6 Fakta Menarik Lesotho, Salah Satu dari Sedikit Negara Afrika yang Punya Tempat Bermain Ski

Lesotho telah mengalami beberapa dekade pergolakan politik, krisis ekonomi berkala, dan kemiskinan yang parah sejak memperoleh kemerdekaannya dari Inggris Raya pada 1966.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 02 Jun 2023, 08:30 WIB
Lesotho terletak di Afrika memiliki daerah untuk olahraga ski. (Dok: AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Lesotho, secara resmi Kerajaan Lesotho adalah sebuah negara yang terkurung di Afrika bagian selatan dengan wilayah sebagian besar dikelilingi oleh Afrika Selatan. Seperti hanya dua negara merdeka lainnya di dunia yaitu Kota Vatikan dan Republik San Marino, Lesotho benar-benar dikelilingi oleh negara lain sehingga harus bergantung pada akses ke dunia luar.

Mengutip dari laman Britannica, Selasa, 30 Mei 2023, Lesotho telah mengalami beberapa dekade pergolakan politik, krisis ekonomi berkala, dan kemiskinan yang parah sejak memperoleh kemerdekaannya dari Inggris Raya pada 1966. Meskipun secara budaya konservatif pada umumnya, rakyat negara itu menyambut baik program modernisasi yang dimulai pada 1990-an.

Tiga sungai penting di Lesotho yaitu Senqunyane di tengah negara, Kometspruit di barat daya, dan Matsoku di timur laut. Wilayah memiliki kaki bukit, dengan ketinggian rata-rata antara 1.800 dan 2.100 mdpl.

Ibu kota Lesotho yaitu Maseru telah berkembang menjadi salah satu kota paling menarik di kawasan Afrika Selatan. Masih banyak hal mengenai Lesotho selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Lesotho yang dirangkum Liputan6.com pada Selasa, 30 Mei 2023.

1. Bekas Jajahan Inggris

Basutoland merupakan nama lama dari Lesotho, nama resmi negara ini yaitu Kerajaan Lesotho. Lesotho merupakan salah satu negara jajahan Inggris dan sekarang tergabung ke dalam anggota negara persemakmuran Inggris.

Bangsa ini memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1966 setelah 100 tahun diduduki oleh pemerintahan kolonial. Nama Lesotho jika diterjemahkan artinya adalah "Negeri Pembicara Sesotho". 


2. Etnis Lesotho

Senqu River di Lesotho, Afrika. (Dok: Instagram @visitlesotho)

Sotho yang juga dikenal sebagai Basotho membentuk mayoritas penduduk negara itu. Etnis ini awalnya dipersatukan oleh kesetiaan yang sama kepada keluarga kerajaan Moshoeshoe I, yang mendirikan bangsa Sotho pada abad ke-19.

Lesotho juga merupakan rumah bagi minoritas Zulu, populasi kecil keturunan Asia atau campuran, dan komunitas Eropa yang didominasi oleh guru ekspatriat, misionaris, pekerja bantuan, teknisi, dan penasihat pembangunan. Sementara kepecayaan penduduknya, empat per lima di antaranya memeluk agama Kristen dengan Katolik Roma menempati posisi pertama disusul Injili Lesotho, Presbiterian, dan Anglikan.

3. Bahasa di Lesotho 

Etnis yang ada akhirnya ikut memengaruhi bahasa di Lesotho. Kecuali bahasa Inggris, semua bahasa utama yang digunakan di Lesotho adalah anggota rumpun bahasa Niger-Kongo.

Sotho (Sesotho), bahasa Bantu, dituturkan mayoritas penduduk, meskipun Sotho dan Inggris merupakan bahasa resmi di negara tersebut. Sementara Zulu dituturkan oleh minoritas kecil tapi signifikan. Phuthi, dialek Swati, dan Xhosa juga dituturkan di beberapa bagian Lesotho. 

 


4. Bisa Main Ski di Lesovo

Seorang instruktur ski mengajar pemain pemula di resor ski Afriski, Pegunungan Maluti, Kerajaan Lesotho, Rabu (11/7). Lesotho merupakan satu-satunya negara merdeka yang seluruh bagiannya terletak di atas ketinggian 1.000 meter. (Marco Longari/AFP)

Dua pertiga wilayah Lesotho terdiri dari pegunungan. Puncak tertingginya, Gunung Ntlenyana dengan ketinggian 3.482 mdpl. Suhu di dataran rendah mencapai setinggi 32 derajat celcius di musim panas dan turun hingga −7 derajat celcius di musim dingin.

Di dataran tinggi kisaran suhu jauh lebih luas, dan pembacaan di bawah −18 derajat celcius yang tidak biasa. Frost terjadi secara luas di musim dingin, ketika Pegunungan Maloti biasanya tertutup salju.

Maka tak heran kalau Lesotho jadi salah satu dari sedikit tempat di Afrika di mana Anda dapat bermain ski dan snowboarding. Afriski di pegunungan Maluti merupakan resor pegunungan populer yang terletak di ketinggian lebih dari 3.222 mdpl. Lereng ski ini buka di musim dingin dari Juni sampai Agustus dan resor pegunungan buka sepanjang tahun.

5. Lesotho Punya Tambang Berlian

Pariwisata dan pendapatan dari industri berlian Lesotho telah membantu memperbaiki kondisi ekonomi negara dan masyarakatnya. Pada 2018, penambang Lesotho menemukan salah satu berlian terbesar yang pernah ditemukan.

Berlian tersebut ditemukan di Tambang Berlian Letšeng. Pada ketinggian 3.100 meter (10.000 kaki), tambang berlian Letšeng adalah tambang berlian tertinggi di dunia. Penambang menemukan batu warna tipe IIa diamond berukuran 910 karat.

 


6. Kuliner di Lesotho

Barotho, jenis roti khas Lesotho di Afrika. (Dok: Instagram @pld_harrys_farm)

Mengenai kuliner tradisionalnya, mengutip laman TasteAtlas, Selasa, 30 Mei 2023, Borotho adalah roti tradisional Afrika yang berasal dari Lesotho. Itu dibuat dengan kombinasi tepung terigu, tepung terigu, gula, garam, ragi, dan air hangat. Adonan diuleni hingga mengembang kembali, lalu dibiarkan mengembang sebelum dipanggang di oven atau di wajan berat dengan api kecil.

Adonan juga bisa dikukus. Setelah roti menjadi kecokelatan, biasanya disajikan dengan daging panggang, semur, atau dimakan dengan selai buah. Selain itu ada Makoenva, makanan penutup tradisional Afrika yang berasal dari Lesotho. Itu dibuat dengan kombinasi tepung, gula, garam, ragi, air, minyak sayur, kismis, dan kayu manis.

Setelah adonan untuk gorengan ini sudah siap dan dibentuk kecil-kecil, masukkan ke dalam minyak panas untuk digoreng hingga berwarna kecokelatan. Gorengan tersebut kemudian digulung dengan kayu manis dan gula selagi masih panas dan disajikan dengan secangkir teh hangat di sampingnya.

Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya