke Jakarta untuk mempelajari sejarah daerahnya sendiri,” jelasnya.


Hari Kearsipan Nasional di Banyuwangi Dimeriahkan Pameran

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Menpan Azwar Anas di acara pameran Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam rangka peringatan Hari Kearsipan Nasional Tahun 2023 yang berlangsung di Banyuwangi

Copy digital arsip kedaerahan ini sejalan juga dengan harapan Menpan Azwar Anas yang ingin ANRI bekerja sama dengan lembaga kearsipan daerah untuk mendistribusikan copy digital dari arsip-arsip kedaerahan tersebut ke masing-masing wilayah. 

“Sehingga arsip ini semakin mudah diakses dan menjadi hal yang lebih bermakna. Kita bisa belajar dari arsip-arsip bangsa, untuk menjadi bahan rekomendasi kebijakan ke depan,” pintanya.

Pada acara peringatan Hari Kearsipan Nasional, Kepala ANRI Imam Gunarto menyampaikan bahwa pihaknya menyajikan berbagai arsip-arsip daerah, khususnya yang ada pada masa kolonial, untuk bisa diketahui publik secara umum.

Imam mengatakan selama ini arsip-arsip yang tersimpan di ANRI hanya dilihat secara terbatas. Seperti halnya para peneliti atau mahasiswa.

“Semoga dengan pameran seperti ini, bisa mendorong masyarakat untuk semakin peduli pada arsip dan memori bangsa,” harap Imam Gunarto saat mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas membuka acara tersebut.


Pentingnya Sadar Kearsipan bagi Negara

Gubernur Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan Hari Kearsipan Nasional Tahun 2023 di Banyuwangi.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa sangat mendukung adanya kesadaran akan pentingnya kearsipan bagi sebuah negara. Menurutnya, dengan pengelolaan arsip yang baik, memudahkan pengkajian berbagai bidang keilmuan dari para cendekiawan terdahulu.

“Arsip menjadi bagian hal penting untuk mempelajari keilmuan dari para ilmuwan dan ulama terdahulu. Maka, digitalisasi arsip adalah sebuah keniscayaan,” kata Khofifah.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga mengajak ribuan peserta rakornas untuk belanja beragam oleh-oleh khas UMKM Banyuwangi. Termasuk produk kuliner, kriya, hingga fashion Banyuwangi sudah teruji kualitasnya.

“Banyuwangi kini semakin banyak diminati sebagai lokasi rapat lembaga-lembaga negara, BUMN, hingga korporasi swasta. Dengan akses yang mudah dan fasilitas akomodasi lengkap, Banyuwangi siap menjadi destinasi berbagai kebutuhan meeting, convention, exhibition,” pungkas Ipuk.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya