Liputan6.com, Jakarta Operasional haji 1444 H telah berlangsung sepekan ditandai dengan kedatangan pertama jemaah Indonesia di Kota Madinah pada Rabu, 24 Mei 2023.
Hingga hari ketujuh, Selasa, 30 Mei 2023, tercatat sudah ada 40.321 jemaah haji Indonesia dari 106 kelompok terbang (kloter) yang telah tiba di Madinah.
Advertisement
Jumlah ini berdasarkan data terbaru atau update dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama per Selasa pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Dari total tersebut, empat jemaah dilaporkan meninggal dunia di Madinah. Sementara jemaah yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah atau di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) saat ini berjumlah 47 orang, dengan rincian 30 di KKHI dan 17 di RSAS.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Haryanto, mengatakan sejauh ini penyambutan kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah berlangsung lancar.
Hanya ditemukan beberapa kendala seperti jemaah yang kesulitan melakukan sidik jari saat proses imigrasi hingga pemeriksaan barang bawaan yang dianggap berlebihan. Juga ada jemaah yang paspornya tertinggal di tanah air.
Namun persoalan-persoalan tersebut berhasil diselesaikan dan para jemaah telah diantar ke hotel di kawasan Masjid Nabawi untuk melanjutkan ibadah selama tinggal di Madinah.
Sementara itu, jadwal kedatangan jemaah haji gelombang I di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah masih berlangsung hingga 7 Juni 2023 mendatang. Hari ini ada 19 kloter yang dijadwalkan tiba di Madinah sejak pukul 00.35 hingga 23.40 WAS.
Sembilan belas kloter tersebut adalah PLM-03, JKS-13, BPN-03, SOC-16, JKS-14, BTJ-07, SOC-17, KJT-02, UPG-09, BTH-11, SOC-18, JKG-18, KNO-07, JKS-15, SUB-15, JKG-19, SUB-16, SUB-17, dan SOC-19.
Jemaah Haji Harus Kumpulkan Paspor saat Tiba di Madinah atau Tak Bisa Masuk Makkah
Gelombang I kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci sudah berlangsung sejak Rabu, 24 Mei 2023. Mereka yang berangkat pada gelombang I akan terlebih dulu singgah di Madinah selama 9 hari dan selanjutnya ke Makkah untuk ibadah umrah dan haji.
Saat tiba di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, seluruh jemaah haji diharuskan mengumpulkan paspornya kepada petugas. Namun masih ada beberapa jemaah yang enggan menyerahkan paspor dengan beragam alasan.
Terkait hal ini, Kepala Seksi Layanan Keberangkatan dan Kepulangan (Kasi Yanpul) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Cecep Nurmansyah mengimbau jamaah tak perlu khawatir dengan keamanan paspornya. Paspor tersebut akan disimpan oleh muassasah untuk selanjutnya diurus sebagai syarat memasuki Makkah.
"Saya pastikan aman meski paspor tak dipegang jemaah," ujar Cecep saat meninjau pengurusan dan pengelompokan paspor di Muassasah Daleel Al Zhowar, Madinah, Sabtu (27/5/2023).
Cecep menjelaskan, paspor sudah tidak dipegang lagi jemaah setibanya di Tanah Suci. Petugas akan meminta jemaah untuk menyerahkan paspor yang selanjutnya disimpan.
Proses berlanjut pada muassasah yang datanya juga tercatat di Daker untuk kemudian dikelompokan berdasarkan embarkasi, kloter, dan rombongan.
"Paspor yang diserahkan dalam kondisi acak, tapi nantinya akan sesuai dengan rombongannya," kata dia.
Advertisement