4 Kondisi Tulang Belakang Ini Butuh Pasang Pen atau Implan, Apa Saja?

Ketika tulang belakang tak lagi berfungsi secara optimal, pemasangan pen atau implan menjadi hal yang diperlukan.

oleh Chelsea Anastasia diperbarui 30 Mei 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi Kondisi Tulang Belakang yang Membutuhkan Implan atau Pen (Unsplash.com/Chuttersnap)

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan tulang belakang perlu dijaga sebaik mungkin. Sebab, tulang belakang berfungsi sebagai pondasi yang membantu tubuh berdiri tegap. 

Bahkan, ketika tulang belakang tak lagi berfungsi secara optimal, penting untuk memiliki alat penunjang tulang belakang agar tubuh tetap dapat bergerak.

Penunjang tersebut adalah pemasangan pen atau implan. Lantas, orang dengan kondisi tulang belakang seperti apakah yang butuh untuk pasang pen atau implan?

Tulang Belakang Tidak Stabil

Dokter spesialis bedah ortopedi di RS EMC Tangerang, dr. Harmantya Mahadhipta mengungkap bahwa orang yang butuh pemasangan implan adalah pasien dengan kondisi tulang belakang tidak stabil.

"Indikasi pemasangan implan ini, yang pertama, seandainya keadaan tulang belakang tidak stabil atau goyang," kata Harmantya dalam siaran langsung Healthy Monday Liputan6.com bertajuk ‘Inovasi Augmented Reality (AR) untuk Mengatasi Keluhan Tulang Belakang’ pada Senin 29 Mei 2023. 

Lebih lanjut, Harmantya, mengatakan, ada beberapa keadaan yang dapat mengakibatkan tulang belakang tidak stabil.

"Keadaan yang bisa membuat tulang belakangnya goyang adalah misal ada fraktur karena kecelakaan," kata pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Kemudian, lanjut Harmantya, proses degenerasi atau penuaan pada tulang juga dapat menyebabkan pergeseran ruang tulang belakang.

“Lalu, proses-proses degenerasi atau penuaan, di mana sendi-sendi dan ligamen-ligamen sudah lemah," di amenambahkan.


4 Penyebab Tulang Belakang Tidak Stabil Lainnya

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi di RS EMC Tangerang, dr Harmantya Mahadhipta Membahas Kondisi Tulang Belakang yang Membutuhkan Implan atau Pasang Pen

Infeksi Tulang Belakang

Selain itu, Harmantya menuturkan, infeksi tulang belakang juga merupakan salah satu faktor penyebab tulang belakang goyang.

"Misalnya kalau infeksi TBC (pada tulang) sudah sangat luas, itu juga bisa mengakibatkan ketidakstabilan tulang belakang," katanya.

Kanker atau Tumor Ganas

Kemudian, penyakit kanker tulang belakang juga salah satu keadaan yang mendorong tulang belakang tidak stabil.

"Kadang-kadang, kanker atau tumor ganas tulang belakang itu juga dapat menyebabkan tulang belakang tidak stabil," ujar Harmantya.

"Ada saat itu, kita perlu mempertimbangkan pemasangan pen atau implan,” dia melanjutkan.


Perubahan Bentuk Tulang Belakang

Ilustrasi cedera tulang belakang. Photo by Toa Heftiba on Unsplash

Selain tulang belakang yang tak lagi stabil, Harmantya mengungkap, kondisi perubahan bentuk tulang belakang juga membutuhkan pemasangan implan.

"Tulang belakang ‘kan tidak lurus, melengkung. Tapi, kelengkungan itu ada derajat batas normalnya," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia melanjutkan, kondisi yang butuh pemasangan implan adalah kelengkungan tulang di luar derajat batas normal.

"Seandainya tulang melengkung di luar batas normal, yang mengakibatkan indikasi operasi, di saat itu kita juga perlu pemasangan implan untuk mengoreksi deformitas," dia menekankan.


Kondisi Tulang Belakang yang Butuh Operasi

Dokter I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine dari RS EMC Sentul bahas masalah tulang belakang dalam Healthy Monday bersama Liputan6.com.

Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi lainnya, I Made Buddy Setiawan, juga mengungkap beberapa kondisi tulang belakang yang butuh operasi.

1. Pasien yang gagal konservatif

Buddy mengungkap, gagal konservatif artinya pasien sudah melakukan berbagai pencegahan dan penanganan, tetapi kondisi tak berubah.

2. Pasien yang sudah lama sakit 

Lebih lanjut, Buddy menuturkan, lamanya sakit dialami pasien juga berpengaruh.

“Jika hilang timbul, atau sudah memberat lebih dari 6 minggu bahkan 2 bulan tidak ada perubahan,” tuturnya.

3. Pasien sudah ada kelumpuhan

“Atau, pasien yang sudah datang dengan kondisi ada defisit neurologis atau kelumpuhan, ya kita lakukan operasi,” pungkas Buddy.

Infografis Fenomena Operasi Plastik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya