Terungkap, Harta 31 Miliarder Terkaya Dunia Melebihi Duit Milik Pemerintah AS

Kekayaan 31 miliarder terkaya masing-masing bernilai lebih dari USD 38,8 miliar, melebihi uang tunai yang dikantongi pemerintah AS.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Mei 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy akhirnya mencapai kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang hingga 1 Januari 2025. Namun tingkat uang tunai di Departemen Keuangan AS jatuh ke tingkat yang sangat rendah, ketika keputusan terkait kenaikan plafon utang datang baru di menit terakhir. 

Mirisnya, terungkap jika harta 31 miliarder terkaya di dunia saat ini mampu melebihi uang tunai yang dimiliki Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS).

Melansir CNN Business, Selasa (30/5/2023), pada  25 Mei 2023, Departemen Keuangan AS hanya memiliki uang tunai senilai USD 38,8 miliar atau setara Rp. 580,4 triliun, menurut data federal terbaru. Ini menandai penurunan dari USD 200 miliar awal bulan ini dan sudah mendekati level minimum USD 30 miliar.

Sementara itu, menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan 31 miliarder terkaya masing-masing bernilai lebih dari USD 38,8 miliar, melebihi uang tunai yang dikantongi pemerintah AS.

Para miliarder ini termasuk raksasa mode LVMH Bernard Arnault dengan kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai USD 193 miliar (Rp 2,8 kuadriliun).

Kemudian ada miliarder sekaligus bos Tesla yakni Elon Musk, yang memiliki kekayaan bersih sebesar USD 185 miliar (Rp 2,7 kuadriliun) dan Pendiri Amazon Jeff Bezos yang mengantongi harta USD 144 miliar (Rp 2,1 kuadriliun).

Daftar kekayaan 31 orang terkaya dunia yang bernilai lebih dari total uang tunai AS termasuk nama-nama terkenal seperti Michael Dell, investor legendaris Warren Buffett dan salah satu pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Adapun miliarder dengan profil rendah seperti miliarder Prancis Francois Pinault dan bos Chanel Alain Wertheimer.


Banjir Permintaan Chip, Harta Miliarder China Jen-Hsun Huang Meroket Rp 97 Triliun

Ilustrasi miliarder (iStock)

Saham perusahaan pembuat chip grafis Nvidia melonjak 24 persen ke rekor tertinggi berkat laporan pendapatan triwulanan yang mengalahkan analis dan permintaan besar untuk chip yang akan menggerakkan revolusi AI.

Alhasil miliarder China Jen-Hsun Huang berhasil mengantongi USD 6,5 miliar atau sekitar Rp 97 triliun dalam semalaman.

Dilansir dari Forbes, Jumat (26/5/2023), Huang yang memiliki sekitar 3 persen saham Nvidia memiliki kekayaan bersih sekitar USD 27,5 miliar saat pasar tutup pada hari Rabu. Kemudian Nvidia merilis laporan pendapatan kuartal pertamanya, memperkirakan penjualan sebesar USD 11 miliar untuk kuartal kedua–50 persen lebih banyak dari perkiraan analis–dan melaporkan laba per saham sebesar USD 1,09, itu USD 0,17 lebih tinggi dari yang diperkirakan.

"Industri komputer sedang melalui dua transisi simultan — komputasi yang dipercepat dan AI generatif,” kata Huang dalam siaran pers. Chip Nvidia siap untuk keduanya dan Huang mengatakan perusahaan "meningkatkan secara signifikan" pasokan untuk memenuhi "permintaan yang melonjak".

Jadi, hal itu yang membantu reli saham Nvidia dan bisnis terkait AI lainnya seperti Advanced Micro Devices dan C3.ai. Setelah seharian melakukan trading bullish, kekayaan Huang sekarang mencapai sekitar USD 34 miliar–naik lebih dari 23 persen dalam 24 jam dan cukup untuk menjadikannya orang terkaya ke-37 di dunia, menurut peringkat real-time Forbes.

"Hasil dan panduan Nvidia membuat kami tercengang karena kepemimpinan teknologi dalam AI sedang dimonetisasi dan tampaknya meledak melalui kekhawatiran tesis beruang yang tersisa untuk saat ini," tulis analis Cowen yang dipimpin oleh Matthew Ramsay, Kamis. 


Gandeng SpaceX, Startup Milik Miliarder Jed McCaleb Bakal Luncurkan Stasiun Ruang Angkasa

Ilustrasi Miliarder Dunia. Unsplash/Hunter Race

Vast, startup yang didirikan oleh miliarder kripto, Jed McCaleb berencana meluncurkan stasiun luar angkasa seukuran bus sekolah ke orbit pada akhir 2025.

Mengutip US News, Minggu (14/5/2023) stasiun ruang angkasa ini nantinya akan diluncurkan dengan bantuan SpaceX, perusahaan roket milik Elon Musk.

Pesawat ruang angkasa silinder milik Vast, yang dijuluki Haven-1 akan menjadi platform terbaru yang direncanakan sebagai pengganti Stasiun Luar Angkasa Internasional - laboratorium penelitian orbital berusia dua dekade yang dijalankan terutama oleh AS, Rusia, dan Badan Antariksa Eropa.

ISS diperkirakan akan pensiun pada tahun 2030 mendatang dan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) mengharapkan akan adanya stasiun ruang angkasa komersial untuk menggantikan ISS.

Badan tersebut pada tahun 2021 menggelontarkan dana sebesar USD 415 juta untuk pengembangan kepada empat perusahaan termasuk Northrop Grumman dan Blue Origin milik miliarder Jeff Bezos.

Namun Vast tidak termasuk di antara penerima dana tersebut, tetapi berharap untuk menerima sejumlah dana dari NASA pada tahun 2028, menurut keterangan dari presiden perusahaan, Max Haot.

Namun, pihak NASA belum memberikan komentar terkait kabar tersebut.

McCaleb, dengan kekayaan bersih senilai USD 2,4 miliar menurut Forbes, akan mendukung pengembangan pesawat ruang angkasa dan sejauh ini telah menyumbang USD 300 juta untuk perusahaan tersebut.

Total biaya untuk pengembangan Haven-1 masih harus diamati," kata McCaleb, yang juga CEO Vast, dalam sebuah wawancara.

"Saya pikir itu akan memakan waktu lebih dari itu, tapi kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya