Garuda Indonesia Gandeng Singapore Airlines Dongkrak Perluasan Jaringan Penerbangan

Maskapai nasional Garuda Indonesia bersama dengan Singapore Airlines terus memperkuat jalinan kerja sama strategis dalam pengembangan jaringan penerbangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mei 2023, 22:47 WIB
Maskapai nasional Garuda Indonesia bersama dengan Singapore Airlines terus memperkuat jalinan kerja sama strategis dalam pengembangan jaringan penerbangan yang semakin seamless antara Indonesia dan Singapura.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai nasional Garuda Indonesia bersama dengan Singapore Airlines terus memperkuat jalinan kerja sama strategis dalam pengembangan jaringan penerbangan yang semakin seamless antara Indonesia dan Singapura.

Komitmen tersebut ditandai dengan penjajakan kerja sama komersial melalui pendekatan skema "Joint Venture" rute penerbangan antara kedua maskapai yang akan dilakukan pada rute penerbangan Singapura - Denpasar, Singapura - Jakarta dan Singapura - Surabaya. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari perluasan kolaborasi komersial yang telah terjalin sejak November 2021.

Melalui kerja sama ini akan memungkinkan Garuda Indonesia dan Singapore Airlines untuk mengoptimalkan strategi pengembangan jaringan penerbangan antara Singapura dan Indonesia dengan menambah ragam pilihan jadwal penerbangan yang saling melengkapi antara Garuda Indonesia dan Singapore Airlines, termasuk dengan memberikan harga yang lebih kompetitif bagi pengguna jasa kedua maskapai.

Kerja sama ini sekaligus memperkuat landasan kolaborasi program corporate antara kedua maskapai yang dapat dikembangkan kedepannya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, dengan telah terjalinnya kerja sama selama lebih dari satu dekade antara Garuda Indonesia dan Singapore Airlines, kolaborasi dengan skema Joint Venture rute penerbangan  ini akan menjadi inisiatif lanjutan perluasan kerjasama yang memberikan nilai lebih bagi pengalaman terbang untuk kedua pelanggan kedua maskapai dari seluruh dunia.

Selain itu, memperkuat komitmen kolaborasi strategis antara kedua maskapai dimomentum kebangkitan sektor aviasi pasca pandemi.”

“Kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui strategi jaringan kami dengan mengoptimalkan jadwal penerbangan melalui kemitraan bersama Singapore Airlines,” ujar Irfan dikutip dari keterangan tertulis, Senin, (29/5/2023).


Perkuat Hubungan Bilateral

Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan, melalui inisiatif ini, kedua maskapai sepakat untuk mengeksplorasi lebih banyak keuntungan bagi pengguna jasa penerbangan, dengan menawarkan pilihan ragam jadwal yang selaras dengan standar layanan yang diusung oleh Garuda Indonesia dan Singapore Airlines.

“Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan memperkuat hubungan bilateral strategis antara Indonesia dan Singapura, khususnya di bidang pariwisata dalam meningkatkan peluang kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi eksotis dan unggulan di Indonesia dan Singapura,” kata Irfan

Sementara itu, Goh Choon Phong, Chief Executive Officer, Singapore Airlines, mengatakan, joint venture ini akan menjadi kolaborasi yang memberikan keuntungan bagi kedua maskapai melalui peningkatan kemitraan jangka panjang antara Garuda Indonesia dan Singapore Airlines"

Goh Choon Phong mengatakan, hal ini sekaligus sebagai bentuk komitmen kami  untuk menumbuhkan pasar penerbangan di Indonesia dan Singapura, memfasilitasi kebutuhan konektivitas yang lebih baik, serta mempromosikan kedua negara sebagai tujuan wisata regional.


Garuda Indonesia Tambah Penerbangan dari Thailand, Korea dan China Menuju Jakarta

Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Garuda Indonesia menambah kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute penerbangan internasional tujuan Jakarta dari Thailand, Korea Selatan, Hong Kong, dan China. Rincian rute baru Garuda Indonesia yaitu Bangkok-Jakarta pp menjadi 7 kali (dari sebelumnya 4 kali) per pekan, Incheon-Jakarta pp menjadi 3 kali (dari sebelumnya 2 kali) per pekan, dan Hong Kong-Jakarta pp menjadi 6 kali (dari sebelumnya 5 kali) per pekan.

Selain itu, peningkatan frekuensi penerbangan juga akan turut dikontribusikan oleh pengoperasian Shanghai-Jakarta pp sebagai rute penerbangan baru Garuda Indonesia, yang akan dilayani sebanyak 2 kali per pekan mulai 17 Mei 2023 nanti.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, peningkatan frekuensi tersebut merupakan langkah maskapai sebagai national flag carrier dalam menjawab momentum pertumbuhan industri perjalanan dunia. Dengan mempertimbangkan outlook performa rute penerbangan dan pertumbuhan demand penumpang di tahun 2023 yang menunjukkan tren positif.

"Penambahan frekuensi ini selain merupakan langkah adaptif kami dalam menyesuaikan operasional penerbangan kami dengan demand masyarakat namun juga merupakan upaya kami untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata nasional. Dengan menjembatani wisatawan mancanegara untuk menuju berbagai destinasi prioritas, melalui kehadiran layanan transportasi udara langsung antarnegara," ungkapnya, Rabu (17/5/2023).

Melalui peningkatan frekuensi penerbangan rute internasional tersebut, Irfan menyampaikan, Garuda Indonesia akan mengoperasikan sedikitnya 28 ribu penerbangan pada Juni 2023 mendatang.

Angka tersebut turut merepresentasikan optimisme atas akselerasi kinerja operasional Garuda Indonesia, setelah pihak maskapai berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah penerbangan sebesar 87,75 persen, dari 7.215 penerbangan pada kuartal I 2022 menjadi 13.546 penerbangan pada kuartal I 2023.

 

 


Potensi Pariwisata

Pesawat Garuda berada di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Irfan menambahkan, dengan dilayaninya penerbangan langsung internasional dari dan menuju Jakarta sebagai salah satu pintu masuk utama menuju Indonesia, pihaknya berharap mampu mengoptimalkan peran untuk menjembatani wisatawan mancanegara. Khususnya untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata unggulan nasional yang terhubung langsung dengan layanan penerbangan Garuda Indonesia.

"Meningkatnya frekuensi penerbangan ini turut menjadi proyeksi optimisme kami terhadap outlook kinerja Garuda Indonesia ke depannya. Kami akan terus akselerasikan melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar, baik penumpang maupun kargo, di tengah kembali terbukanya akses ke berbagai negara," paparnya.

"Dengan demikian, selain memaksimalkan potensi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, peningkatan frekuensi penerbangan ini diharapkan akan turut pula mendukung pengembangan serta daya saing produk daerah, UMKM, dan komoditas ekspor unggulan nasional kita," pungkas Irfan.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya